Tampilkan postingan dengan label saMskrtam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label saMskrtam. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 07 Juli 2018

Subhashita







Dagang Banten Bali




आज का सुभाषित /  Subhashita.
भ्रमन्सम्पूज्यते राजा भ्रमन्सम्पूज्यते द्विजः |
भ्रमन्सम्पूज्यते योगी स्त्री भ्रमन्ति विनश्यति |
- चाणक्य नीति (६/४ )

भावार्थ - जब कोई राजा भ्रमण (नये नये स्थानों की यात्रा )
के लिये निकलता है तो वह सर्वत्र पूजा जाता है (उसका स्वागत
होता है ) | इसी प्रकार ब्राह्मण, क्षत्रिय और वैश्य वर्ण के लोगों
का तथा साधु संतों का भी उनके भ्रमण करने पर स्वागत होता
है | परन्तु यदि कोई स्त्री अकेले ही भ्रमण करने के लिये निकलती
है तो उसका नाश हो जाता है |
(प्रस्तुत सुभाषित में तत्कालीन समाज की शासन व्यवस्था का
परोक्ष रूप से चित्रण किया गया है | उस समय भी स्त्रियों द्वारा
अकेले भ्रमण करना असुरक्षित और वर्ज्य था ऐसा इस सुभाषित
से प्रतीत होता है | यह भी प्रतीत होता है कि शूद्र वर्ण के व्यक्तियों
को भ्रमण के दौरान सम्मान प्राप्त नहीं होता था क्यों कि उनके
बारे में इस श्लोक में उनके बारे में कुछ भी नहीं कहा गया है | )

Bhramansampoojyate raajaa bhramansampoojyate dvijah.
Bhramansampoojyate yogi stree bhramanti vinashyati,

Bhramana + sampoojyate. Bhraman = roaming about.
Sampoojyate =sam +poojyate. Sam = a prefix to a word
meaning thoroughly. Poojyate = honoured. Raaja =king.
Dvijah = a person of first three categories of four'Varnas'
of persons belonging to Sanaattana dharma, namely Brahmin,
Kshitriya and Vaishya (leaving aside the Shoodra (lowest
category). Yogi = an ascetic. Stree = a woman. Bhramati=
roams about. Vinashyati = perishes, destroyed.

i.e. When a king embarks upon a journey to distant and new
places he is honoured every where, and similarly people of the
first three classes namely Brahmins, Kshatriyas and Vaishyaas,
as also ascetics (Yogis) also undertaking such journeys they too
are also honoured. But if a lone women does so, she will surely
perish.

( This Subhashita indirectly describes the then state of the Law and
order in the society i.e. it was not safe for a woman to roam around
alone. There is no mention of the fourth class namely Shoodra,
thereby implying that they were not respected.)

Sabtu, 7 Juli 2018
Hari ini subhāṣita / oday ' s subhashita.

भ्रमन्सम्पूज्यते राजा भ्रमन्सम्पूज्यते द्विजः |
भ्रमन्सम्पूज्यते योगी स्त्री भ्रमन्ति विनश्यति |
- kebijakan canakya (6/4)

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

The - ketika seorang raja perjalanan (perjalanan ke tempat-tempat baru)
Jika dia keluar, dia dipuja di mana-mana (selamat datang kepadanya)
Hal ini | jenis brahmana yang sama, ksatria dan karakter waisya.
Orang-Orang Kudus dan kudus juga selamat datang untuk mengunjungi mereka.
| tapi jika seorang wanita datang untuk bepergian sendiri
Jadi dia hancur |
- Lrb-dalam bahasa sekarang dari masyarakat kontemporer mertua-Mertua -
Secara tidak langsung digambarkan | pada saat itu juga oleh wanita
Bepergian sendiri tidak aman dan dapat dilepas seperti ini
Dia tampaknya | juga tampaknya menjadi karakter mengaku.
Tidak dihormati selama bepergian karena mereka
Tidak ada yang pernah dikatakan tentang mereka dalam ayat ini |)

Bhramansampoojyate raajaa bhramansampoojyate dvijah.
Bhramansampoojyate yogi stree bhramanti vinashyati,

Bhramana + sampoojyate. Bhraman = roaming about.
Aku tak tahu apa yang terjadi. Sam = sebuah awalan untuk sebuah kata
Artinya secara menyeluruh. Poojyate = terhormat. Raja =King.
Dvijah = seseorang dari tiga kategori pertama dari empat 'varna'
Dari Orang-orang milik sanaattana dharma, yaitu brahmana,
Kshitriya dan waisya (meninggalkan shoodra (terendah
Kategori). Yogi = Seorang Pertapa. Stree = seorang wanita. Bhramati=
Menjelajah tentang. Vinashyati = binasa, hancur.

Yaitu Ketika seorang raja memulai perjalanan ke tempat yang jauh dan baru
(yaitu) tempat-tempat yang dimuliakan, yang di dalamnya ada orang-orang yang dimuliakan,
Tiga kelas pertama yaitu brahmana, bangsawan dan vaishyas,
Seperti juga petapa (Yogi) juga melakukan perjalanan seperti itu mereka juga
Juga merasa terhormat. Tapi jika wanita yang kesepian melakukannya, dia pasti akan melakukannya.
Binasa.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

(ini ini secara tidak langsung menggambarkan kemudian negara hukum dan
Ketertiban dalam masyarakat yaitu tidak aman bagi seorang wanita untuk berkeliaran di sekitar
Sendirian. Tidak ada sebutan dari kelas keempat yaitu shoodra,
Dengan demikian menyiratkan bahwa mereka tidak dihormati. )






आज का सुभाषित / oday's Subhashita.
भ्रमन्सम्पूज्यते राजा भ्रमन्सम्पूज्यते द्विजः |
भ्रमन्सम्पूज्यते योगी स्त्री भ्रमन्ति विनश्यति |
- चाणक्य नीति (६/४ )

भावार्थ - जब कोई राजा भ्रमण (नये नये स्थानों की यात्रा )
के लिये निकलता है तो वह सर्वत्र पूजा जाता है (उसका स्वागत
होता है ) | इसी प्रकार ब्राह्मण, क्षत्रिय और वैश्य वर्ण के लोगों
का तथा साधु संतों का भी उनके भ्रमण करने पर स्वागत होता
है | परन्तु यदि कोई स्त्री अकेले ही भ्रमण करने के लिये निकलती
है तो उसका नाश हो जाता है |
(प्रस्तुत सुभाषित में तत्कालीन समाज की शासन व्यवस्था का
परोक्ष रूप से चित्रण किया गया है | उस समय भी स्त्रियों द्वारा
अकेले भ्रमण करना असुरक्षित और वर्ज्य था ऐसा इस सुभाषित
से प्रतीत होता है | यह भी प्रतीत होता है कि शूद्र वर्ण के व्यक्तियों
को भ्रमण के दौरान सम्मान प्राप्त नहीं होता था क्यों कि उनके
बारे में इस श्लोक में उनके बारे में कुछ भी नहीं कहा गया है | )

Bhramansampoojyate raajaa bhramansampoojyate dvijah.
Bhramansampoojyate yogi stree bhramanti vinashyati,

Bhramana + sampoojyate. Bhraman = roaming about.
Sampoojyate =sam +poojyate. Sam = a prefix to a word
meaning thoroughly. Poojyate = honoured. Raaja =king.
Dvijah = a person of first three categories of four'Varnas'
of persons belonging to Sanaattana dharma, namely Brahmin,
Kshitriya and Vaishya (leaving aside the Shoodra (lowest
category). Yogi = an ascetic. Stree = a woman. Bhramati=
roams about. Vinashyati = perishes, destroyed.

i.e. When a king embarks upon a journey to distant and new
places he is honoured every where, and similarly people of the
first three classes namely Brahmins, Kshatriyas and Vaishyaas,
as also ascetics (Yogis) also undertaking such journeys they too
are also honoured. But if a lone women does so, she will surely
perish.

( This Subhashita indirectly describes the then state of the Law and
order in the society i.e. it was not safe for a woman to roam around
alone. There is no mention of the fourth class namely Shoodra,
thereby implying that they were not respected.)

Sabtu, 7 Juli 2018
Hari ini subhāṣita / oday ' s subhashita.

भ्रमन्सम्पूज्यते राजा भ्रमन्सम्पूज्यते द्विजः |
भ्रमन्सम्पूज्यते योगी स्त्री भ्रमन्ति विनश्यति |
- kebijakan canakya (6/4)

The - ketika seorang raja perjalanan (perjalanan ke tempat-tempat baru)
Jika dia keluar, dia dipuja di mana-mana (selamat datang kepadanya)
Hal ini | jenis brahmana yang sama, ksatria dan karakter waisya.
Orang-Orang Kudus dan kudus juga selamat datang untuk mengunjungi mereka.
| tapi jika seorang wanita datang untuk bepergian sendiri
Jadi dia hancur |
- Lrb-dalam bahasa sekarang dari masyarakat kontemporer mertua-Mertua -
Secara tidak langsung digambarkan | pada saat itu juga oleh wanita
Bepergian sendiri tidak aman dan dapat dilepas seperti ini
Dia tampaknya | juga tampaknya menjadi karakter mengaku.
Tidak dihormati selama bepergian karena mereka
Tidak ada yang pernah dikatakan tentang mereka dalam ayat ini |)

Bhramansampoojyate raajaa bhramansampoojyate dvijah.
Bhramansampoojyate yogi stree bhramanti vinashyati,

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Bhramana + sampoojyate. Bhraman = roaming about.
Aku tak tahu apa yang terjadi. Sam = sebuah awalan untuk sebuah kata
Artinya secara menyeluruh. Poojyate = terhormat. Raja =King.
Dvijah = seseorang dari tiga kategori pertama dari empat 'varna'
Dari Orang-orang milik sanaattana dharma, yaitu brahmana,
Kshitriya dan waisya (meninggalkan shoodra (terendah
Kategori). Yogi = Seorang Pertapa. Stree = seorang wanita. Bhramati=
Menjelajah tentang. Vinashyati = binasa, hancur.

Yaitu Ketika seorang raja memulai perjalanan ke tempat yang jauh dan baru
(yaitu) tempat-tempat yang dimuliakan, yang di dalamnya ada orang-orang yang dimuliakan,
Tiga kelas pertama yaitu brahmana, bangsawan dan vaishyas,
Seperti juga petapa (Yogi) juga melakukan perjalanan seperti itu mereka juga
Juga merasa terhormat. Tapi jika wanita yang kesepian melakukannya, dia pasti akan melakukannya.
Binasa.

(ini ini secara tidak langsung menggambarkan kemudian negara hukum dan
Ketertiban dalam masyarakat yaitu tidak aman bagi seorang wanita untuk berkeliaran di sekitar
Sendirian. Tidak ada sebutan dari kelas keempat yaitu shoodra,
Dengan demikian menyiratkan bahwa mereka tidak dihormat
i. )






   
Letters are dead - said Plato. I have heard in Sanskrit that is why the word for wise is बहुश्रुत and not well read.

Surat-surat sudah mati - kata plato. Saya pernah mendengar dalam bahasa Sansekerta itulah mengapa kata untuk bijak adalah bahuśruta dan tidak dibaca dengan baik.


 बहुत सटीक विश्लेषण और वय्ख्या , जोशी जी बधाई आपको ऐसे ज्ञान वर्धक संदेश प्रेषित किया है।

Analisa yang sangat akurat dan vaykhyā, joshi ji selamat anda telah mengirim pengetahuan pengetahuan seperti itu.


- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Senin, 02 Juli 2018

vadatu saMskRtam




Dagang Banten Bali




1.      duravani 

a.      Om svastyastu 
         ksamyatam, Raissa asti?
b.      aham raissa asmi. bavaan naama kim?
a.      mama naama Rara. aham  pulsa 50.000 ichami
b.      no kim?
a.      0812 4412 4525. saya sudah bayar tadi. Dhanyaavadah.
a.      svagatam. api Dhanyaavadah.



b.      bavati duravani samsung asti?



- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Minggu, 24 Juni 2018

Menjual dan terima pesanan banten caru





Melayani pembuatan aneka banten untuk upacara \hindu Bali
piodalan
pawiwahan
otonan
tiga bulanan


Melayani aneka Upacara
Ngelangkir
Menikah
Ngaben

hubungi via WA, Telp atau sms
0897 - 6687 - 246
0882 - 9209 - 6763


Telp
0361 - 464096

alamat
jl Gandapura Gg 1c No1 Kesiman Kertalangu
dan
jl sedap malam 117a kebon kuri
Denpasar

Pesan Via Facebook Klik Disini

Sabtu, 23 Juni 2018

saMskRta dan kecerdasan intelligentsia


Dagang Banten Bali




http://www.saattvika.com/index.php/samskrta


[Kutipan berikut berasal dari artikel yang dimuat dalam Majalah AI (Artificial Intelligence, Kecerdasan Buatan) pada musim semi 1985 oleh petugas penelitian NASA (Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional Amerika Serikat), Rick Briggs.]
Dalam waktu dua puluh tahun terakhir, banyak waktu, upaya, dan uang telah dikeluarkan dalam merancang gambaran bahasa alami yang tidak memiliki kerancuan (atau memiliki arti lebih dari satu) agar mereka dapat diterima oleh proses komputer. Upaya-upaya tersebut terpusat disekitar pembuatan skema yang dirancang untuk mendapatkan persamaan hubungan-hubungan logis dengan hubungan-hubungan yang diungkapkan oleh struktur kalimat dan arti kata dari bahasa alami, yang tampak jelas rumit dan sering memiliki arti berganda dalam fungsinya sebagai alat transmisi data logis.
Dapat dipahami, adanya kepercayaan yang meluas bahwa bahasa alami tidak cocok untuk mentransmisikan banyak ide-ide di mana bahasa buatan (Artificial Intelligence, AI) dapat menyampaikannya dengan ketelitian tinggi serta ketepatan matematis.
Namun dikotomi (memilih di antara dua pilihan) ini, yang telah berfungsi sebagai anggapan yang mendasari pemikiran yang membawahi banyak penelitian dan pekerjaan di bidang bahasa dan kecerdasan buatan, adalah sesuatu yang salah. Ada sedikitnya satu bahasa, saMskRta, yang mana dengan rentang waktu hampir 1000 tahun, merupakan bahasa percakapan yang hidup, dengan literatur atau karya tulis tersendiri dalam jumlah besar. Di samping karya-karya tulis, juga adanya tradisi yang panjang di bidang filsafat dan tata bahasa yang tetap hidup dengan kekuatan yang tidak mengendur hingga abad ini.
Di antara pencapaian dari para ahli tata bahasa dapat disebutkan sebuah cara untuk menganalisis kata-kata dari saMskRta dengan suatu keadaan yang sama, tidak hanya pada inti namun juga dalam bentuk, dengan hasil karya terkini dari Intelegensi Artifisial atau Kecerdasa Buatan. Artikel ini menunjukkan bahwa sebuah bahasa alami dapat juga berfungsi sebagai bahasa artifisial, dan banyak upaya dalam Kecerdasan Buatan dapat diandaikan sebagai upaya pengulangan penemuan roda, yang telah terjadi ribuan tahun silam.
Adalah sangat mengagumkan untuk mengetahui bahwa telah tersedia untuk kita sebuah bahasa yang telah diucapkan selama 4-7000 tahun yang tampak dari berbagai sudut pandang merupakan sebuah bahasa yang sempurna yang telah dirancang untuk komunikasi yang tercerahkan.
saMskRta, bahasa Ketuhanan dunia yang tertua adalah satu-satunya bahasa percakapan, yang tidak memiliki ambiguitas (pengertian berganda) di planet ini.
Dalam penelitian Kecerdasan Buatan di saat-saat permulaan telah ditemukan bahwa untuk membersihkan ambiguitas yang menjadi bagian internal dari bahasa alami agar dimengerti oleh komputer, adalah perlu untuk menerapkan sistem jaring semantik (jaring arti kata) untuk membuka pengertian yang sebenarnya dari sebuah kalimat. Briggs memberikan contoh bagaimana sebuah kalimat sederhana ditunjukkan dalam jaring semantik.
Contoh: “John memberi bola kepada Mary.'
Informasi tersebut dapat disimpan dalam deretan “triple” (tiga-tiga):

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI
  • memberi, agen, John
  • memberi, objek, bola
  • memberi, penerima, Mary
  • memberi, waktu, lampau
Selanjutnya dia mengatakan, 'Tingkatan pada keadaan mana sebuah jaring semantik menjadi menyulitkan atau berbunyi aneh dalam bahasa alami adalah tingkatan 'kealamian' dari bahasa tersebut serta melencengnya ia dari keakuratan atau status 'artifisial'.'
Seperti akan kita lihat, ada sebuah bahasa (saMskRta) diucapkan di antara komunitas ilmiah kuno yang memiliki penyimpangan nol.
Dalam bagian penutup artikelnya ia menuliskan, jangan kita lupa bahwa di antara pencapaian besar dari pemikir-pemikir India, adalah penemuan nol, serta nomor biner, seribu tahun sebelum bangsa Barat menemukan ulang mereka. Analisis mereka tentang bahasa memunculkan keraguan atas pembedaan manusia antara kecerdasan alami dan buatan, serta mungkin memberi penerangan cahaya pada bagaimana penelitian dalam Kecerdasan Buatan pada akhirnya menjawab dan menuntaskan pemahaman bahasa alami serta masalah-masalah penerjemahan mesin.
Untuk mulai belajar saMskRta, silakan ikuti => Belajar saMskRta.

 baca lebih lengkap disini
http://www.saattvika.com/index.php/samskrta



saMskRta dan komputer





Dagang Banten Bali



CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

aShTaadhyaayii Dan Bahasa Pemrograman Komputer

Bentukan resmi dari bahasa pemrograman komputer diperkenalkan pada periode tahun 1956-60 oleh ilmuwan John Backus (1958), dan Peter Naur (1963). Mereka memimpin konferensi UNESCO tentang bahasa algorithma internasional ALGOL 60, sebuah bahasa yang 'cocok untuk menyatakan proses yang berhubungan dengan angka-angka dalam kelompok besar dalam bentuk yang cukup ringkas untuk penerjemahan otomatis secara langsung ke dalam bahasa komputer otomatis yang dapat diprogram.'
BNF adalah singkatan dari “Backus Normal Form” (“Bentuk Backus Normal”) yang kemudian diubah menjadi “Backus-Naur Form”. Notasi BNF dapat ditemukan di setiap buku tentang bahasa pemrograman.
Knuth (1964), dalam sebuah surat kepada Editor dari CACM, menunjukkan sebuah hal bahwa notasi meta sintak seperti digunakan misalnya pada laporan ALGOL 60 (Naur 1963) semestinya diubah namanya. Secara khusus, ia melihat fakta yang telah diakui bahwa apa yang disebut sebagai Backus Normal Form adalah, sesungguhnya, bukan sebuah bentuk normal sama sekali.
Peruntukan dari surat ini adalah untuk menunjukkan bahwa Backus bukanlah yang pertama yang menggunakan bentuk yang mana namanya telah diasosiasikan. 'Dr. Alexander Wilhelmy telah menunjukkan pada saya sebuah karya dari paaNini. PaaNini adalah seorang terpelajar yang aktif antara 400 SM dan 200 SM. Barangkali karyanya yang paling utama adalah kompilasi tata bahasa saMskRta. Dalam rangka untuk menjelaskan aturan-aturan tata bahasa (yang cukup rumit), paaNini menemukan notasi yang kemampuannya setara dengan yang dimiliki oleh notasi Backus, dan memiliki banyak sifat atau peruntukan-peruntukan yang sama: melihat dari di mana sebuah notasi diletakkan adalah mungkin untuk mengidentifikasi struktur atau bentuk-bentuk yang setara dengan yang dimiliki Backus '' serta untuk penggunaan kurung-meta '<' dan '>' untuk meliputi nama-nama yang diperuntukkan. paaNini menghindari perlunya karakter '::=' dengan menuliskan hasil-meta disebelah kanan daripada di kiri.'
Selanjutnya Knuth mengatakan, karena merupakan tradisi dalam lingkaran-lingkaran profesi untuk memberi pengakuan penghargaan ketika pengakuan penghargaan tersebut telah tiba saatnya, dan karena adanya fakta-fakta bahwa paaNini adalah penemu mandiri yang lebih dulu tentang notasi, boleh saya mengusulkan nama 'Panini – Backus Form' sebagai yang lebih tepat? Bukan hanya ia akan memberi pengakuan pada saatnya, tapi juga menghindari salah penggunaan dari kata 'Normal'.


baca lebih lengkap disini
http://www.saattvika.com/index.php/samskrta




Hari bumi




CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Tanggal 22 April diperingati sebagai hari Bumi di seluruh Dunia. Kebudayaan Sanskerta sudah sejak ribuan tahun lalu menghormati ibu Bumi. Berikut ini adalah mantra untuk Ibu Bumi.
samudravasane devi
parvatasthana mandale
vishnupatni namastubhym
padasparsam kshamasva me

Artinya sungguh indah.
" Saya menghormati Devi yang berpakaian samudra
Yang dadanya dihiasi gunung-gunung
Yang adalah istri Vishnu,
Maafkan saya telah menginjakmu"

Sloka ini disarankan dilantunkan saat bangun tidur, satu kaki diturunkan dan tangan menyentuh lantai .
Ibu Bumi adalah yang memberi kita makan.
Setiap hari adalah hari Bumi.

Bhumimatuh dinasya subhasayam.


Bahu uttama-slokah esah asti maatah, esah slokah pratidinam pratah utthaaya vaktavyah 

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI


Subhshitam samyak asti. (Kata-kata bijak ini bagus). Mari kita simak sambil belajar Bahasa Sanskerta
gṛhe gṛhe na rājānaḥ kastūrī na mṛge mṛge |
padye padye na kāvyatvaṁ dehe dehe na daivatam ||

Di rumah-rumah (grhe grhe), tidak selalu ada raja, rusa-rusa (mrge mrege) tidak selalu mengeluarkan wewangian Kasturi.
Bait bait (padye padye) tidak selalu merupakan puisi (kavyatvam), orang-orang (dehe dehe) tidak selalu mencerminkan dewata (daivatam).

svagṛhe pūjyate mūrkhaḥ svagrāme pūjyate dhanī |
svadeśe pūjyate rājā vidvān sarvatra pūjyate ||

Seorang bodoh(murkhah) dihormati (pujyate) di rumahnya sendiri (svagrhe), seorang kaya (dhani) dihormati di desanya sendiri (svagrame)
Seorang raja dihormati di negerinya sendiri (svadese) tapi seorang berpengetahuan (vidvan) dihormati di semua tempat (sarvatra).

Seorang raja dihormati di negerinya sendiri (svadese) tapi seorangberpengetahuan (vidvan) dihormati di semua tempat (sarvatra).



CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

gṛhe gṛhe na rājānaḥ kastūrī na mṛge mṛge |
padye padye na kāvyatvaṁ dehe dehe na daivatam ||

One cannot meet a king in every house one can not get musk from every deer, every stanza does not possess real poetry and every body is not an idol of God.
svagṛhe pūjyate mūrkhaḥ svagrāme pūjyate dhanī |
svadeśe pūjyate rājā vidvān sarvatra pūjyate ||

A fool may be honoured in his own house and a rich man in his own town, a king is honoured in his own country, but a man of learning is honoured everywhere .

Gṛhe gṛhe yang rājānaḥ kasturi yang mṛge mṛge |
padye padye na kāvyatvaṁ dehe dehe na daivatam ||

Seseorang tidak bisa bertemu raja di setiap rumah satu tidak dapat mendapatkan musk dari setiap rusa, setiap bait tidak memiliki puisi nyata dan setiap tubuh bukan idola Allah.

Svagṛhe Pūjyate Svagrāme Dhani Dhani |
svadeśe pūjyate rājā vidvān sarvatra pūjyate ||

Orang bodoh mungkin merasa terhormat di rumahnya sendiri dan orang kaya di kota sendiri, seorang raja dihormati di negaranya sendiri, tetapi seorang pria belajar dihormati di mana-mana.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI



Memanfaatkan.energi alam
Untuk memanfaatkan energi alam ada baiknya kita mempunyai ilmu bab energi alam sehingga saat memanfaatkan energi alam tidak salah memili
- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Phalani




Phalanam nama pathama
Mari belajar nama buah
dāḍimam = delima
karkaṭī = ketimun
panasaḥ = nangka
kharjūram = kurma
jambūphalam = juwet
nārikelam = kelapa
bilvam = buah bilbam?
līcikā = leci




Vrksha Bho namaha. bahu satyam lekhanam asti.
Tulisan yang mencerahkan tentang mengapa kita memuja pohon.





Tri Hita Karana, yg berasal dari kata tiga penyebab tciptanya kebahagiaan manusia. Terciptanya kebahagiaan manusia ini adalah adanya hubungan yg selaras antara Manusia dgn Tuhan, Manusia dgn Alam, serta sesama Manusia.


bahu samyak asti



Anna-dānam mahādānam
Vidyā-dānam tatah param
------------------------------------------
Pemberian berupa makanan merupakan pemberian yang amat Mulia, namun pemberian berupa Pengetahuan jauh lebih mulia 




- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Jumat, 22 Juni 2018

Bahasa Sanskerta adalah bahasa liturgi utama hindu





CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Sanskrit is the main liturgical language of Hinduism and used to be the lingua franca that helped all of the different regions of Greater India communicate with each other. Most of the greatest literary works to come out of India were written in Sanskrit, as well as many religious texts. Sanskrit is the language of Hindu and Buddhist chants and hymns as well. Today, only about 1% of the population of India speaks Sanskrit, though it is protected as a scheduled language and is the official language of one Indian state, Uttarakhand.
How is Sanskrit important?
Sanskrit is the main liturgical language of Hinduism and used to be the lingua franca that helped all of the different regions of Greater India communicate with each other. Most of the greatest literary works to come out of India were written in Sanskrit, as well as many religious texts. Sanskrit is the language of Hindu and Buddhist chants and hymns as well. Today, only about 1% of the population of India speaks Sanskrit, though it is protected as a scheduled language and is the official language of one Indian state, Uttarakhand.
India, in its many different incarnations, has a history that dates back to before the Iron Age, when Vedic Sanskrit, the ancestor of Sanskrit, was first spoken. This later gave way to Classical Sanskrit, which was used to write many of the great Indian epics, such as the Ramayana. Besides all of this, however, there are a few specific reasons why Sanskrit should be taken seriously:


Bahasa Sanskerta adalah bahasa liturgi utama hindu dan digunakan untuk menjadi lingua franca yang membantu semua wilayah yang berbeda dari india yang lebih besar berkomunikasi dengan satu sama lain. Sebagian besar karya sastra terbesar untuk keluar dari india ditulis dalam bahasa sanskerta, serta banyak teks keagamaan. Bahasa Sanskerta adalah bahasa dari nyanyian hindu dan Buddha dan himne juga. Hari ini, hanya sekitar 1 % dari populasi india berbicara bahasa sanskerta, meskipun dilindungi sebagai bahasa yang dijadwalkan dan merupakan bahasa resmi dari satu negara bagian india, uttarakhand.

Bagaimana bahasa Sansekerta penting?

Bahasa Sanskerta adalah bahasa liturgi utama hindu dan digunakan untuk menjadi lingua franca yang membantu semua wilayah yang berbeda dari india yang lebih besar berkomunikasi dengan satu sama lain. Sebagian besar karya sastra terbesar untuk keluar dari india ditulis dalam bahasa sanskerta, serta banyak teks keagamaan. Bahasa Sanskerta adalah bahasa dari nyanyian hindu dan Buddha dan himne juga. Hari ini, hanya sekitar 1 % dari populasi india berbicara bahasa sanskerta, meskipun dilindungi sebagai bahasa yang dijadwalkan dan merupakan bahasa resmi dari satu negara bagian india, uttarakhand.

India, dalam berbagai inkarnasi yang berbeda, memiliki sejarah yang berasal sebelum zaman besi, ketika weda sanskerta, nenek moyang sansekerta, pertama kali diucapkan. Hal ini kemudian memberikan cara untuk bahasa Sansekerta klasik, yang digunakan untuk menulis banyak epik india besar, seperti ramayana. Selain semua ini, bagaimanapun, ada beberapa alasan tertentu mengapa sansekerta harus diambil serius:

Puja Tri Sandhyā


Pengertian
Kata Tri Sandhyā kita dapati pada beberapa sumber susastra Hindu. Diantaranya dalam kitab #Agastya_Parwa disebutkan “… agelema ta sirāmujā, matrisandhyā, toyasnāna, bhasmasnāna, mantrasnāna, …(Agastya Parwa 396). Dalam kitab Agastya Parwa tidak disebutkan urutan-urutan puja mantra tri sandya sebagaimana yang kita ketahui, karena kata Tri Sandhyā mengandung pengertian sebagai tiga pertemuan waktu. Kata tri artinya tiga, kata sandhya berasal dari akar kata sam (berhubungan) dan di (ditaruh) yaitu hubungan dua keadaan atau benda seperti hubungan antar waktu atau antar ruang. Sandhyā artinya hubungan antara waktu. Jadi yang dimaksud dengan Tri Sandhyā adalah pertemuan antara waktu malam dengan pagi, antara waktu pagi dengan siang dan antara waktu siang dengan malam. Pertemuan antara waktu-waktu itu dipandang sebagai waktu kritis. Agar terhindar dari bahaya dan mendapatkan keselamatan serta kerahayuan maka pada waktu-waktu kritis tersebut orang melakukan sembahyang agar Sanghyang Widhi melindungi dan memberikan keselamatan. Sehingga selanjutnya kata Tri Sandyā diartikan sebagai tiga waktu untuk berhubungan dengan Sanghyang Widhi atau tiga waktu untuk sembahyang.

Bahasa Tri Sandhya
Bahasa mantram Puja Tri Sandhya adalah bahasa Sansekerta. Ada tiga jenis bahasa Sansekerta yaitu, #Sansekerta_Veda, #Sansekerta_Klasik dan #Sansekerta_Kepulauan (#Hibrida). Sansekerta Veda adalah bahasanya kitab #Catur_Veda_Samhita,
Sansekerta Klasik adalah bahasanya kitab-kitab Itihasa dan Purana, dan sansekerta Kepulauan atau Hibrida adalah bahasa Sansekerta yang didapati di Jawa dan Bali terutama dalam lontar-lontar puja. Dengan demikian bait pertama dari Puja Tri Sandya memakai bahasa Sansekerta Veda, bait kedua memakai bahasa Sansekerta Klasik, bait ketiga sampai dengan keenam memakai bahasa Sansekerta Kepulauan atau Hibrida.

Bentuk Tri Sandhya
Bait-bait mantra adalah puisi yang terikat oleh Metrum atau Candha. Jenis Candha ditentukan oleh jumlah suku kata pada setiap baik mantra. Ada beberapa jenis Chanda yaitu : Gayatri, terdiri dari 24 suku kata #Usnih terdiri dari 28 suku kata #Anustubh terdiri dari 32 suku kata (belakangan disebut #sloka). #Brhati terdiri dari 36 suku kata #Pankti terdiri dari 40 suku kata #Tristubh terdiri dari 44 suku kata
#Jagati terdiri dari 48 suku kata #Gayatri sebagai mantram pertama adalah nama sebuah #Candha dari beberapa jenis Candha. Gayatri
kadang disusun menjadi tiga baris dalam satu bait, dimana setiap baris terdiri dari 8 suku kata, kadang juga disusun dalam dua baris dimana baris pertama terdiri dari 16 suku kata dan baris kedua terdiri dari 8 suku kata.
Jika dicermati bait pertama mantram Puja Tri Sandhya, jumlah suku katanya tidak cocok dengan jumlah suka kata Candha Gayatri, namun ia disebut Gayatri Mantram. Kata Bhur Bhuvah Svah tidak termasuk kedalam struktur. Kata
bhur bhuvah svah disebut MahaVyahrti (ucapan yang agung). Bait kedua berbentuk prosa yang tentunya tidak terikat oleh jumlah suku kata. Sedangkan bait ketiga sampai dengan bait keenam berbentuk sloka (Candha Anustubh).

Struktur Tri Sandhya
Bait demi bait dari mantram Puja Tri Sandhyā merupakan himpunan mantra, sebagai nyanyian pujaan. Setiap nyanyian pujaan pada
umumnya mengandung tiga komponen yaitu : pujian, pengakuan, permohonan. Namun di beberapa bait mantra komponen kedua yaitu pengakuan kadang-kadang tidak ada. Pada mantram Puja Tri sandhyā ketiga komponen itu ada dan terstruktur secara serasi, yaitu bait pertama, kedua dan ketiga adalah pujian, bait keempat adalah pengakuan serta bait kelima dan keenam adalah permohonan.Sebagai suatu bukti akan didapati dari sekian banyak bait-bait mantra dalam kitab Veda yang jiwa dan semangatnya sama, contohnya :
Kavi no mitrāvarunā
tuvijātā uruksayā
daksam dadhāte apasam.
Artinya :
Pendeta kami, Mitra dan Varuna, yang luas wilayahnya, yang kuat karena keberaniannya, Karuniailah kami kekuatan yang bekerja dengan baik.
Trātāram indram avitāram handramhavehave suhavam suram
indram, hvayāmi sakram puruhūtam indram svasti no maghavā dhātvindrah.
(#Rg.Veda, VI.47.11)
Artinya :
Tuhan sebagai Penolong, Tuhan sebagai Penyelamat, Tuhan yang Maha Kuasa, yang dipuja dengan gembira dalam setiap pemujaan,
Tuhan Maha Kuasa, selalu dipuja, kami memohon, semoga Tuhan yang Maha Pemurah melimpahkan rahmat kepada kami.
Imā juhvānā yusmadā namobhih prati stomam sarasvati jusāsva, tava sarman priyatame dadhānā upa stheyāma saranam na vrksam.
(#Rg_Veda VII.95.5)
Artinya :
Sajian ini dibuat olehmu dengan rasa hormat, katakanlah hal ini wahai #Sarasvati, dan terimalah setiap doa kami, dan dengan
menempatkan kami di bawah lindunganmu yang tercinta ! Semoga kami mendekatimu sebagai pohon tempat berteduh.
Dari contoh-contoh bait mantra tersebut dapat disimpulkan bahwa jiwa dan semangat ajaran Veda ada tiga yaitu #pujian, #pengakuan dan #permohonan.



Mantram Puja Tri Sandhyā
1.Om bhūr bhuvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhīmahi dhiyo yo nah pracodayāt
2. Om nārāyana evedam sarvam
yad bhūtam yac ca bhavyam niskalańko nirañjano nirvikalpo nirākhyātah śuddho deva eko nārāyano na dvitiyo asti kaścit
3. Om tvam śivah tvam mahādevah īśvarah parameśvarah
brahmā vişņuśca rudraśca puruşah parikīrtitah
4. Om pāpo ham papakarmāham
pāpātmā pāpasambhavah
trāhi mām puņdarīkākşa
sabāhyābhyantarah śucih
5. Om kşamasva mām mahādeva sarvaprāņi hitańkara mām moca sarva pāpebhyah
pālayasva sadā siva
6. Om kşāntavyah kāyiko doşah kşāntavyo vāciko mama kşāntavyo mānaso doşah tat pramādāt kşamasva mām
Om śāntih śāntih śāntih Om
Artinya :
1. Om adalah bhur bhuwah swah
kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan Sanghyang Widhi. Semoga Ia berikan semangat pikiran kita
2. Om Narayana adalah semua ini, apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kekotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa Narayana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua
3. Om Engkau dipanggil Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra dan Purusa
4. Om hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Sanghyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba
5. Om ampunilah hamba Sanghyang Widhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah oh Sanghyang Widhi
6. Om ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa perkataan hamba ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba
dari segala kelalaian Om, damai damai damai, Om