Ahimsā satyam akrodhas
tyāgah sāntir apaisunam
daya bhutesv aloluptvam
mārdavam hrīr acāpalam
BG 16.2
Ahimsa atau tidak menyakiti lewat pikiran, pengucapan maupun perbuatan; kejujuran, bebas dari amarah, tanpa rasa kepemilikan atau keakuan, ketenangan pikiran, bebas dari mempergunjingkan orang, welas asih terhadap semua mahluk; bebas dari keinginan dan keterikatan, lembut dan sopan, bersahaja, tidak terpengaruh oleh nafsu keinginan, teguh dalam pendirian yang luhur serta penuh pengendalian diri.
Ahimsa adalah cara untuk mengalami penyatuan dengan Ia yang disebut bersinar dengan cemerlang dengan sendirinya (Savitar). Menjadi spiritual adalah bermakna Spirit + Actual. Atma adalah kesejatiamu bukan yang lain.
A.W.Sudewa Rendi
Vajrapani
Segalanya adalah Tuhan (Sarvam Khalu Idham Brahman)....Tuhan itu Sempurna, jangan sampai ego menguasai kita shg lupa dgn Kemaha Sempurnaan Tuhan
Tapi kalau meyakini Tuhan melingkupi semesta alam dan keberadaan-Nya pada setiap insani (bhutesu) dan seolah-olah terbagi (vibhaktamiva) tentu 'fokus' dimaksud tidak akan terbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar