Tampilkan postingan dengan label Bali Masa Depan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bali Masa Depan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Maret 2024

CANDALA IKANG RAT ( Dunia akan Rusak)

 


Berdasarkan SE PHDI BALI, Nomor : 318/PHDIBali/XII/2023 ,Tanggal : 18 Desember 2023 , Hal : Edaran Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Baru Śaka 1946
Yang bunyinya antara lain ;
I. C. TAWUR KESANGA
Upacara Tawur Kasanga pada #Tilem_Kasanga, pada hari Minggu/Redite,Tanggal 10 Maret 2024 dengan acuan pelaksanaan .. . .. . .. .
II. NYEPI SIPENG
Nyepi Sipeng dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 11 Maret 2024 selama sehari penuh (24) jam sejak pukul 06.00 Wita sampai dengan pukul 06.00 Wita keesokan harinya, dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian. . .. . .
Dan berdasarkan Surat edaran PHDI PUSAT, Nomor 255/PH PHDI PUSAT/2024, Jakarta 15 Januari 2024 , Perihal ; Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946, yang berbunyi ;
II. A. 3. Tawur Kesanga di Provinsi, Kabupaten / Kota, Kecamatan dan Desa, dilaksanakan pada Minggu tanggal 10 Maret 2024, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah masing masing.
II. 4. Pelaksanaan Catur Brata Penyepian hari suci Nyepi berlangsung pada Senin tanggal 11 Maret 2024 Pukul 06.00 s.d Selasa tanggal 12 Maret 2024 Pukul 06.00 waktu setempat.
Mari kita tengok isi dari Lontar ᬲᬗ᭄ᬳ‌᭄ᬬᬂ ᬳᬚᬶ ᬲ᭄ᬯᬫᬦ‌᭄ᬥᬮ᭡(#SangHyang_Aji_Swamandala ) adalah lontar yang menguraikan tentang penentuan hari baik dan buruk ( Padewasan) yang merupakan ajaran dari #Bhatara_Sùrya_Candra yang diwarisi dari sejak dahulu kala sebagai Tata Cara orang untuk mendapat hari Baik, Dewasa Ayu ( Ala Ayuning Dewasa) untuk melaksanakan Upacara Kecil, Menengah ataupun Besar.
Pada Paragraf 3 yang dipakai rujukan sehingga Hari Suci Nyepi digeser dari Tilem Kesanga ke Penanggal Apisan Sasih Kedasa ;
"Nyan Sang Hyang Aji Swamandala, hangajaraken hala-hayu, lwirnya mahayu, paryangan pwe rahayu, yan hanambut karya, lwirnya Makiis, Mancawalikrama, yan nuju ᬢᬶ᭒ᬫᬶᬂ‌ ᭢ᬘᬢ᭄ᬭ᭟ ( Tileming Cetra ), husan ukun Dungulan, banen, Bu, Ka, Pahang, haja nggalaraken ᬢᬯᬸᬃ ᬓᬲᬗ᭄ᬗ᭡ ᭟( #Tawur_kasanga ) , yan durung ᬧ᭄ᬕᬢ᭄ᬯᬓᬦ᭄ᬧᬳᬂ᭟ (Pegatwakan Paang ), yanambahin tan sida karya, Dewata malalis, Dewa moktah, hika tka wenang, yan kalangan bwat wenang ring ᬢᬶ᭒ᬫᬶᬂᬓ᭄ᬥᬲ᭟ ( Tileming Kadaśa ) panutugnya, pangasangayanika, haja lyanin, ngingan pangaksamanya maring Widi, ring Hyang ring ᬩᬲᬸᬓᬶ᭪᭟Basukih, reh gumi kalangan. Mwang ring ᬳ‌᭄ᬬ ᭢ᬤᬯᬶ ᬤᬹᬃᬕ᭄ᬕ᭟ (Hyang Dewi Durga), ngaksama saluwirnya, upakaranya, mabanten tumpeng guru, peras penyeneng, daksina, tunggal upakaraniya, katur ring Basukih."
"Yan hana huwang hamuja tawur, ya durung masalah wuku Pahang, yan manuju Tilem Kasanga wusan huku , Dungulan, nganeh huku Pahang, palaniya candala ikang rat."
Terjemahannya:
"Inilah Sang Hyang Aji Swamandala mengajarkan tentang baik dan buruk, seperti memperbaiki parhyangan, hari baik bila menyelenggarakan karya, seperti ;
• Makiis,
• Mañcawalikrama,
• jika Tilêm Cetra jatuh sesudah wuku
Dungulan, sebelum, Budha, Kliwon,
#Tawur_Kesanga, sebelum
Pêgatuakan Pahang."
"Bila hal itu dilaksanakan,
• Karya tidak akan berhasil,
• Para dewata akan pergi,
• Dewa menghilang.
Bila ada halangan berat, ritual Kasanga ( Pangasangan) tersebut dapat dilaksanakan pada #Tilêm_Kedasa sebagai penyelesaiannya. Jangan yang lain. Tetapi itu dengan diadakan permohonan ampun kepada Sang Hyang Widhi di Besakih, karena masyarakat berhalangan, dan kepada #Hyang_Bairawi_Durga, mohon ampun dengan segenap upakaranya yaitu mempersembahkan
Bantên Tumpêng Guru,
Peras Penyeneng,
Daksina.
Upakara itu hanya satu dipersembahkan di Besakih."
"Bila orang mempersembahkan tawur, sebelum pergantian wuku Pahang, pada waktu Tilêm Kasanga, sesudah wulu Galungan, Dungulan, sebelum Wuku Pahang, " #Dunia_akan_rusak."
Dapat disimpulkan atau ditafsirkan bunyi Lontar SangHyang Aji Swamandala diatas adalah ;
• Pertama, tidak spesifik menyatakan tentang Tawur Kesanga yang ada kaitannya dengan Nyepi.
• Kedua, Tawur Kesanga yang dimaksud adalah tawur pada Sasih Kesanga menuju Tilem Kesanga.
• Ketiga, Tawur Kesanga dapat ditunda pelaksanaannya apabila jatuh pada saat UNCAL BALUNG ( wuku Dungulan s/d Buda Kliwon pahang ( Pegatwakan ) dan bisa dilaksanakan Pada Tilem Sasih Kadasa.
Sekarang mari kita tengok beberapa lontar yang menyatakan sangat jelas bahwa
• Tawur Kesanga dilaksanakan pada
#Panglong_14_ keSanga atau Sehari
Sebelum Tilem Kesanga.
• Nyepi wajib dilaksanakan pada Tilem
Kesanga bukan pada penanggal
apisan Sasih Kedasa.
"....Mwah Tika Tilem Kasanga, Ulun ginawe Yoga, Tka wnang wwang ring madya, ginawe tawur swang, Nyepi sadinten, den ana pranging sata, ya bala pan Sangkala Bhumi, Yan Nora mangkana , rugwwanging madya..."
Artinya :
"Ketika datang Tilem Kesanga, dimana Aku sedang beryoga, wajib setiap manusia di dunia, menyelenggarakan TAWUR dan NYEPI sehari penuh, dan ada sabung ayam untuk abdi Sang Kala Bumi, Jika tidak seperti itu, Kacaulah dunia..."
(Siwa Tatwa Purana, 16b)
Lontar diatas sangat jelas dikatakan bahwa Bhatara Siwa meyoga saat Tilem Kesanga (bulan mati/gelap penuh).
Kemudian lebih lanjut dikatakan dalam Lontar Sundarigama sebagai berikut :
".....Atka ring cetramasa, ring tilem kunang, pasucen watek dewata kabeh, an ring teleng ing samudra camananira ameta sari ning amreta kamadalu, yogya wong kabeh ngaturaken puja kreti, ring sarwa dewa kramanya,
"..... ring #Catur_Dasi_Kresnapaksa agawekna bhutayajna, rikeng catuspata ning desa, nistanya panca sata, madya panca sanak, uttamanya catur agung, yamaraja, pinuja dening sang mahapandita, siwa budha...."
Artinya :
"Pada saat bulan mati masa kesembilan (Tilem Kesanga) tiba merupakan hari baik bagi para dewata menyucikan diri. Adapun tempat mereka menyucikan diri adalah di tengah samudra dengan mengambil intisari air suci kehidupan Kamandalu. Pada saat itu manusia wajib pemujaan kepada para dewa.
" Pada saat paroh gelap ke empat belas (panglong kaping pat belas), manusia wajib membuat upacara bhutayajna, bertempat di perempatan desa, mulai dari tingkat nista berupa caru panca sata, tingkat madya berupa caru panca sanak, dan tingkat utama berupa catur agung, yamaraja, dipimpin oleh pendeta agung siwa budha..."
( #Lontar Sundarigama )
Begitu juga #Lontar_Gama_Tiga sangat jelas menyatakan ;
"Nihan, ring #Purwaning_Tilem_Kesanga, gaweyakna bhuta yadnya ring catur pataning desa......."
Disamping 3 lontar diatas ada juga termuat dalam lontar Tattwa Gama Tirta menyatakan hal sama bahwa Nyepi jatuh Tilem Kesanga (bulan mati/gelap penuh).
Keempat lontar diatas sangat jelas menyatakan bahwa tilem kesanga saat bulan paling gelap atau bulan mati/gelap penuh adalah hari yang sangat tepat bagi Ida Bhatara Siwa dan para dewata mayoga bukan untuk tawur kesanga.
Jangan sampai Ida Bhatara Siwa Mayoga di niskala kita malah melaksanakan pengerupukan di skala sehingga mengganggu keheningan yoga Ida Bhatara Siwa.
Dari 4 (empat) lontar diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Penyepian dilaksanakan pada tilem kesanga (bulan mati/gelap penuh) karena Ida Bhatara Siwa meyoga pada saat tilem kesanga (bulan mati/gelap penuh).
• Tawur Agung Kesanga dilaksanakan di Catus Pata pada panglong kaping pat belas (paroh gelap 14).
• Panglong kaping pat belas/14 sesuai dengan Catur Dasa Aksara yaitu Sang, Bang, Tang, Ang, Nang Mang, Sing, Wang, Ang, Ung, Mang, Ang, Ah, Ong sebagai Penelasing Aksara dalam 108 aksara dan juga penelasing wariga.
Angka 14 jelas sebagai signal kuat dalam perhitungan pada panglong kaping pat belas tilem kesanga. Dimana posisi Penelasing Aksara dan penelasing wariga adalah keseimbangan atau menempatkan bhuta sebagai dasar. Senada juga posisi planet dan tata surya lainnya secara keseluruhan tepat susunannya sesuai porosnya sehingga sangat tepat melaksanakan Tawur Kesanga yang bertujuan agar keseimbangan tetap terjaga di waktu yang sama di masa mendatang.
• Tawur Agung Kesanga wajib dilaksanakan tabuh rah di Catus Pata selain kurban kerbau dan binatang lainnya.
• Tawur Agung Kesanga wajib dipuput oleh Tri Sadhaka (Pandita Siwa, Pandita Siwa Budha, Pandita Siwa Waisnawa/Bujangga) merupakan gegelaran/konsep pemujaan daripada para Pandita Agung Siwa Budha ajaran Siwa Sidhanta sesuai lontar Sutasoma dan prasasti samuan tiga jelas menyatakan Siwa Marupa Budha sebagai pencipta segalanya.
• Apabila tidak dilaksanakan tepat waktu sesuai yang ditetapkan atau tidak melaksanakan maka akan berakibat kekacauan atau ketidakseimbangan alam.
Perubahan hari suci Nyepi dari tilem kesanga menjadi penanggal apisan sasih kedasa sepertinya dilaksanakan ketika hari suci nyepi diakui secara nasional. Padahal hari suci nyepi sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pergantian tahun saka kalender Bali yang timbul dikarenakan ada usaha usaha memasukkan penanggalan kalender Nirayana India pada penanggalan Gama Bali.
Gama Bali (Hindu Bali) sesungguhnya tidak mengenal tahun baru karena makna "Wariga adalah Warah Ing Raga yang artinya petunjuk Tuhan (Weda) dalam diri". Wariga didalamnya tidak hanya ada penanggalan namun ada Sasih (penanggal & panglong), Wuku, Wewaran, Aksara, Tatwa dan lainnya berkenaan dengan Panca Yadnya.
Penanggalan Gama Bali (Hindu Bali) jumlahnya 35 hari dalam sebulan berbeda dengan tahun masehi yang hanya 30 hari dan siklusnya tak terputus berputar terus bagai perputaran bumi sebab wariga sama dengan Weda tanpa awal dan akhir.
Hal demikian juga diperkuat dengan jumlah sasih ada 12 sasih maka sangat jelas bahwa ajaran Bali tidak mengenal tahun baru seperti dihembuskan beberapa pihak bahwa jumlah angka 9 (sasih kesanga) adalah tertinggi oleh sebab itu mulai lagi dari 1 (satu) padahal setelah 9 (sasih kesanga) ada 10 (sasih kedasa) hingga 12 (sasih sadha).
Lebih lanjut lagi yang menguatkan bahwa tilem kesanga (bulan mati/gelap penuh) adalah waktu yang tepat bagi Ida Bhatara Siwa dan para dewata mayoga yaitu hari suci Siwa Ratri. Dimana Ida Bhatara Siwa mayoga saat tilem paling gelap yaitu Tilem Kapitu hal ini sama pengertiannya dengan Tilem Kesanga adalah bulan paling gelap bukan di penanggal apisan sasih kedasa.
Yuk dikaji ulang...... !!!
Untuk PHDI, tidak bisakah menulis, seperti contoh ;
• Redite Umanis Langkir Pa15 Kesanga,
Minggu, 10 Maret 2024.
• Soma Pahing Langkir Ta 1 Kadasa.
Senin, 11 Maret 2024
Tuah je dadi nak bali, de pesan kutang uger uger e

Kamis, 27 September 2018

Lontar Indik Kayangan



Desak Mirah
Kenapa Pura di Bali sangat unik dan memiliki berbagai model bangunan di dalamnya? Mari kita simak:
Lontar indik khayangan
Gedong pepolosan tertutup ijuk, palinggih bhatara gni jaya dari gunung lempuhyang
Sanggah meprucut pasimpangan bhatara limasari dari gunung uluwatu
Sanggah matudung pane, pasimpangan bhatara limascatu dari gunung batukaru.
Sanggah berisi manjangan, sanggar sapta rsi juga pasimpangan bhatara limaspait.
Sanggah sakawulu gempel, persimpengan dewa ayu pasaren sari dari gunung majapahit.
Taksu , pasimpangan taksu nganten dari gunung agung.
Sanggar pasamuhan marepat, matumpang salu, pasimpangan bhatara putrajayagenu dari panarajon ( sukawana).
Sanggah sebagai tugu, maklabangapit pasimpangan sedahan.
Sanggah sakepat, tempatnya diluar pekarangan sanggah pasimpangan di lebuh.
Meru tumpang 5, pasimpangan bhatara mahajaya di gunung agung.


Meru tumpang 3, pasimpangan bhatara gunung lebah ( batur).
Meru tumpang 2, pasimpangan ratu ngurah dari gunung agung.
Gedong beratap ijuk, pasimpengan bhatara dalem manik mas soring besakih.
Bebaturan berisi naga, pasimpengan hyang saptapetala, yg berisi naga , pasimpengan pangrurah bhatara penyarikan.
Sanggar agung, pengayatan bhatara resinglangit, bhatara gana, miwah luhuring akasa.
Gedong taru papolosan, beratap ijuk, pengayatan bhatara semua.
Gedong sari tumpang 2, pasimpangan ida ratu mas sari, dari gunung sari bulian ( buyan).
Sanggar rong 3, kamulan , pasimpengan bhatara brahma, wisnu, iswara.
Sanggar gedong sakapat, pasimpengan bhatari niang nini, uma.
Sanggah palinggih sebagai taksu, pasimpengan ratu ngurah di tengahing segara.


- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

JNANA-VIJNANA


Jnana adl ilmu pengetahuan ttg NIRGUNA BRAHMAN. Yaitu ttg yg Maha Gaib dg Realitas Mutlak. Walo tak diketahui WujudNya secara Nyata (Avyakta), karena tak mungkin kita mengungkapkanNya apa Ia sebenarnya. Para Rsi dlm upanisad menyatakanNya sbg NETI-NETI. Namun suatu yg pasti bhw Beliau ADA dan Hadir dimana saja (Vyapi vyapaka Nirvikara).
Dlm Gita (12.5) disebutkan bhw pemujaan pd Nirguna Brahman hanya cocok bagi mereka yg ASARIRA ( bukan lg berkesadaran badan). Hal ini tak cocok bagi kita yg masih berbadan jasmani yakni masih terikat dg hiruk pikuk kehidupan Duniawi ( masih doyan nasi dingin dan sambal terasi..😂)Karena blom mampu lepas dr rasa Dwandas ( sifat dualisme yg berbeda). Namun bagi mereka yg sudah berkesadaran Rokhani yakni mencapai Jivan mukti maka pemujaan kpd Nirguna Brahmanlah jalannya. Inilah jln Tol yg akan menghantarkannya Penyatuan kpd Sang Brahman dan mencapai Brahma Nirvana.
Namun Kebanyakan dari kita blom bisa lepas dr rasa Dwandas. Mayoritas berpikir dan mengangankannya Sosok Tuhan yg Berwujud (Sakara Brahman), yg lengkap dg segala atribut dan sifatNya sbg Saguna Brahman. VIJNANA adl. Pengetahuan atau pemujaan ttg Saguna Brahman. Dg pengetahuan Vijnana ini memudahkan kita melakukan Pemujaan, dg Saguna Brahman sbg obyek bhakti. Inilah yg cocok bagi kita kebanyakan.(Bg:12.2)Yakni memuja Tuhan yg beratribut spt pemujaan kpd Siwa, Wisnu atau Krishna, termasuk Dewa-Dewi sbg manifestasiNya. Wujud2 yg beratribut tsb adl Purusotama, dan merupakan Manifestasi dr TYME ( Nirguna Brahman).
Bagaimanapun juga setelah tahap pemujaan kpd Sakara Brahman ( Saguna Brahman) mk pemuja ini pd kesempatan berikutnya akan diteruskan kpd Sang Brahman juga. Inilah Demokratisnya Tuhan dlm jalan yg dipilih (Catur Yoga) oleh umatNya.
Trus bagaimana dg pemujaan hindu Bali?
Pemujaan yg umum digunakan adl Panca Sembah. Sembah yg pertama adl menyadari akan hakikat kita yg sujati adl Sang Atman yg suci utk mewujudkan Barahman Atman Aikyam ( Asfek Nirguna Brahman). Selanjutnya Sembah yg ke2,3 dan 4 adl pemujaan kpd ManifestasiNya ( Saguna Brahman/Isvarah) ini memudahkan kita sbg obyek pemujaan, dan yg terakhir ( ke5) adl kembali kpd hakikat Nirguna Brahman / SH. Widhi dg menyadari hakikat Beliau sbg yg Maha Gaib/ Suksma Paramaacintya.
Om Anobadrah Krtavoyantu visvatah
Om Lokah Samasta Sukino Bhavantu
Om Shanti

- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI





Senin, 24 September 2018

Misteri Perang Mahabharata

Dagang Banten Bali



Temanku yg beda agama pernah berkata : agama Weda ...TUHANNYA SRI KRSHNA justru yg mendorong terjadinya perang .
TUHAN kok mengajarkan perang sehingga terjadi pembunuhan masal ?
Saya telah menjelaskan panjang lebar padanya ....beruntung dia memiliki kesabaran untuk mendengarkan penjelasan saya yg sangat panjang , dan akhirnya dia mengerti ...bahkan mengagumi .
Banyak orang di luar agama kita , juga yg menjadikan WEDA sebagaj kitab sucinya belum mengerti kenapa perang besar MAHA BHARATA harus terjadi ? Maha bharata bukanlah dongeng belaka , tetapi sejarah nyata yg sampai kini meninggalkan banyak peninggalan . Para ahli sejarah memperkirakan bahwa yg tewas saat itu berjumlah lebih kurang 260 juta orang ....jumlah yg luar biasa besar , bahkan melampaui jumlah indonesia saat ini yg terbilang negara dengan jumlah penduduk sangat banyak yaitu sekitar 230 juta orang .
Ilustrasi kisah sederhana ini , mungkin akan membuat lebih mudah memahami kenapa perang besar ini mesti terjadi ? Ilustrasinya seperti ini :
Seorang lelaki setengah tua duduk dengan sedih , kemudian di hampiri laki laki tua yg penuh senyum damai dan terlihat bijaksana . Laki2 tua itu bertanya : apa yg terjadi ? Kenapa engkau terlihat sedih ? Laki laki setengah baya itu menjawab : bagaimana aku tidak sedih ? Aku memperbaiki rumahku ...beberapa bulannya ada lagi yg rusak dan harus di perbaiki ....begitu seterusnya . Apa yg harus kulakukan ? Laki2 tua itu berkata : rumahmu harus di robohkan....karena pondasi rumah sudah rapuh . Saat engkau memperbaiki bagian kiri , bagian kanannya juga akan rusak ....begitu seterusnya . Maka yg terbaik adalah bangunan tua yg pondasinya rapuh di robohkan ...agar bisa di bangun rumah baru dengan pondasi baru dan kokoh.


Perang Barata yudha itupun sama seperti itu , jumlah raja raja jahat yg hidup saat itu sudah terlalu banyak . Di bunuh satu ....muncul lainnya yg lebih banyak dan jahat , mereka selalu menebar teror , melakukan perang , menjajah negara lain, memperkosa wanita dan melecehkan bahkan pada Drupadi wanita utama yg lahir dari kesucian api yadnya suci....apalagi pada wanira biasa ? Para kaum brahmana dan orang suci di lecehkan.....dan paling penting mereka telah menyelewengkan ajaran Weda , dan tidak lagi patuh pada ajaran TUHAN . Untuk memperbaiki perorangan tidak mungkin lagi karena merajalelanya kejahatan di mana mana ...." MAKA PERANG BESAR BHARATA YUDHA HARUS TERJADI , SELURUH KSATRIA KURU HARUS MATI DI MEDAN PERANG ,SEHINGGA BISA TERBENTUK SUATU TATANAN KEHIDUPAN BARU YG LEBIH DAMAI ".
Inilah alasan PERANG BESAR TERJADI , untuk melahirkan TATANAN KEHIDUPAN YG BARU , MAKA TATANAN KEHIDUPAN LAMA HARUS DI HANCURKAN.......
Demikian juga dengan tubuh kita ini ....Sang JIWA yg menghidupi badan bersifat enerjik dan terus berkarya , saat tubuh masih muda ....maka tubuh akan mampu mengimbangi sang JIWA . Tetapi saat tubuh sudah tua ....maka tubuh tidak lagi mampu mengimbangi keinginan JIWA yg enerjik . Maka yg mengerti ini , harus merelakan sang JIWA meninggalkan tubuh tuanya , dan lahir pada tubuh yg muda lagi . Demikianlah seterusnya : karena JIWA kekal tidak pernah mati...maka dia akan terus mencari badan baru untuk di hidupi . Maka kematian adalah hal yg pasti....tidak perlu di sesali atau di sedihi karena JIWA hidup selamanya. 


Kehancuran dalam perang BARATA YUDHA sudah di tentukan TUHAN untuk menciptakan TATANAN HIDUP BARU YG LEBIH BAIK . Demikian juga kematian kita semua adalah untuk kepentingan sang JIWA mencari badan yg lebih muda dan bagus pada kehidupan selanjutnya.....marilah kita sambut KEMATIAN setiap insan sebagai hal yg wajar dan kehidupan yg lebih baik ke depannya .
- KEHANCURAN dan KEMATIAN ditentukan oleh WAKTU ....dan WAKTU itu sendiri adalah Wujud TUHAN yg lain .
TUHAN SRI KRSHNA bersabda :" SRI BHAGAVAN UVACA : kalo 'smi loka-ksayakrt praprddhao lojan samhartum iha pravrttah rte ' pi tvam na bhavisyanti sarve ve' vasthitah pratyanikesu yodhah ".
Artinya :
" TUHAN YANG MAHA ESA bersabda : AKU adalah WAKTU. Penghancur besar dunia dunia dan AKU datang kesini untuk menghancurkan semua orang , kecuali kalian para PANDAWA , semua ksatria di sini dari kedua belah fihak akan terbunuh". (Bg . 11.32).

Kehancuran dan Kematian adalah pasti .....semua yg di ciptakan akan mengalami KEMATIAN....termasuk tubuh ini. Tetapi kita bukanlah tubuh ini , kita adalah JIWA yg menghidupi tubuh ini . Kita bersifat kekal , tidak pernah mati karena JIWA tidak di lahirkan .
Maka jangan di bingungkan oleh KEMATIAN , karena sejatinya KEMATIAN hanya berarti meningglkan tubuh yg tidak layak lagi untuk di tempati sang JIWA.



ENERGI KIDUNG

Dagang Banten Bali


ENERGI KIDUNG

Cerita rakyat nusantara turun temurun bukan sekedar isapan jempol belaka, semua harus bisa di buktikan sendiri jangan hanya cuma percaya katanya
Warisan leluhur Jawa yg berupa kidung Macapat bukan hanya sekedar nyanyian anak negri yg tersisa, kidung tembang Macapat memiliki kekhususan di banding dg gending-gending yg lain.
Kidung Macapat semakin dasyat energi elektromagnetiknya apabila si penembang pandai penguasaan teknik olah pernapasan tenaga dalam dan di tambah komposisi penjiwaan sastra serta olah batin yg baik maka kidung Macapat akan semakin memiliki daya adikodrati yg tak kasat mata.


Marilah kita berlatih membiasakan teknik olah pernapasan tenaga dalam sedikit demi sedikit dg maksud dan tujuan apabila kita suatu saat bersatu dg alam dalam keheningan kidung yg maha dasyat.
Contoh Kidung di bawah ini memiliki energi panah asmara buat anda semua silakan di coba
Dhuh wong manis rehne sira nini, wus diwasa katon, datan wurung ing tembe sira ngger, winengku mring priyanta sayekti, marma di pun bangkit, suwita ing kakung.
Mungguhe wong suwita mring laki, iku luwih abot, nora kena ngendhel-endhelke, warna rupa banda lawan asri, pawitane ati, rereh ririh ruruh.
Basa rereh satindhak den aris, satandhuk den alon, aja dumeh ngandhel lakine, lamun sira kuranga ngajeni, nuwuhaken tebih, ring katrisnan ipun.
Kapetik saking serat Panji
Hayu hayu jaya jaya wijaya
Rahayu mulyaning jagat



Pandi Nayuhan


CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

“Megama Laku” Para Leluhur Nusantara
“Agem-ageman” (falsafah hidup) leluhur nusantara sejatinya “ngelakoni” / menjalankan hakikat budi pekerti yakni sujud bhakti dan bepasrah diri kehadapan Hyang Maha Bijaksana. Bukan “beragama filsafat” dimana ajaran-ajaran agama, ayat-ayat suci dibaca habis, dihafal tuntas, lalu diperdebatkan. Kalau sudah “debat” pastilah ada pihak yang memiliki pendapat berbeda yang menyatakan kebenaran pula. Sedangkan agama memiliki “kebenaran tunggal”. Bagaimana manusia yang fana ini bisa memperdebatkan kebenaran tunggal yang hakiki? kecuali mereka terbelenggu oleh pembenaran menurut mereka sendiri.
Urusan filsafat diserahkan kepada beliau para Maha Mpu, Maharesi yang telah mencapai level bijaksana, yang mampu memahami kebenaran hakiki dari ajaran agama. Masyarakat awam tinggal mengikuti kebijakan kebenaran para Danghyang dalam bentuk etika dan upacara.
Para leluhur beragama “bhakti” dan “berpasrah diri” bukan berarti “diam”. Mereka memuja seiring dengan nafas kehidupan, berdoa sejalan dengan langkah kakinya, bersujud senada dengan irama wacananya. Berpasrah diri dalam dharma untuk menunaikan “dharmaning kahuriapan” (kewajiban hidup).
Mereka bekerja dalam ketulusan, berkesenian dalam doa, berbudaya dalam pemujaan, serta berkarya sebagai ritual. Dengan selalu menjunjung prinsip hidup dalam keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Ida Betara.
Memuja Hyang Esa dalam bentuk paling sederhana untuk dipahami, yang terdekat dengan dirinya dan lekat dengan pekerjaannya.
Menstanakan Hyang Maha Bijak diantara patung patung, pretima, pelawatan, kober - kober, tedung – tedung suci, senjata nawa dewata.
Memuja Hyang Maha Suci di atas dasa aksara, rerajahan, warna-warna, bunga-bunga, buah-buahan, banten – banten, batu-batu, api, air, daun-daunan.
Memuliakan Hyang Maha Agung dalam rangkaian nada gambelan, kidung suci, dan tandang tangkep tari wali.
Sujud kepada Hyang Maha Acintya dalam semilir wangi asep menyan majegau cendana, dan di setiap molekul air “tirtha wangsuhpada”, sebagai simbol kedekatan rasa di dalam upaya menghaluskan budi.
Begitulah leluhur nusantara… mereka adalah penganut “agama laku” yang senantiasa berkarya dan memuja tanpa pernah terikat pada hasil dari apa yang dilakoni.

#BudiPekertiLeluhurNusantara #GamaLakuNgelakoni kanduksupatra.blogspot.com





Energi = Hidup
Hukum kekekalan energi:
energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lain.

Hukum kekekalan energi adalah hukum kehidupan / hukum URIP.
URIP /hidup tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan hanya dapat berubah dari satu kehidupan ke kehidupan yang lain dalam waktu yang berbeda dan dalam bentuk yg berbeda.

Seperti halnya salah satu siklus energi ini:
Energi Panas matahari memanasi air laut sehingga menguap dan berkumpul jadi awan, awan yg tertiup angin kedarat jatuh sebagai hujan. Awan memiliki E. potensial ketika jatuh sebagai hujan punya E. Kinetik yg kemudian air mengalir bergerak disungai (E. Gerak/ mekanik). Air kemudian memutar turbin pembangkit tenaga listrik mengahasilkan E. Listrik. E.Listrik menyalakan lampu, menghasilkan E. Cahaya dan E. Panas.
*dlm siklus ini E. Panas kembali ke E. Panas setelah melalui berbagai macam perubahan.

Begitu pula dengan Urip/Hidup/Roh/Sukma selalu tetap ada walaupun badan / wadag/ wadahnya rusak /mati.
Urip/Hidup/Roh/Sukma akan mencari kurungan/ wadah/badan baru sesuai dengan frekuensi dan vibrasinya.

Inilah reinkarnasi / peristiwa nitis / titis manitis sehingga hukum karma / hukum perbuatan selalu menghasilkan buahnya.
Sapa gawe bakal nganggo, sapa nandur bakal ngunduh.
Siapa yg menanam pasti menuai.
Kalau tidak menuai dihidup yg sekarang pasti menuai dikehidupan selanjutnya.

Hidup itu kekal seperti energi juga kekal
sehingga:
Hidup = Urip = Roh = Energi.

Sastra Tarka dan Nyaya.





Dagang Banten Bali


Sanatana Dharma Memberikan Kebebasan Berkeyakinan.
Carwaka boleh, adwaita boleh, dwaita boleh, saguna boleh nirguna boleh. Anda meyakini Tuhan disebut Astika. Diterima. Anda tidak meyakini Tuhan disebut Nastika. Diterima juga. Anda ingin menyembah Arca (Patung Suci). Silahkan. Anda disebutkan Murti Puja. Bila Anda tidak ingin menyembah Arca tidak masalah. Anda dapat fokus kepada Nirguna Brahman.

Kritik yang berdasarkan ilmu logika dan analisa filsafat dengan metodologi dari sastra Tarka dan Nyaya. 

Memulai perjalanan spiritual Anda dengan membaca Bhagvad Gita. Teruskan. Dengan pelajari Veda Samhitas, Upanishad atau Purana. Tidak ada halangan. 

Anda tidak suka pelajari Sastra Veda atau buku-buku spiritual lain. Tidak masalah Sahabatku. Lanjutkan saja dengan Bhakti Yoga. 

Anda tidak suka pendekatan Bhakti. Tidak masalah. Jalankan Karma (perbuatan, pikiran dan perkataan) yang Baik. Jadilah seorang Karma Yogi. 

Anda ingin menikmati hidup keduniawian. Silahkan. Ini adalah filsafat keduniawian, Charvaka. 

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Anda ingin menjauhkan diri dari segala keduniawian dan menemukan Tuhan. Jadilah seorang pertapa, Sadhu. 

Anda tidak suka dengan konsep Tuhan. Anda hanya percaya pada Alam saja. Selamat Datang. Pohon merupakan teman kita dan Prakriti, Alam yang layak disembah. Anda percaya pada satu Tuhan atau Energi yang Maha-Agung. Ikuti filsafat Advaita. 

Anda ingin seorang Guru. Maju dan menerima kewajiban sebagai Sisya atau calon Guru. Anda tidak ingin seorang Guru. Bantulah dirimu sendiri dengan cara bermeditasi dan belajar. Anda meyakini energi Tuhan yang feminin. Silahkan menyembah, puja dan bhakti kepada Shakti. Anda percaya bahwa setiap manusia adalah sama dan sejajar. Betul! "Vasudhaiva Kutumbakam" (Dunia adalah Satu Keluarga). 

Anda tidak punya waktu untuk merayakan festival dan hari-hari suci. Jangan khawatir. Festival dan hari-hari suci yang lain akan datang! 

Anda adalah orang yang bekerja terus. Tidak punya waktu untuk berupacara atau puja. Tidak masalah. Anda masih seorang pemeluk ajaran Hindu. 

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Anda ingin pergi ke kuil, pura atau candi untuk bersembahyang atau puja. Pengabdian dalam Bhakti.   

Anda tidak ingin pergi ke kuil, pura atau candi. Tidak masalah. Anda masih bisa melakukan puja dan bhakti dalam hati. 

Anda tahu bahwa Sanatana Dharma menyediakan berbagai cara hidup, dengan pilihan yang cukup signifikan. Anda percaya bahwa segala sesuatu berada dalam Tuhan, dan Tuhan berada di dalam segala sesuatu. Jadi Anda menyembah Ibu, Ayah, Guru, Batu, Pohon, Sungai, Matahari, Bulan, Bumi dan Alam Semesta. 

Jika Anda tidak percaya bahwa segala sesuatu ada Tuhan di dalamnya. Tidak ada masalah. Kita menghormati sudut pandang Anda. "Sarve Janah Sukhino Bhavantu" (Semoga semua orang hidup bahagia). 

Dalam Rig Veda telah digambarkan sebuah petunjuk yang penting bagi kita semua di muka bumi ini, yaitu biarkan pengetahuan yang menginspirasi datang kepada kita dari segala arah, asalkan pengetahuan itu tidak destruktif dan tidak memecah belah. Ini satu sudut pandang dari esensi Universal yang disediakan Sanatana Dharma, yang melengkapi dan meliputi segalanya. 

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Itulah mengapa ajaran Hindu telah bertahan dalam ujian waktu meskipun diserang baik dari dalam dan luar berulang kali. Ajaran Hindu terbentuk dari segala kebaikan dari segala sudut pandang dari segala sesuatu. Itulah alasannya mengapa disebutkan Sanatana Dharma, atau Aturan yang Kekal Abadi. 
Om Shantih

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Bermeditasilah kepada yg ada didalam Dirimu. Sesungguhnya Dia tidak Jauh, Dia ada dalam diri. Dia adalah Cahaya, Dia bersinar sendiri tanpa disinari, itulah dirimu yg bersinar. Sinar ini akan terlihat dg Akalmu, karena sudah Aku anugerahkan penglihatan bhatin kepadamu, bukan dg mata telanjangmu. Karena dirimu bukan Cahaya empirik.



Pesan Luhur Nusantara
Dedalane guna klawan sekti...
Tansah andhap asor...
Wani ngalah luhur wekasane!
Ana bapang nyimpang,
Ana catur mungkur.....


Terjemahan bebas:
[Jalan menuju keselamatan dan kesaktian....
Selalu bersikap RENDAH HATI.
Berani ngalah (menerapkan sifat Tuhan) pada akhirnya DIMULIAKAN...
Jika ada potensi masalah, segera HINDARI !
Saat orang bicara tentang aib orang lain, segera lah MENARIK DIRI ! ]


Tri Kaya Parisuddha utk membangun HORMON KEBAHAGIAAN






CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI




*Tri Kaya Parisuddha utk membangun HORMON KEBAHAGIAAN*
Ternyata, ada hormon kebahagiaan yang dikeluarkan oleh *tubuh kita sendiri* yang membuat bahagia, punya daya tahan tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit, yang disebut sebagai *Hormon Endorfin*. Nama hormon ini seperti *obat tidur* yang diproduksi secara sehat oleh tubuh dan disebut-sebut juga sebagai penghilang rasa nyeri, bahkan jauh lebih kuat dari banyak obat sekalipun.
Bagaimana hormon endorfin ini diproduksi?
Saat kita berpikir positif, berperasaan (emosi) positif, dan juga bertindak positif. Saat kita bersyukur, secara otomatis tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin. Saat kita berpikiran baik, positif, tersenyum, berbahagia dalam hidup, akan lebih banyak hormon endorfin yang keluar.
Kalau banyak orang bertanya bagaimana mencari kebahagiaan dan ingin mendapatkannya...? ternyata tidak perlu jauh-jauh karena yang kita cari ada di pikiran dan hati kita.
Kalau pikiran dan hati kita positif, maka tubuh akan menghasilkan hormon kebahagiaan lebih banyak. Tidak perlu mencari-cari sumber kebahagiaan dari luar sana, hanya melihat ke dalam diri sendiri, maka kebahagiaan dan juga kesehatan akan didapatkan.
Menariknya, hormon kebahagiaan ini adalah juga *hormon kesehatan*. Kalau kita mau sehat, hormon ini harus banyak-banyak keluar dari tubuh, karena hormon endorfin ini bisa memperkuat daya tahan tubuh dan meningkatkan stamina. Jadi, kalau sering loyo, sering sakit, pegel-pegel, bisa jadi karena masih banyak pikiran dan emosi negatif yang dikeluarkan.
Bagaimana agar hormon endorfin ini bisa keluar? Saya rangkumkan dari buku *"Man Jadda Wajada 3: Hidup Sekali Sukses Berkali-Kali"*
*Pertama*, bangun mindset positif. Berpikir yang positif. Setiap sesuatu mempunyai dua sisi; positif dan negatif. Lihatlah segala sesuatu dari sisi positif, dari sisi baiknya. Sehingga yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal baik. Kalau yang dipikirkan adalah sisi negatif, yang terjadi adalah pikiran kita akan menjadi negatif. Akhirnya timbul rasa marah, kesal, dan juga menyesal. Sedikit saja hal-hal negatif itu keluar, maka bukan hormon kebahagiaan yang timbul, tetapi hormon yang bahkan merusak tubuh.
Selalu bersyukur kepada Tuhan atas semua Karunia yang diberikan. Bersyukur akan membawa kepada kebahagiaan.
*Kedua*, bangun perasaan dan emosi positif. Buang semua emosi negatif seperti marah, dendam, takut, sedih, iri hati, merasa tersakiti dan sebagainya. Sebaliknya, bangun emosi positif seperti cinta, kegembiraan, dan antusiasme dalam mengerjakan sesuatu. Dengan kita menebarkan cinta di rumah, di kantor, dan di mana saja akan membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dan menyehatkan. Saatnya menunjukkan kita adalah orang-orang yang bahagia.
*Ketiga*, lakukan kebaikan setiap saat (Subha Karma) Mengerjakan kebaikan akan menjadi sumber kebahagiaan yang luar biasa. Akibatnya, orang semakin sehat dan semakin positif karena merasa dirinya berharga dan bernilai. Misi manusia di dunia ini adalah menebarkan kebaikan kepada sebanyak-banyaknya orang. Dengan berbuat baik (Tri Kaya Pari Suddha) hidup akan lebih bermakna.
Kebahagiaan, kesehatan, semua bermula dari hal-hal positif yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan.
Ingin sehat? Mulailah berpikir lebih positif, mengeluarkan emosi yang positif, dan bertindak positif ..inilah Tri Kaya Parisuddha yg mrp Pesan dr Gita dan Sruti..



- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Sabtu, 15 September 2018

Hindu sanatana Dharma





Jika orang lain menyebut dirinya sempurna maka hindu universal...
Jika orang lain menyebut dirinya agama langit maka hindu turun dari nirwana..
Jika orang lain menyebut dirinya buku maka hindu adalah purpustakaanya..
Jika orang lain menyebut keturunan adam maka hindu adalah keturunan manu,manusia yang pertama..man itu berasal dari kata manu..
Jika yang lain mempelajari cahaya dan panas matahari maka hindu mengajarkan unsur dan lapisan matahari..
Jika yang lain mempelajari 1 alam semesta maka hindu melampaui pemikiran dengan mengajarkan begitu banyak alam semesta..
Jika yang lain berada di samping nya maka hindu mengajarkan moksa"menyatu kepada Brahman"(pencipta yang utama)