Dalam yajur wedha termuat :
Yajur anilam amretani, swadam basmantam kretto sariram
Kalibbhi sariram ah hum krettam sariram,,,
Yang arti, y :
Wahai engkau manusia,,, sesungguh, y engkau adalah aku,,,,, !!! Yg terbelenggu dalam dunia kelahiran dan dunia materi, sehingga menyebabkan dirimu samsara,,,,,
jika saat, y tiba engkau mencapai kelepasan (kematian) maka bakarlah tubuh, mu segera menjadi abu,,,,
Dari kutipan sastra di atas dapat kita simpulkan, bahwa diri kita ini adlh perwujudan dari tuhan,,,, atau calon" bhatara, karena seluruh umat hindu pd akhir, y akan menjadi bhatara, setelah melinggih di batur kelawasan ( rong tiga),
Kita" inilah calon" bhatara,,,, yg mseh terbelenggu dlm sebuah hukuman materi dan kelahiran,,,
Sehingga jk mencapai kelepasan di sarankan utk segera melakukan pembakaran jasad, agar secepat, y terlepas dari ikatan dunia materi akibat kamelekatan pada panca maha buta,,,,
Maka secepatnyalah juga melakukan samskara (penyucian roh) hingga dapat menyatu dgn tuhan, ( manunggal ring sangkan paraning dumadi)
Dari sinilah menjadi acuan sastra, y sehingga utk menyampaikan duka cita dlm agama hindu ada sebuah kalimat yg amat sakral, yaitu:
" AMOR ING ACINTYA "
" MANUNGGAL ING KAWULA GUSTI "
Yg semua, y kurang lebih mempunyai arti:
" menyatu dengan tuhan "
Trus pertanyaan, y : jika kalimat AMOR ING ACINTYA, tidak boleh di ucapkan utk menyatakan turut berduka cita,, lalu kalimat apa barangkali yg cocok,,???
Dan siapa" saja di antara umat sedharma yg boleh mengucapkan amor ing acintya,,???
Atau jangan" kita mau di kerdilkan kembali, setelah hilang sirna kertaning bhumi,,??
Seorang cendikiawan di abad pertengahan yg bernama ibnu rusyid pernah mengatakan,,,
Jika ingin mengelabui orang yg bodoh,,, bungkuslah sesuatu yg busuk / rusak itu dgn agama,,,
Janganlah melemparkan statment yg sllu membuat umat bingung, tanpa jalan kluar,,,,hingga tanpa uraian sastra yg jelas, hny berorientasi pada kepentingan fanatisme, feodal dan terjajah kalian,,,,
Alangkah indah, y jika umat kita,, tau dan mengerti sedikit saja ttg sastra" suci wedha dan bisa mengucapkan sesuai dgn acuan, y,,,
Biar tidak terkesan wedha hny di mengerti dan milik golongan tertentu saja,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar