Selasa, 26 Agustus 2025

Upacara Manusa Yadnya Kepus Puser (Kepus Pungsed)

 





Kurang lebih berumur 1 minggu, maka sisa tali pusat yang menempel pada bayi akan lepas. Ini disebut kepus udel-pungsed-puser. Lalu di buatkan upacara kekambuhan, dan juga pelangkiran tempat Ida Hyang Kumara. Digantungkan di atas tempat tidur si rare atau bayi.

Seperti telah disebut sebelumnya, bahwa bayi dalam kandungan di jaga oleh empat unsur, yang di sebut Catur Sanak.
seperti, yeh nyom, ari-ari, getih, lamad/puser/pungsed.

Maka dengan lepasnya sisa tali pusat/pusar/udel dari si bayi, berarti habislah bagian-bagian dari Sang Catur Sanak yang melekat pada bayi. Dari sinilah timbul istilah “mapenelahan” yang berakar dari kata “telah” yang berarti habis.

Upacara “kepus puser” dilaksanakan pada dasarnya adalah untuk membersihkan jiwa dan raga si bayi.

Begitu bayi lahir, maka umur satu minggu pertama akan datang para Dewa, yang diutus Sang Hyang Siwa untuk menggoda bayi.

Malam pertama yang datang adalah Batara Kala, berwujud Asu Ajag. Datangnya saat sandy kala.

Malam kedua, datang Bhatara Brahma, berwujud sapi

Malam ketiga, datang Bhatara Wisnu, berwujud celeng menggoda bayi. Datangnya pada saat tengah malam, lalu ia menjilati si bayi. Bila si bayi terkejut dan takut dia akan menangis awur-awuran-kakab-kakab.

Malam keempat -petang bengi- datang Bhetare Guru berwujud burung perkutut.
Dan masih banyak lainnya, namun kali ini lebih di bahas ke sarananya..

Begitulah adanya seorang bayi atau rare, mulai kelahirannya sampai tutug kambuhan, bulan pitung dina atau 42 hari, akan selalu di goda oleh para Dewa serta saudara-saudaranya. Hal ini hendaknya tidak membuat bingung dan takut.

karenanya, Upacara Manusa Yadnya Kepus Puser sangatlah penting.

Banten ring sanggah kumara:
kepelan, ceper medaging pasucian pabersihan, tipat medaging beras kuning, metatakan daun dapdap.

Laban sang ibu:
ajuman madaging sarwa ulam.

Banten Kumara sane alit:
ajuman putih kuning, taluh medadar, raka akpiting, pisang mas, geti-geti, gula-gula, canang lengawangi buratwangi, canang sari, kemarane mapayas antuk sekar putih kuning.

banten ring ari-ari
sega kepel 4 tanding, metatakan dapdap.

kepelan putih ulam uyah, kepelan kuning ulam jahe, kepelan bang ulam bawang, kepelan ireng ulam uyah areng. sami medaging canang buratwangi, canang genten. katur ring Sang Ante Preta.

sanggah cucuk ring ari-ari, meraab upih, kabawos "Sato Yoni"

ring samping sanggah cucuk medaging saang alutan, soring sanggah cucuk dagingin damar/sambe layar/ganjreng (sebagai penerang dan tanda pengraksa hyang agni).

banten sanggah cucuk - banten kumara, katur ring sang ari-ari.

Mengingat adanya desakalapatra maka postingan ini sifatnya berbagi bukan untuk saling menggurui, tradisi ini bisa saja terjadi perbedaan dan cara, disetiap daerah..
ngiring berbagi untuk menambah pengetahuan tentang kepus pungsed disetiap daerah masing-masing.

Sumber : cakepane.blog



KONSULTASI ATAU PESAN BANTEN KEBUTUHAN UPAKARA WA: 08976687246 ATAU KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar