Tampilkan postingan dengan label Panca Sembah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Panca Sembah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 September 2018

Mantra Ganesha


Dagang Banten Bali


CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Bija Mantra Japa Pemujaan Dewa Ganesha
1. 0m Gam Ganapatayae Namaha
Mantra ini dipergunakan untuk memulai sesuatu yang baru, seperti memulai perjalanan, mengadakan usaha baru, buka kantor baru, penandatanganan kontrak-dagang baru, sehingga pelaksanaan usaha tidak menemui hambatan-hambatan.

2. Om Namo Bhagawate Gajaanaaya Namaha
Mantra ini untuk meminta kehadiran Ganesha, dan akan dapat dirasakan kehadirannya.

3. Om Shri Ganeshaaya Namaha
Mantra ini untuk meningkatkan daya-ingat (terutama pelajar dan mahasiswa) untuk mencapai tingkat lebih tinggi dalam belajar.

4. Om Wakratundaaya Hum
Mantra ini sangat kuat untuk menghambat dan menghilangkan pikiran-pikiran buruk, baik untuk pribadi maupun untuk manusia di tingkat nasional maupun internasional bahkan tingkat universal. Sering dipergunakan untuk mengusir setan. Dapatjuga untuk penyembuhan penyakit yang berkaitan tulang belakang (dari bawah ke atas) dan penyakit dipaha.

5. Om Kshipra Prasadaya Namaha
Mantra ini bersifat "instant" (cepat sekali). Mantra ini diucapkan, ketika ada bahaya atau kesulitan yang sudah tidak bisa diatasi sendiri.

6. Om Shreem Kleem Glaum Gam Ganapatayae Vara Varada Sarva Janamah Vashanamanaaya Svaha
Mantra ini mengandung bermacam-macam benih mantra. Tujuannya adalah untuk mohon berkat dan untuk penyerahan diri.

7. Om Sumukhaaya Namaha
Mantra ini sesungguhnya memiliki banyak arti, tujuannya menjadikan manusia menjadi cantik, baik (tubuh dan spritual) dan untuk hal-hal lain yang baik. Dengan sering mengucapkan mantra ini, akan menimbulkan rasa kasihsayang. 


8. Om AekadanTaaya Namaha
Mantra ini akan sangat membantu kepada mereka yang ingin "memusatkan" pikiran dan perasaan dalam bermeditasi. Jika dilakukan terus menerus, maka keinginan dapat dicapai.

9. 0m Kapilaaya Namaha
Mantra ini untuk menyembuhkan manusia yang sedang sakit, karena mantra ini menciptakan warna dan tubuh anda, dan warna-warna itu dapat "disalurkan" kepada yang sakit untuk disembuhkan. Mantra ini juga dapat dipergunakan untuk memohon agar keinginan seseorang dapat tercapai.

10. Om Gajakaranakaaya Namaha
Anda dapat mengucapkan mantra ini dimana saja. Penggunaan mantra ini adalah untuk dapat mendengarkan suara-suara dari alam gaib, baik dari berbagai jenis makhluk halus maupun dari mereka yang sudah meninggal. Mantra ini dapat membantu "membuka" cakra (7 cakra) dan 72000 nadi (saluransaluran kecil). Mantra ini cocok untuk mereka yang ingin maju di bidang pengembangan kebatinannya.

11. Om Lambodharaaya Namaha
Mantra ini digunakan untuk "menyatukan" diri anda dengan jagat-raya (alam semesta). Anda menjadi manunggal dengan alam-semesta dan menghasilkan rasa-damai tingkat tinggi, anda merasakan menjadi alam-semesta. Mantra ini sangat cocok dipergunakan mereka yang melakukan "olah batin". 


12. Om Wikataaya Namaha
Mantra ini membantu manusia mengetahui dan merasakan bahwa dunia material adalah maya dan ada "sesuatu" dalam diri sendiri yang lebih nyata dan abadi. Kesadaran yang diperoleh dari mantra ini, adalah dapat menjauhkan diri dari "keterikatan duniawi” dan menemukan ketenangan batiniah. Dunia hanya sebuah drama dan setiap orang menjadi pemeran tertentu dalam setiap kehidupannya di dunia yang fana ini.

13. Om Wighna Nashanaaya namaha
Mantra ini untuk mengatasi kesulitan pribadi dan hambatan-hambatan dalam diri sendiri. Kesulitan dan hambatan tsb. Dapat "dibebaskan" dengan mantra ini.

14. Om Winayakaaya Namaha
Mantra ini dipergunakan untuk melancarkan segala macam pekerjaan/usaha. Anda akan dapat menguasai dan memecahkan masalah dengan baik serta membuat "masa keemasan".

15 Om Dhumraketuvae Namaha
Mantra ini untuk membantu menciptakan perdamaian dunia, terutamajika pengaruh komet Halley sedang melanda dunia yang berarti banyak pertumpahan darah (keributan-keributan) di seluruh dunia. Mantra ini baik sekali untuk para pemimpin.

16. Om Ganadhyakshaaya Namaha
Mantra ini sangat bermanfaat untuk penyembuhan penyakit secara massal (beramai-ramai). Mantra ini menyembuhkan penyakit, jika diucapkan bersama-sama banyak orang.

17. Om Bhalachandraaya Namaha
Mantra ini menyembuhkan penyakit pada diri sendiri. Mantra ini mengaktifkan cakra yang berada di tengahtengah kening. Cakra ini bersimbol bulan-separoh dan letaknya di tengah-tengah kening. Simbol tersebut Melukiskan pengembangan, ketenangan, dan kedamaian. 


18. 0m Gajaananaaya Namaha
Mantra ini untuk memperoleh kesadarantertinggi, kesadaran tak terbatas. Mantra ini sangat cocok untuk mereka yang memperdalam olah-batin. 







 berbagi cahaya

1. BERSYUKUR DAN BERTERIMAKASIH. ~ Datanglah ke tempat suci dengan hati yang penuh dengan rasa syukur. Syukuri apa saja yang sudah Anda miliki. Entah kesehatan tubuh, keluarga yang sedang bertumbuh. Kurangi menoleh ke atas, belajar memilih pembanding ke bawah. Di puncak rasa syukur, lantunkan doa ini berulang-ulang ke 11 arah mata angin : "Terimakasih, terimakasih, terimakasih".
2. DOAKAN AGAR SEMUA MAHLUK BERBAHAGIA. ~ Dimana-mana angka bunuh diri, penghuni rumah sakit jiwa, korban HIV/AIDS, korban narkoba, angka perceraian, kekerasan, semuanya serba meningkat. Sebagaimana kegelapan yang merindukan datangnya cahaya, dunia yang semakin menyentuh ini sedang mengundang jiwa-jiwa indah seperti Anda untuk berdoa dengan tulus dan halus. Awali doa dengan membayangkan penderitaan alam samsara yang mudah mengundang air mata. Dari rumah sakit jiwa, rumah sakit yang penuh dengan manusia menderita, panti jompo, panti asuhan. Begitu di dalam terasa tersentuh, apa lagi meneteskan air mata, di sana lantunkan doa indah : "Semoga semua mahluk berbahagia".
3. MENGAMBIL PENDERITAAN [TONGLEN]. ~ Bagi sahabat yang jiwanya sudah dewasa, apa lagi bercahaya, datanglah ke tempat suci untuk mengambil penderitaan alam bawah di sana. Visualisasikan kesedihan binatang yang dibunuh, mahluk setan yang kelaparan, alam neraka yang panas dan ganas. Begitu gambarnya jelas, saat menarik nafas bayangkan Anda mengambil asap hitam dari setiap pori-pori tubuh Anda. Tatkala menghembuskan nafas, bayangkan cahaya putih memancar indah keluar dari setiap pori-pori tubuh Anda. Jika Anda memerlukan mantra, lafalkan "Maha Karuna" [belas kasih yang Agung] saat nafas masuk, ucapkan kata "Maha Maitri" [cinta kasih yang Agung] saat nafas keluar. Ingat jiwa-jiwa yang indah, ukuran terindah cinta adalah mencintai tanpa pernah mengukurnya.
~[YM Guru Gede Prama]~









MAKNA DARI KATA ASTUNGKARA, SVAHA DAN TATHASTU
Beberapa tahun belakangan ini kita sebagai orang Bali yang beragama Hindu mungkin sudah sering mendengar kataAstungkara, Svaha dan Tathastu. Namun kadang mungkin ada orang yang tidak tahu apa sebenarnya makna saat kita mengucapkan ke tiga kata tersebut dan kapan kita boleh mengucapkan kata tersebut. Astungkara berasal dari kata Astu kemudian mendapat akhirang "ng" (berfungsi sbg penegas) dan Kara. Astu berarti semoga terjadi dan Kara berarti penyebab, dan kata penyebab dalam hal ini merujuk kepada Tuhan. Jadi Astungkara berarti semoga terjadi atas kehendak-Nya. Svaha Atau Swaha adalah nama dari permaisuri dewa Agni. Swaha bagaikan sebuah lagu rohani dan juga berarti semoga diberkati. Swaha adalah ucapan yang umumnya diucapkan di akhir sebuah mantra. Seperti kata “Om” yang diucapkan di awal mantra, “Swaha” diucapkan di akhir mantra. Tathastu berasal dari kata Tat dan Astu, Tat berarti itu, kata “itu” merujuk pada doa atau permohonan yang diucapkan, sedangkan Astu berarti semoga terjadi. Jadi Tathastu berarti terjadilah seperti itu. Saat kapan sebaiknya menggunakan kata Astungkara, Svaha dan Tathastu?


Astungkara diucapkan saat kita sedang menyampaikan harapan, keinginan dan doa pribadi kita kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa, contohnya “Astungkara nanti bisa menjawab soal ujian dengan baik dan benar” Atau contoh lain “Astungkara perjalanan saya nanti tanpa menemui hambatan dan selamat sampai di tujuan”.
Svaha diucapkan di akhir pengucapan sebuah mantra suci, setiap menghaturkan persembahan atau setiap menuangkan persembahan ke dalam api suci. kita sering mengucapkan kata svaha ini saat kita melakukan kramaning sembah. contoh “Om Namah Sivaya, Svaha ”.
Tathastu diucapkan untuk meng-amini atau untuk ikut mendoakan apa yang menjadi harapan dan doa orang lain supaya bisa terwujud sesuai dengan harapan orang tersebut. sebagai kata untuk mengamini biasanya kata tathastu ini diucapakan oleh orang lain sebagai bentuk dukungan kepada orang lain yang sedang berharap sesuatu kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa.
Contoh “Astungkara tahun depan saya bisa membeli rumah, orang yang mendengar atau orang yang diajak bicara bisa menjawab atau mengucapkan kata Tathastu. Jadi bisa ditarik kesimpulan kata Astungkara, Svaha dan Tathastu adalah sebuah kata suci yang diucapakan untuk sebuah doa yang tulus dan ikhlas, doa yang baik untuk kebaikan dan tidak boleh mengucapkan kata tersebut untuk doa yang bersifat mencelakakan orang lain atau mengharapkan orang lain sengsara.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI





Dharmasastra.V.109.
“Adbhirgatrani suddhyanti, Manah satyena suddhyanti,
Widya tapobhyam bhutanam, Budhir jñana suddhyanti”

Terjemahannya:
Tubuh disucikan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran (satya),
Atma disucikan dengan Tapa Brata, Budhi disucikan dengan ilmu pengetahuan.


- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI


Jumat, 29 Desember 2017

Doa selesai makan Hindu




Dagang Banten Bali

Doa selesai menilmati makanan 

Om OM, Dhirgayurastu, Awighnamastu, Subham Astu

Kamis, 03 November 2016

Mantram Panca Sembah


Dagang Banten Bali




Panca Sembah I Sembah tanpa sarana :

Om àtmà tattwàtmà sùddha màm swàha

Artinya: Oh Hyang Widhi, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah diri hamba...



Kramaning Sembah II dengan sekar putih :
Om Adityasyà param jyoti
rakta tejo namo’stute
sweta pankaja madhyastha
bhàskaràya namo’stute

Artinya:
Oh Hyang Widhi, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja-Mu. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja-Mu yang menciptakan sinar matahari berkilauan.



Kramaning Sembah III dengan kewangen atau sekar kangkad :
Om nama dewa adhisthanàya
sarwa wyapi wai siwàya
padmàsana eka pratisthàya
ardhanareswaryai namo namah

Artinya: Oh Hyang Widhi, yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.



Kramaning Sembah IV dengan kewangen atau sekar kangkad :

Om anugraha manoharam
dewa dattà nugrahaka
arcanam sarwà pùjanam
namah sarwà nugrahaka
Dewa-dewi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisca dirghàyuh
nirwighna sukha wrddisca

Artinya: Oh Hyang Widhi, pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan dari segala pujaan, hamba memuja-Mu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian dari para Dewa dan Dewi berwujud yadnya suci. kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.



Kramaning Sembah V tanpa sarana :

Om Dewa suksma paramà cintyàya nama swàha. Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om

Artinya: Oh Hyang Widhi, hamba memuja-Mu yang tidak terpikirkan. Semoga damai, damai, damai selalu...



Puja untuk Pura Paibon, Pura Kawitan dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :

Om Brahmà Wisnu Iswara dewam
Tripurusa suddhàtmakam
Tridewa trimurti lokam
sarwa wighna winasanam

Artinya:
Oh Hyang Widhi, dalam wujud-Mu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa Maha Suci, Tridewa adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.



Puja untuk Pura Kahyangan Tiga Pura Desa dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :

Om Isanah sarwa widyànàm
Iswarah sarwa bhùtànàm,
Brahmano' dhipatir brahmà
Sivostu sadàsiwa

Artinya :
Oh Hyang Widhi, Hyang Tunggal, Yang Maha Kuasa menguasai semua makhluk hidup. Brahma Maha Tinggi, selaku Siwa dan Sadasiwa.


Puja untuk Pura Kahyangan Tiga Pura Puseh dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :

Om, Girimurti mahàwiryyam,
Mahàdewa pratistha linggam,
sarwadewa pranamyanam
Sarwa jagat pratisthanam

Artinya: Oh Hyang Widhi, disebut Girimurti Yang Maha Agung, dengan lingga yang jadi stana Mahadewa, semua dewa tunduk pada-Mu.