Golongan Brahmana jangan di klaim hanya dari golongan atau keturunan tertentu saja.
Ini saya kutip beberapa Sloka,
biar masyarakat bisa tercerahkan ;
Sudro Brahmanatameti
Brahmanacaiwa Sudratam
Ksatria Jatam Evantu
Vidyaadvasyaattathaiva
Seorang Sudra bisa jadi Brahmana
Karena sifat dan kewajibannya.
Demikian juga halnya dengan Ksatriya dan Waisya
Manawa Dharmasastra X . 65
Janmane Jayate Sudra
Samskarairdvija Ucyate
Veda Pathat Bhavet Viprah
Brahma Janati Brahmanah.
Ketika lahir dari ibu seorang dikatakan Sudra. dengan Diksa seorang menjadi Dwijati, dengan belajar Weda mencapai kedudukan suci. Siapapun yang punya pengetahuan Brahman disebut Brahmana
Srimad Bhagavatam 4.12.48
Dalam Hindu tidak dikenal istilah Kasta. Istilah yang termuat dalam kitab suci Veda adalah Warna. Yang dimaksud dengan Warna adalah Catur Warna, yakni pembagian masyarakat menurut Swadarma (profesi) masing-masing orang.
Ajaran Catur Warna dalam Hindu adalah menempatkan fungsi sosial seseorang dalam kehidupan dimasyarakat. Orang boleh memilih fungsi apa saja sesuai dengan kemampuannya. Fungsi sosial ini bisa berubah-ubah. Pada awalnya semua akan lahir sebagai Sudra (lahir dari rahim ibu). Setelah memperoleh ilmu yang sesuai dengan minatnya, dia bisa meningkatkan diri sebagai pedagang, bekerja di pemerintahan, atau menjadi rohaniawan. Fungsi sosial ini tidak bisa diwariskan dan hanya melekat pada diri orang itu saja. Kalau orang tuanya Brahmana, anaknya bisa Sudra atau Ksatria atau Waisya. Begitu pula kalau orang tuanya Sudra, anaknya Bisa saja Brahmana atau Ksatria atau Waisya. Begitu pula dengan Ksatria dan Waisya. Itulah ajaran Catur Warna dalam Hindu.
Kasta itu pembelokan dari Warna yang menempatkan atau penggolongan manusia berdasarkan pekerjaan, bukan keturunan, tak pantas seorang yang belum medwijati (lahir dua kali, yaitu dari rahim ibu kandung dan dari jnana guru nabe) disebut Brahmana.
Kasta itu adalah bagian dari siasat politik tata negara biar bisa eksis dan langgeng dengan sistem monarki/kerajaan. Kasta berlaku pada zaman kerajaan dan semenjak negara kita berbentuk Republik Kasta seharusnya sudah gak berlaku melainkan kembali kepada Warna sesuai ajaran Hindu.
Jadi pembagian Catur Warna ini tidaklah dimaksud untuk menentukan tinggi rendah derajatnya tetapi menurut kepentingan, fungsi dan kesanggupan golongan itu masing-masing. Pembagian ini sebenarnya tidak dimaksud mengagung-agungkan Brahmana atau merendahkan derajat Sudra hal ini hanya merupakan simbol belaka. Berdasarkan pekerjaan bukan keturunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar