Teterag
Label
- Bali inspiration
- Bali Masa Depan
- basa Bali
- Bersenang-senang dengan devanagari
- Bhagavad Gita
- Cafe Herbal
- Caru
- Dewa Yadnya
- English for kids
- Gamelan
- Hindu bilingual
- Jenis Banten
- Jual Banten
- Karya Ngenteg Linggih
- Macam-macam Banten
- Macam-macam Tebasan
- Manusa Yadnya
- Memukur
- Panca Sembah
- Pitra Yadnya
- pustaka
- Rerainan
- Sampyan
- saMskrtam
- Satua
- Sesayut
- Tetandingan
- Toko OnLiNe jualan onlain
- Upacara upakara
- Uparengga
- Yoga Bali
Tampilkan postingan dengan label Sampyan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sampyan. Tampilkan semua postingan
Rabu, 19 Oktober 2022
Minggu, 26 Januari 2020
Lis Bale Gading
Lis Bale Gading
atau lis sulinggih
untuk upacara dipuput sulinggih.
Upacara mepedudusan lis bale gadingnya adalah lis nawa sanga
Dagang Banten Bali |
Lis nawa sanga bale gading
Lis nawa sanga :
bajra
cakra
padma
gada
nagapasa
dupa
moksala
trisula
angkus
DAPATKAN CARA MENGHASILKAN PASSIVE INCOME KLIK DISINI
Lis gede :
tangga menek
tangga tuun
ati
jan
lawat nyuh lawat buah delapan
- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI |
BACA JUGA :
Kamis, 05 Juli 2018
Rabu, 09 November 2016
Duasa nganten
Dewasa Ayu Nganten atau Hari baik Pawiwahan (Upacara Pernikahan Hindu Bali) dimana dalam melakukan ritual/Pawiwahan ini selalu menggunakan dewasa ayu (hari baik).
Pernikahan Hindu Bali selalu mempertimbangkan dan menggunakan pedoman Dewasa Ayu Nganten (Nikah Adat Bali) adalah Wuku, Sasih, Penganggal/Pangelong, Ingkel, jejepan, Triwara, Tika (kala temah dan kala kingkingan). Untuk pati paten, kala Tampak, kala Mertyu, Naga Naut, Sampar Wangke dan Geni Agung, masih diabaikan, sehubungan dengan proses perumusan.
Dewasa Ayu Nganten, Hari Baik Pawiwahan Berdasarkan Wuku, Sasih, dan Penanggal;
Wuku
Berdasarkan Wuku, ada 3 (tiga) kelompok wuku yang dihindari dalam memilih dewasa ayu nganten, diantaranya:
Rangda Tiga, yang artinya Cerai dan menjanda/menduda hingga tiga kali.
Carik walangati, carik yang bermakna selesai, masalah keluarga akibat pihak ketiga, fitnah, dan/atau tidak memiliki anak/keturunan.
Tanpa Guru, yang artinya anak/keturunan sering menentang orang tua, seperti tidak memiliki orang tua (guru).
Uncal Balung, yang artinya keluarga yang dibangun bersama (suami-istri dan keturunannya) menemui sengsara, seperti halnya tulang yang dihancurkan.
Pada WUKU diatas, itu hanya wuku-wuku yang HALA (berdampak buruk).
Sasih
Sasih yang baik untuk melaksanakan upacara perkawinan:
Sasih Katiga (bulan ke-3), banyak anak/keturunan
Sasih Kapat (bulan ke-4), banyak harta dan sahabat
Sasih Kalima (bulan ke-5), banyak rejeki
Sasih Kapitu (bulan ke-7), mendapatkan keselamatan
Sasih Kadasa (bulan ke-10), hidup rukun bahagia
Sedangkan, Sasih yang dihindari diantaranya:
Sasih Kasa (bulan ke-1), anak/keturunan sengsara
Sasih Karo (bulan ke-2), miskin
Sasih Kaenem (bulan ke-6), tiada pasangan, janda/duda
Sasih Kawulu (bulan ke-8), miskin
Sasih Kasanga (bulan ke-9), sengsara, lara-pati
Sasih Jyesta (bulan ke-11), mendapatkan malu
Sasih Sadha (bulan ke-12), kesakitan, sengsara
Penganggal/Pangelong
Penanggal yang baik untuk melaksanakan upacara perkawinan:
Penanggal 1, Selamat sentosa
Penanggal 2, disayang sanak keluarga
Penanggal 3, banyak anak
Penanggal 5, selamat sentosa
Penanggal 7, hidup bahagia
Penanggal 10, kaya dan disegani
Penanggal 13, hidup senang
Penanggal yang dihindari:
Penanggal 4, janda/duda
Penanggal 6, susah dan sengsara
Penanggal 8, sering mendapatkan halangan
Penanggal 11, kesulitan, sulit mendapatkan kaselamatan
Penanggal 12, hidup sengsara
Penanggal 14, bertengkar, cerai
Penanggal 15, hidup sengsara
Itulah Dewasa Ayu Nganten dari Wuku, Sasih dan Penanggal yang Baik. Semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)