Tampilkan postingan dengan label Toko OnLiNe jualan onlain. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Toko OnLiNe jualan onlain. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 September 2018

Sapta Sindhu dan Sapta Saraswati




Dewi Saraswati sangat populer di tradisi Hindu. Di luar India sendiri juga dipuja di daerah Asia yang lain yaitu Jepang, Tibet, Indonesia, dsb. Begitu banyak perwujudan Beliau dalam berbagai ekspresi ungkapan rasa bhakti. Dewi Saraswati menempati posisi yang sangat penting dalam sistem keyakinan Hindu sejak jaman Weda. Dewi Saraswati selalu dikaitkan dengan Ilmu Pengetahuan, Kebijaksanaan, Seni dan Kebudayaan. Sehingga Dwijati adalah dilahirkan melalui Saraswati bukan dari yang lain.
Oleh karena begitu pentingnya Saraswati maka berbagai hal yang terkait dengan ilmu pengetahuan…yakni pada lembaga-lembaga pendidikan, perpustakaan, dan yang lainnya yang terkait riset dan teknologi simbol dan nama dari Dewi yang cantik yang merupakan icon Ilmu Pengetahuan pasti akan dapat ditemukan serta juga digunakan untuk nama seseorang.
Konsep Saraswati dan pemujaanNya dapat ditemukan di kitab suci yang tergolong Maha Purana (Weda ke-5):
Padma Purana
Lingga Purana
Bhagawata Purana
Dewi Bhagawata Purana
Brahma Wiwarta Purana
Brahma Purana
Wisnu Purana
Wama Purana
Skanda Purana
Agni Purana
Matsya Purana
Dewi Saraswati dipuja dengan penuh keagungan dan dimohonkan anugrahNya sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan, Dewi Sungai, Dewi Kemakmuran secara mantap dan khidmat.

Minggu, 08 Juli 2018

upacara homatraya





Dalam lontar Widhi Sastra Roga Sangara Bumi dijelaskan tentang upacara homatraya, harus dilakukan jika teijadi berbagai keanehan, seperti;
a. sapi kawin dengan kerbau,
b. musim kemarau berkepanjangan,
c. wabah penyakit (gering/pandemi) dan hama merajalela
Upacara tersebut dilaksanakan oleh para dwijati dengan tujuan untuk membersihkan jagat.
Barkaitan dengan makna homatraya, lontar Nitisastra Purbasesana , menyebutkan berasal dari kata;
a. homa berarti yoga sakti, dan
b. traya berarti tiga.
upacara homa tersebut mesti dipimpin oleh ; Brahmana Siwa, Brahmana Budha dan Ksatrya Putus
Dalam lontar Nitisastra Pedanda Sakti Wawu Rauh juga dijelaskan tentang kondisi yang mengharuskan agar dilaksanakan upacara homa.
Disebutkan, jika berbagai keanehan dan penderitaan melanda dunia, maka harus dilakukan upacara Panca Bali Krama, upacara Ngelukat Jagat yang disebut upacara Homa Traya.

TAHUN ‘CAKA’ TIDAK ADA







Terima kasih semua teman yang telah mengirimi kami ucapan SELAMAT TAHUN BARU ‘CAKA’. Tapi, maaf, tidak ada TAHUN ‘CAKA’.
Tahun ‘śaka’ dibaca ‘shaka’ adalah tahun yang dipakai dalam peradaban kuno Bharata Warsa (India Kuno) dan Bharata Kanda (negara-negara Asia Tenggara) yang dalam penulisan huruf Devanagari ditulis शक dan dalam aksara Bali ditulis ᬰᬓ dibaca ‘shaka’ bukan ‘CAKA’. Berdasarkan ilmu bahasa (fonologi) suara 'sha' ini merupakan konsonan sa-palatal atau ‘sa-talawya’ditulis menjadi ‘śaka’.
Artinya apa? Tidak bisa ditulis ‘CAKA’.
Berdasarkan kesepakatan internasional penulisan kata शक ditulis ‘śaka’, ini diatur dalam aturan internasional alihaksara Sanskerta atau dikenal sebagai International Alphabet of Sanskrit Transliteration (IAST).
Kalau ngotot menulis tahun ‘śaka’ dengan huruf C maka teman-teman harus menulis dengan Ç yang dalam bahasa Perancis C dengan coret koma di bawahnya ini disebut C-cedilla. Kalau menulis tahun ‘śaka’ dengan tulisan C, dan tidak disertakan coret koma di bawahnya, maka ini keliru. Lebih baik menulis dengan huruf S: SELAMAT TAHUN BARU SAKA…. Sekalipun ini tidak sepenuhnya benar, tapi tidak begitu jauh menyimpang seperti tulisan ‘CAKA’.
Sejarah penulisan tahun शक (‘śaka’)
Istilah tahun ‘śaka’ adalah serapan dari Sanskrit atau bahasa Sanskerta yang diserap masuk dalam bahasa Melayu Kuno, Sunda Kuno, dan Jawa Kuno dan kita warisi sampai saat ini. Jika kita ikuti International Alphabet of Sanskrit Transliteration (IAST) maka penulisan tahun शक yang benar adalah ‘śaka’.
Kenapa banyak orang-orang tua di Indonesia menulis tahun Çaka?
Alasannya: Mereka terpengaruh pendidikan Belanda dan Perancis.
Penulisan श — yang merupakan konsonan sa-palatal atau ‘sa-talawya’— telah ditetapkan oleh Dr. Colebrooke dengan huruf Ś.
Tetapi beberapa sarjana Peranciis dan Belanda dan Prancis merubah huruf Ś dengan huruf Ç. Ini diikuti juga oleh orang Indonesia tamatan sekolah Belanda. Semenjak itu penulisan tahun ‘śaka’ ditulis menjadi Çaka. Ucapan tahun baru ‘śaka’ akhirnya berubah menjadi Çaka. Hanya saja ini berlangsung tidak lama karena ada koreksi ulang dan kembali secara internasional ditetapkan menjadi ‘śaka’.
Profesor Tjok Rai Sudharta, pakar Sanskerta terbaik Indonesia era 1970-1990an, menjelaskan bahwa Sir William Jones tidak sepakat kalau ‘sa-talawya’(sa-palatal) ditulis Ç. Pembelaan ini tercantum dalam “A Dissertation on the Orthography of Asiatick Words in Roman Letters”. Sir William Jones mempertahankan alihaksara huruf-huruf Sanskerta ke dalam huruf-huruf Latin yang dilakukan oleh Dr. Colebrooke setelah menganalisisnya dari sudut phonology, antara lain rumusannya bahwa huruf ‘sa-talawya’ditulis Ś.
Pendapat Sir William Jones diperkuat oleh Sir Monier Monier Williams yang telah menyusun Kamus Sanskrit English yang sangat penting dalam pembelajaran Sanskerta di dunia akademik.
Aturan penulisan ini (yang dirumuskan oleh Dr. Colebrooke, Sir William Jones, Sir Monier Monier Williams) pada akhirnya mendapat pengakuan oleh ahli-ahli bahasa Sanskerta di seluruh dunia: Secara internasional tidak lagi ‘sa-talawya’ditulis dengan huruf Ç (C-cedilla) tapi dengan Ś. Artinya penulisan tahun Çaka tidak benar yang benar secara internasional adalah ‘śaka’.
Celakanya, sudah pernah diajarkan dan beredar penulisan tahun Çaka di sekolah-sekolah Belanda di Nusantara. Yang umum terjadi adalah banyak orang Indonesia tidak bisa menulis Ç (C-cedilla) dan menggantinya secara serampangan dengan C biasa. Penulisan Çaka pun menjadi ‘CAKA’. Kesalahan ini seperti salah turunan, diwariskan sampai kini.
Kekeliruan Ç (C-cedilla) berubah menjadi C ini juga terjadi dalam kata-kata lain, seperti penulisan Śiva (Śiwa), sampai kini ada yang menulis Ciwa karena pernah diajarkan di sekolah masa penjajahan Belanda bahwa Śiwa ditulis Çiwa. Akibat tidak secara benar menulis Ç (C-cedilla) maka tertinggal banyak dalam kutipan penulisan buku-buku Belanda yang dulunya menulis Çiwa ketika dikutip menjadi Ciwa. Ciwa tidak memiliki arti dimaksud. Sama halnya kata Çanti menjadi Canti. Kalau mau aman maka tulislah sesuai pengucapannya menjadi Shanti. Lebih baik menulis kata Śiwa menjadi Shiwa, daripada mau menulis Çiwa akhirnya tertulis Ciwa. Penulisan yang benar adalah Śiwa, atau kalau mau aman tidak bisa menulis Ś lebih dianjurkan menulis seusai suara yang dihasilkan Shiwa atau Shiva.
Kembali kepenulisan tahun ‘śaka’, tahun depan ada baiknya tidak lagi mengirim ucapan TAHUN BARU ‘CAKA’. Tulisanlah SELAMAT TAHUN BARU ‘ŚAKA’ — ini penulisan yang sesuai dengan International Alphabet of Sanskrit Transliteration (IAST). Kalau tidak bisa menulis Ś (s dengan coret di atas atau acute accent) tulis saja: SELAMAT TAHUN BARU SAKA.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ‘śaka’ ditulis syaka. Artinya kalau mengikuti KBBI maka ditulis: SELAMAT TAHUN BARU SYAKA…
Kami lebih menganjurkan dan memilih menulis tahun ‘śaka’ tidak tahun Syaka. Jika semua serapan kata dari bahasa Sanskerta dengan ‘sa-talawya’di-indonesia-kan menjadi 'sy' bisa banyak menimbulkan kebingungan yang meluas, seperti kata Śanti harus ditulis Syanti, lalu Śiwa ditulis Syiwa?
Terima kasih sahabat dan keluarga kami yang telah mengirimi ucapan SELAMAT TAHUN BARU ‘CAKA’. Apapun tulisannya — entah ‘SHAKA’, SAKA, ÇAKA atau ‘CAKA’— semua doa dan niat tulusnya kami terima dengan suka cita.
Tapi, mohon ya, mohon tahun depan tidak lagi salam ditulis dengan tulisan ‘CAKA’. Tulislah ‘ŚAKA’. Kalau pakai HP tekan huruf S agak lama, maka di layar akan muncul pilihan huruf Ś.

Selasa, 10 April 2018

Tata Cara Melaksanakan Puja Tri Sandhyā.





Sebagaimana telah diuraikan bahwa Tri Sandyā baru dikenal setelah tahun 1950-an, dan setelah buku #Upadesa diterbitkan Mantram Puja Tri Sandhyā semakin populer sebagai salah satu cara sembahyang terutama dikalangan kaum terpelajar. Buku-buku tentang Puja Tri Sandhyā dan buku-buku tentang pedoman sembahyang semakin banyak diterbitkan.
I Gusti ketut Kaler menulis buku,”Tuntunan Muspa,” Buku-buku pelajaran di sekolah hampir semuanya memuat pelajaran Tri Sandhyā dan sembahyang. Dalam perjalan waktu antara buku yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan kecil tentang teks, terjemahan dari mantra-mantra Tri Sandhyā itu. Maka oleh beberapa pemerhati teks Hindu, teks Puja Tri Sandhyā ditinjau ulang dengan mengadakan telaahan dan perbandingan dengan kitab Veda #Sanggraha yang diterbitkan oleh PDHB tahun 1963, #Stuti dan #Stava oleh C.Hoykaas, #Narayana_Upanisad, dengan tujuan untuk mengamati bahasa dan aturan tata bahasa Sansekerta dari teks Puja Tri Sandhyā itu.
Teks Puja Tri Sandhyā kemudian direkonstruksi. Selanjutnya rekonstruksi tersebut dibahas dan dapat diterima serta ditetapkan dalam Paruman Sulinggih PHDI Bali tahun 1989.
Hasil paruman tersebut kemudian dijadikan sebagai salah satu materi Mahasabha ke VI PHDI Pusat di Jakarta tahun 1991 yang kemudian menjadi keputusan Mahasabha.
Tata cara melaksanakan Puja Tri Sandhyā Menurut, “Keputusan Mahasabha keVI tahun 1991.”
Asana berasal dari urat kata ,”as,” artinya duduk atau sikap. Jadi asana artinya sikap yaitu sikap sembahyang yang meliputi sikap tangan dan sikap badan. Ketika melaksanakan Puja Tri Sandhyā sikap tangan adalah, Karana (musti artinya ibu jari) yaitu sikap dengan mempertemukan ibu jari tangan kanan dan tangan kiri dengan posisi tangan kanan berada dalam kenggaman tangan kiri. Selanjutnya Puja Tri Sandhyā dapat dilakukan dengan sikap berdiri (Padāsana) atau dengan duduk (Padmāsana bagi laki-laki dan Bajrāsana bagi perempuan), sesuai tempat dan situasi yang tersedia.
Prānāyāma artinya mengatur jalannya nafas. (Prāna artinya tenaga hidup/nafas, ayāma artinya pengendalian/pengaturan).
Gunanya untuk menenangkan pikiran dan mendiamkan badan untuk mengikuti jalannya pikiran. Bila pikiran dan badan sudah tenang barulah mulai sembahyang. Prānāyāma dilakukan dengan cara : #Menarik nafas dengan ucapan mantram dalam hati, “Om Ang namah.”
#Menahan nafas dengan ucapan mantram dalam hati, “Om Ung namah.” #Mengeluarkan nafas dengan ucapan mantram dalam hati, Om Mang namah.”
Yaitu pembersihan dan penyucian badan melalui tangan dengan lafalan mantram :
Penyucian tangan kanan, matramnya, “Om suddha mām svāhā.” (Om bersihkanlah hamba)
Penyucian tangan kiri,
mantramnya, “Om ati suddha mām svāhā.” ( Om lebih bersihlah hamba).


Senin, 09 April 2018

Mantram Puja Tri Sandhyā



1.Om bhūr bhuvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhīmahi dhiyo yo nah pracodayāt
2. Om nārāyana evedam sarvam
yad bhūtam yac ca bhavyam niskalańko nirañjano nirvikalpo nirākhyātah śuddho deva eko nārāyano na dvitiyo asti kaścit
3. Om tvam śivah tvam mahādevah īśvarah parameśvarah
brahmā vişņuśca rudraśca puruşah parikīrtitah
4. Om pāpo ham papakarmāham
pāpātmā pāpasambhavah
trāhi mām puņdarīkākşa
sabāhyābhyantarah śucih
5. Om kşamasva mām mahādeva sarvaprāņi hitańkara mām moca sarva pāpebhyah
pālayasva sadā siva
6. Om kşāntavyah kāyiko doşah kşāntavyo vāciko mama kşāntavyo mānaso doşah tat pramādāt kşamasva mām
Om śāntih śāntih śāntih Om
Artinya :
1. Om adalah bhur bhuwah swah
kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan Sanghyang Widhi. Semoga Ia berikan semangat pikiran kita
2. Om Narayana adalah semua ini, apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kekotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa Narayana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua
3. Om Engkau dipanggil Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra dan Purusa
4. Om hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Sanghyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba
5. Om ampunilah hamba Sanghyang Widhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah oh Sanghyang Widhi
6. Om ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa perkataan hamba ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba
dari segala kelalaian Om, damai damai damai, Om

Rabu, 07 Maret 2018

Teh Jepun










Bunga Kamboja

bisa digunakan sebagai teh untuk mencegah rematik atau asam urat , meredakan batuk, mengurangi demam, memperlancar keluar air seni, menahan pingsan karena hawa panas meredakan berak karena disentri, dan meredakan sembelit . Dan wangi bunga kamboja bisa digunakan sebagai bahan campuran obat nyamuk, sabun, dan minyak wangi.






Bunga Jepun selain bentuknya yang indah serta aromanyya yang wangi ternyata bunga kamboja atau bunga jepun mempunyai Khasiat Tersembunyi untuk kesehatan diantaranya adalah:

1. Mengobati Bisul

Khasiat Bunga Kamboja Untuk mengobati bisul dengan bunga kamboja, bisa dilakukan dengan dua cara. Cara pertama menggunakan daun kamboja dan minyak kelapa. Daun kamboja dilemaskan dan diolesi dengan minyak kelapa, kemudian ditempelkan pada bagian tubuh yang ditumbuhi bisul. Setelah kering ganti dengan daun yang lain.
Cara kedua, menggunakan getah pohon kamboja. Ambil getah kamboja langsung dari pohonnya dan dioleskan pada bagian tubuh yang ditumbuhi bisul.

2. Mengatasi Bengkak

Cara mengobati bagian tubuh yang bengkak adalah dengan kulit pohon kamboja. Caranya, ambil 1 sirap kulit pohon kamboja kemudian ditumbuk hingga halus. Rebus dengan setengah cerek air hingga mendidih. Air tersebut digunakan untuk merendam bagian tubuh yang bengkak jika memungkinkan. Jika tidak, gunakan untuk mengompres.

3. Patek, Puru (Frambusia)

Caranya, ambil 2 Sirap kulit kamboja, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 1 cerek air sampai mendidih. Air tersebut digunakan untuk mandi dan menggosok bagian tubuh yang luka.

4. Kencing Nanah (Gonorrhea)

Cuci bersih 1 potong akar pohon kamboja, kemduian direbus dengan dua gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Air ramuan tersebut diminum satu kali sehari sebanyak 1 cangkir.

5. Mengobati Sakit Gigi Berlubang

Untuk mengobati sait gigi akibat gigi berlubang, caranya mudah. Ambil getah pohon kamboja menggunakan kapas, kemudian kapas tersebut dipakai untuk mencocok gigi yang berlubang.

6. Menghilangkan Tahi Lalat

Tahi lalat bisa menambah kecantikan wajah seseorang, namun juga bisa mengganggu. Jika anda memiliki tahi lalat yang mengganggu, bisa dihilangkan dengan menggunakan getah pohon kamboja. Caranya, ambil getah kamboja menggunakan kapas, kemudian tempelkan pada tahi lalat. Lakukan secara rutin sampai tahi lalat hilang dengan sendirinya.

7. Menghilangkan kutil

Caranya sama dengan menghilangkan tahi lalat, yaitu menggunakan getah kamboja. Namun harus waspada karena getah kamboja sifatnya tajam, jadi jangan sampai terkena bagian tubuh yang yang lain.
Bunga kamboja memang kaya akan kandungan emolien dan vitamin E. Selain untuk pengobatan, bunga kamboja juga bermanfaat untuk kecantikan, terutama perawatan kecantikan kulit. Bunga eksotis ini memberikan sensasi melembabkan, melembutkan, serta menambah nutrisi dan menjaga elastisitas kulit.

Manfaat bagian bagian bunga kamboja antara lain adalah:

1. Batang Bunga Kamboja

Bunga Kamboja terdapat getah putih yang mengandung kautscuk, damar, senyawa triterpenoid amytin, senyawa sejenis karet,dan lupeol. Khusus pada kulit batang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit karena bengkak dan dan pecah-pecah pada telapak kaki. Batang juga mengandung senyawa plumeirid, yakni senyawa glikosida sebagai racun. Karena bersifat racun, bisa mematikan kuman. Hindari dari mata karena bisa menyebabkan kebutaan.

2. Bunga Kamboja

bisa digunakan sebagai teh untuk mencegah rematik atau asam urat , meredakan batuk, mengurangi demam, memperlancar keluar air seni, menahan pingsan karena hawa panas meredakan berak karena disentri, dan meredakan sembelit . Dan wangi bunga kamboja bisa digunakan sebagai bahan campuran obat nyamuk, sabun, dan minyak wangi.

3. Getah Bunga Kamboja

Getah Bunga Kamboja mengandung antiseptik yang dapat mengurangi rasa gatal di antara jari kaki yang disebabkan karena kuman air dan sejenisnya, biasanya terdapat luka-luka kecil ditangan ataupun tumit pecah-pecah dan kaki. 

Kamis, 04 Januari 2018

Minyak Kesehatan PIJAT TELINGA DAN VARASH




CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI


PIJAT TELINGA DAN VARASH
Dengan pijat telinga bisa menjadikan kesehatan makin PRIMA??
Telinga menjadi salah satu titik pijat refleksi, yang disebut auricular acupressure atau akupresur auricular. Dengan teknik ini, bagian yang berbeda dari telinga distimulasi secara manual dengan menekan ujung jari pada titik-titik tertentu.
Berikut adalah organ yang terkait pada titik-titik yang ada pada telinga, sesuai dengan yang tertera pada gambar :
1. Otak
2. Mata
3. Tenggorokan
4. Atas leher
5. Pangkal leher
6. Bahu
7. Punggung bagian atas
8. Pinggang bagian atas
9. Pinggang
10. Dibawah pinggang
11. Panggul bagian atas
12. Daerah panggul
13. Dibawah panggul
14. Bagian belakang
Lokasi yang paling umum untuk dirangsang di telinga adalah titik Shen Men, yang dalam bahasa China berarti 'gerbang surgawi'. Titik Shen Men terletak di puncak dari fossa segitiga telinga. (titik kuning)
Titik ini merupakan titik pengobatan paling aktif dan dapat digunakan mengobati stres, kecemasan, alergi, sakit kepala, kecanduan, penyakit inflamasi, depresi, gangguan nyeri, dan banyak lagi.
Anda hanya perlu memutar ujung jari dan sedikit menekan setidaknya satu menit atau lebih setiap kali melakukan pijatan.
setidaknya sekali atau dua kali dalam sehari untuk meningkatkan aliran energi ke seluruh tubuh. Pengobatan ini pun bisa dilakukan secara sederhana, di mana dan kapan saja, baik saat duduk maupun rebahan.
Untuk lebih simpelnya, anda bisa membalurkan varash pada seluruh bagian telinga dengan tekanan yang lembut di titik-titik tersebut dan biarkan varash meresap dan menstimulasi organ-organ yang terkait dari dalam, rasakan tubuh anda semakin sehat dan prima dari hari ke hari.
Varash hadir dari cinta untuk melayani _/|\_
Info, Pemesanan & Daftar Reseller :



Selasa, 05 April 2016

suna selem - black garlic

suna selem 


BLACK GARLIC sangat berguna untuk: Mengobati Kolestrol, Tekanan darah tinggi,Tumor, Kanker, Myom, Awet Muda, Mempercantik Kulit, Membersihkan Darah, Mengobati Penyakit yang berkaitan dengan paru paru seperti asma, batuk, sesak nafas, Mencegah Stroke/Serangan Jantung, Memperbaiki sistem pencernaan dengan detoksifikasi, Meringankan penyakit Parkinson, Membantu penderita Diabetes dengan mengkawal glukosa dalam darah dan meningkatkan insulin, Berfungsi membuang logam berat dalam badan seperti merkuri, Mencegah Alzheimer, Memperbaiki Sel Hati, Melegakan sakit-sakit Sendi/ Artritis, dll 

Black Garlic mempunyai kelebihan 10 kali lipat dari khasiat bawang putih biasa. Antioksidannya meningkat 2x dari bawang putih biasa.

Dagang Banten Bali


Proses fermentasi juga membuat protein yang terkandung dalam bawang putih biasa terurai menjadi asam amino, karbohidratnya terurai menjadi fruktosa dan elemen nutrisinya meningkat dua kali. Walaupun difermentasi, kandungan aliin dalam Bawang Putih Hitam masih tetap terjaga dengan baik, karena kulit bawang putih tidak dikelupas saat proses fermentasi



Black garlic baik juga untuk gondok karena kandungan anti oksidannya yg memang tinggi.

cepat membantu pemusnahan sel kanker..


bawang hitam mengandung senyawa kimia yaitu ALLICIN. Allicin adalah zat yg memiliki sifat anti bakteri, anti virus, anti jamur dn anti oksidan. Untuk penyakit prostat bisa sembuh





Bawang putih yang difermentasi dengan pengaturan suhu dn kelembaban tertentu. Sehingga kandungan antioksidannya meningkat 2 kali lipat. Dan sangat berkhasiat hampir untuk segala penyakit (diabet, stroke, kanker, kolesterol, asam urat dll).