Menjelang Hari Suci Galungan, umat Hindu di Bali akan melaksanakan beberapa tradisi sejak dahulu kala.
Berikut ini tradisi unik Galungan di Bali, yang wajib diketahui Tons
1. Mepatung
Mepatung adalah tradisi bergotong royong untuk menyembelih atau memotong babi. Kelompok atau sekeha taruna secara bersama-sama mengeluarkan sejumlah dana yang sama, untuk dibelikan seekor babi yang siap disembelih. Masing-masing orang dalam kelompok tersebut akan mendapatkan jatah daging babi sama rata.
2. Mebat atau ngelawar
Mebat atau sering disebut dengan ngelawar adalah tradisi yang populer untuk menyambut Hari Raya Galungan, Mebat dilaksanakan secara bersama-sama dalam suatu kelompok, sehingga menimbulkan rasa kebersamaan di antara anggota atau keluarga.
3. Ngejot
Tradisi ngejot biasanya dilaksanakan sebelum Hari Raya Galungan. Ngejot memiliki arti memberi. Jadi tradisi ini adalah kegiatan memberikan makanan kepada orang lain, Ngejot juga biasa dilakukan oleh umat beragama lain yang berada di sekitar rumah mereka.
4. Memunjung
Memunjung biasanya dilakukan pada Hari Galungan atau Kuningan. Walaupun orang tersebut sudah meninggal, namun jika belum dilakukan upacara Ngaben, umat Hindu percaya kalau roh atau arwah orang tersebut masih berada di bawah kendali Sang Hyang Prajapati Selama memunjung, keluarga membawakan makanan yang disukai oleh sanak keluarga yang telah meninggal tersebut.
5. Tradisi Ngelawang di Desa Adat Tegal
Ngelawang dapat diartikan sebagai pertunjukan keliling dari satu tempat ke tempat lainnya dalam suatu desa. Tradisi ini menggunakan barong maupun rangda sebagai media hiburannya
Tradisi ini biasanya dilakukan sebanyak enam kali. Yaitu pada saat Galungan, Manis Galungan, Paing Galungan, Penampahan Kuningan, Kuningan, dan Manis Kuningan.
6. Ngerebeg di Desa Penglipuran
Selama prosesi Ngerebeg, Ida Sesuhunan yang berwujud barong berkeliling mengitari desa, yang diikuti oleh masyarakat setempat.
Sumber : Idnbalitimes,com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar