Hiduplah seorang Bijaksana bernama Bharadvaja resi (Ayah dari Dronacarya).
Beliau memiliki keinginan yang kuat untuk menguasai pengetahuan Veda.
Tapi Dia tahu bahwa dia bisa hidup hanya untuk maksimal seratus tahun.
Jadi dia melakukan banyak pertapa'an untuk menyenangkan Dewa Indra.
Dewa Indra pun muncul di hadapannya dan sang resi meminta kepada dewa Indra, “Tolong berikan saya seratus tahun lebih sehingga saya bisa menyelesaikan mempelajari tiga Veda”.
Dewa Indra mengatakan,”thathasthu (seperti keinginan anda)”. Kemudian resi Bharadvaja mempelajari Veda terus menerus.
Ketika pada akhir 100 tahun-nya mendekat, dia kembali berdoa kepada Dewa Indra dan dan meminta hidup 100 tahun lebih lagi. Dewa Indra pun memberikanya lagi.
Dengan cara ini ia lakukan perpanjangan umur 100tahun karunia dari Dewa Indra sebanyak lima kali.
Ketika ia berdoa lagi kepada Dewa Indra untuk umur panjang lebih lanjut, Dewa Indra muncul di hadapannya dan ia memutuskan untuk menginstruksikan resi tersebut.
Dia mengucapkan tiga vyahritis “Bhuh”, “Bhuva”, dan “svah” dan menciptakan tiga gunung besar.
Ketika Resi Baradvaja melihat tiga gunung besar itu dia pun berpikir, “Mungkin ini merupakan Wujud dari tiga Ilmu Pengetahuan Veda yang sudah saya kuasai.
Tiga gunung ini mungkin mewakili penguasaan saya atas tiga Veda yang saya Pelajari”.
Yang mengejutkan sang Resi adalah ketika Dewa Indra mengambil sedikit lumpur dari setiap gunung dan menjadikanya dalam segenggam.
Dewa Indra pun berkata kepada orang bijak Rsi Baradvaja, “wahai resi yang terhormat "Ini adalah apa yang Anda pelajari dari tiga Veda tersebut dan Sisanya tiga gunung tersebut adalah apa yang perlu Anda ketahui.
dan untuk mengetahui Sisanya Itu dapat mengambil banyak-banyak kehidupan untuk melakukan Pengetahuan ini”.
Resi Baradvaja sangat terkejut. Dia berpikir, “Saya sudah memperpanjang visa saya sebanyak 5 kali untuk tinggal di sini sehingga saya dapat menyelesaikan tiga Veda.
masih saya hanya mempelajari nya sangat sedikit. Itu berarti Veda tidak akan dapat sepenuhnya dipelajari oleh siapa pun”.
Kemudian ia meminta petunjuk Dewa Indra apa yang harus dilakukan.
Dewa Indra mengatakan, “Kitab Suci Veda tidak terbatas. Kecuali Sri Visnu, tidak ada yang bisa mengetahui Veda sepenuhnya. Yang terbaik adalah untuk mengetahui tujuan dari semua Veda. Tujuan dari semua Veda adalah Tuhan Hari. selalu Meditasi dengan selalu mengingat Kepada-Nya itu akan memenuhi tujuan dari semua Veda”.
Kemudian resi Baradvaja pergi ke mattapalli (tempat di Andhra Pradesh), mensucikan diri dengan mandi di sungai Gangga dan mulai memusatkan hati dan pikiran kepada Tuhan Narasimha. Karena terpuaskan oleh meditasi Resi Baradvaja, Tuhan Narasimha pun muncul dan menganugerahkan kepadanya tempat tinggal di Laksmi-Narashimha Loka.
PESAN MORAL DALAM CERITA:
Biasanya para murid yang mempelajari Veda dan kemampuan seseorang untuk membaca Sloka-Sloka Veda dengan pengucapan yang sempurna akan diambil sebagai kualifikasi untuk mempertimbangkan seseorang untuk menjadi “spiritual”.
Bagaimanapun kualifikasi untuk studi Veda dan kemampuan seseorang untuk membaca mereka tidak sama pentingnya dengan memahami Tuhan Yang Maha Agung yang merupakan tujuan dari Veda.
Karena ketika seseorang memahami Tuhan Krishna yang merupakan tujuan dari Veda semua pengetahuan Veda diturunkan padanya.
Sebaliknya meskipun jika seseorang tahu semua Veda, tidak ada jaminan bahwa dia akan memahami Personalitas Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan rahmat Tuhan Sendiri maka bisa kita memahami-Nya.
Dan tidak mungkin bagi setiap orang untuk mempelajari Veda sepenuhnya. Karena dikatakan ,”vedo vai anantah” (Veda tidak terbatas).
Jadi tujuan dari semua Veda adalah untuk Mengetahui Personalitas Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan Tujuan dari Veda.
Krishna menegaskan hal ini dalam Gita Bab 15.15 dengan mengatakan,
“vedais ca sarvair aham eva vedyah
vedanta-krd veda-vid eva caham
"Akulah yang harus diketahui dari
segala Veda; memang Akulah yang menyusun Vedanta, dan Akulah
yang mengetahui Veda".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar