Selasa, 12 Juli 2022

Sejarah Hari Raya Galungan

 


Menurut Dewa Ketut Suratnaya dalam kanal Youtube Hindu Channel, kita tidak pernah tahu kapan orang-orang mulai merayakan Galungan. Namun dalam Purana Bali Dwipa, perayaan Galungan konon dimulai pada 804 Caka atau 882 Masehi.
Ritual ini sempat terhenti selama 300 tahun. Perayaan Galungan kembali berlangsung pada masa pemerintahan Raja Sri Jayakasunu. Hal ini dikarenakan banyak pejabat kerajaan yang meninggal dalam usia muda dan datangnya segala jenis penyakit.
Lebih lanjut, Dewa Suratnaya mengatakan, Galungan dirayakan setiap Rabu Kliwon Dungulan karena Dungulan merupakan wuku kesebelas yang berbicara tentang kemenangan. “Ada nilai-nilai kemenangan yang digunakan dalam memilih waktu. Saya yakin ini tidak terlepas dari perputaran bumi dan bulan dalam mengelilingi matahari,” jelasnya.
Dewa Suratnaya juga menambahkan bahwa Galungan merupakan rahinan gumi, sebab tidak hanya di Bali, namun di nusantara dan dunia juga merayakan hari yang esensinya sama, yaitu merayakan kemenangan. Ia mencontohkan, di Gunung Lawu terdapat sebuah tradisi perayaan Mondosio yang dirayakan setiap Anggarkasih Medangsia
Sementara di India ada juga perayaan yang memiliki esensi sama dengan perayaan Galungan di Bali yaitu Dhurga Navaratri yang dirayakan selama sembilan malam sebelum mencapai hari kesepuluh yang disebut Wijaya Dasami. Perayaan ini didasari oleh kisah kemenangan Dewi Parwati melawan raksasa Durga yang bersembunyi dalam tubuh Maisasura.
“Perayaan ini biasanya diperingati setiap bulan April,” jelasnya. Perayaan lainnya di India yang identik dengan Galungan adalah Rama Navaratri. Hari ini diperingati setiap Oktober. Perayaan ini didasari kisah kemenangan Rama melawan Rahwana. “Uniknya, perayaan hari ini di India lebih menonjol kesemarakan, namun di dalamnya ada kegiatan keagamaan. Kembali kalau kita berbicara kapan Galungan pertama kali dilakukan. Kalau di Bali ada data pasti, yaitu tahun 804 Caka. Namun perayaan secara nusantara, kita tidak pernah tahu,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar