Selasa, 12 Juli 2022

Hukum Karma Tidak Perlu Pengatur

 


Oleh karena hukum Karma merupakan sebuah hukum alam,
tidak diperlukan adanya pengatur atau pemberi hukuman.
Yang diperlukan adalah kondisi yang cocok atau sesuai untuk
berbuahnya karma. *Pengatur dari luar atau kekuatan tak
terlihat yang memberi pahala atas perbuatan baik dan memberi hukuman atas perbuatan jahat, tidak dikenal dalam ajaran agama Hindu.*
Manusia bisa berubah dari baik menjadi jahat, dan sebaliknya
dari jahat menjadi baik.
Ada kebebasan yang bisa dipilih oleh manusia, tergantung kepada kehendak dan perbuatannya.
Ini semacam hukum universal tentang kekekalan energi yang
dikembangkan ke bidang moral.
Dengan kita memahami bahwa hukum Karma sebagai suatu kekuatan atau bentuk energi, maka kita tidak memerlukan
suatu awal.
Jika kita bertanya kapan hukum Karma dimulai, ibarat kita bertanya kapan listrik atau gravitasi bumi dimulai.
Karma, seperti listrik atau gravitasi bumi tidak berawal.
Buah karma muncul di bawah kondisi tertentu yang sesuai atau
mendukungnya. Meskipun kita mengatakan bahwa asal karma adalah kehendak namun kita tidak bisa mengatakan bahwa awal karma adalah kehendak, sebagaimana halnya kita tidak bisa mengatakan bahwa asal sebuah sungai adalah di puncak gunung.
Jadi hukum Karma adalah hukum moral universal, yang berlaku bagi siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, sesuai dengan kondisi yang terpenuhi.
Hukum Karma bekerja secara independen, bebas dari campur tangan atau intervensi dari makhluk apapun juga.
Hukum Karma sebagaimana hukum gravitasi, bekerja secara independen, tidak membedakan orang, tempat, dan waktu; tidak pilih kasih, sepanjang kondisinya terpenuhi.
Hukum Karma tidak bisa mengampuni pelaku karma meskipun pelaku tersebut berdoa siang dan malam memohon pengampunan.
Pelaku karma baik akan menerima buah karma baik, sedangkan pelaku karma buruk akan menerima buah karma buruk.
*Penggolongan Karma Berdasarkan Perbedaan Fungsi*
1. _Karma penghasil
Setiap kelahiran dikondisikan oleh karma baik atau karma
buruk yang muncul sesaat sebelum kematian sebelumnya.
Karma yang menciptakan kondisi bagi kelahiran berikutnya
disebut sebagai karma penghasil.
Kematian suatu makhluk hanyalah akhir sementara.
Karma penghasil menentukan keadaan seseorang di kelahiran yang berikutnya.
2. _Karma penyokong atau pendorong
Karma penyokong atau pendorong adalah karma yang datang setelah karma penghasil.
Karma ini tidak bersifat baik atau buruk.
Karma penyokong membantu mempertahankan kekuatan karma penghasil dalam rangkaian siklus hidup seseorang.
Durasi kerja karma penyokong adalah dari sesaat sesudah pembuahan hingga pada saat menjelang kematian.
Selama periode tersebut, karma penyokong akan terus bekerja mendorong karma penghasil.
Karma penyokong yang baik akan membantu dalam memberikan hal-hal baik kepada seseorang yang terlahir dengan karma penghasil yang baik.
Sebaliknya, karma penyokong yang buruk akan membantu dalam memberikan hal-hal buruk kepada seseorang yang terlahir dengan karma penghasil yang buruk.
3. _Karma penghalang atau pelemah
Karma penghalang bersifat melemahkan, menghalangi, dan memperlambat berbuahnya karma penghasil.
Jika karma penghasil seseorang baik maka karma penghalang akan mengurangi bahkan mencegah orang tersebut mendapatkan buah yang baik dari karma penghasilnya yang baik tersebut.
Sebaliknya, jika karma penghasil seseorang buruk maka karma penghalang akan mengurangi bahkan mencegah orang tersebut mendapatkan buah yang buruk dari karma penghasilnya yang buruk tersebut.
4. _Karma penghancur _
Kekuatan dari karma penghasil dapat dihapus atau dihancurkan oleh karma berlawanan yang sangat kuat, yang pernah dilakukan di masa lampau. Karma penghancur ibarat sebuah daya penghalang berkekuatan besar yang dapat menghentikan laju anak panah dan menjatuhkannya.
Karma penghancur lebih kuat dibandingkan dengan karma penyokong dan karma penghalang.
Hal ini dikarenakan karma ini dapat menghancurkan karma penghasil secara total.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar