Jatuh pada hari Sabtu Pon Dungulan, Kata “Paridan” artinya: Lungsuran, Waranugraha, Karunia. Sedangkan kata “Guru” menunjuk kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Guruning Guru atau Guru Sejati.
“Pemaridan Guru”, digambarkan bahwa pada hari ini para Dewata kembali ke Sunya Lokha dan meninggalkan anugrah berupa kadirgayusan yaitu; hidup sehat umur panjang, visi hidup yang baru yang lebih dharmika dan hari ini umat menikmati waranugraha dari Dewata. Dengan harapan agar semua anugrah tersebut dijadikan sebagai bekal dalam mengisi hidup di kehidupanan ini, guna peningkatan kualitas hidup dari yang tidak/belum/kurang baik menjadi baik/semakin/lebih baik lagi.
Demikian makna Hari Pemaridan Guru, sebagai hari angayu bagia atas anugrah Hyang Widhi yang diawali dengan pendakian spritual dalam mencapai kemenangan /wijaya dalam hidup ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar