Dalam Usana Bali diceritakan bahwa air Tirtha Empul berasal dari sari rembesan 1800 gunung diseluruh dunia. Awal terjadinya sumber air tirtha empul pada abad VI, pada masa jayanya Raja Maya Denawa, dimana fungsi pertamanya guna menyembuhkan dan menghidupkan pasukan Bhatara Indra dari penyakit yang disebar oleh Raja Maya Dewnawa.Selanjutnya pada tahun 962 masehi atau tahun caka 884, oleh keturunan Sri Kesari Warmadewa yaitu Candrabaya Singa Warmadewa dibangunlah tempat pengelukatan dengan 33 buah pancuran. Namun akibat gempa yang sangat dahyat beberapa pancuran tidak diketemukan dan sampai saat ini yang masih berfungsi 22 buah pancuran, terbagai menjadi 3 kelompok:
1. Tirtha Pembersihan (14 pancuran):
1.1. Tirtha Bepergian Jauh, (auranya-putih ; energi ; rasa aman)
1.2. Tirtha Penyakit Kulit, (auranya–merah kekuningan ; energi-belerang)
1.3. Tirtha Ketenangan Jiwa, (auranya-bening ; energi-dingin seperti salju), baik untuk mengatasi stres, gangguan ingatan.
1.4. Tirtha Rematik, (auranya-merah terang ; energi-hangat), baik untuk rematik, asam urat, kekakuan otor, alergi
1.5. Tirtha Gigi, (auranya-pancawarna ; energi-ngilu), baik untuk sakit gigi, tirtha untuk potong gigi, gangguan ilmu hitam
1.6. Tirtha Sakit Tulang, (auranya-lembayung ; energi-hangat dalam tulang), baik untuk gangguan pada tulang, pertumbuhan tulang
1.7. Tirtha Asmara, (auranya-merah muda ; energi-kebahagiaan), baik untuk meningkatkan rasa cinta kasih dalam keluarga, perjodohan
1.8. Tirtha Ketenangan Emosi, (auranya-bening ; energi-dingin menyengat), baik untuk meredam amarah/emosi.
1.9. Tirtha Penyakit Saluran Nafas, (auranya-biru kehijauan ; energi segar), baik untuk batuk, pilek, amandel, asma.
1.10. Tirtha Rambut, (auranya-putih kekuningan ; energi-rasa tebal dikepala), baik untuk menyubutkan rambut, kerontokan, gatal-gatal dikepala.
1.11. Tirtha Pengentas I, (auranya-putih kekuningan), bagi jasadnya masih ada
1.12. Tirtha Pengentas II, (auranta-putih), bagi jasadnya sudah tidak ada
1.13. Tirtha Merta, (auranya-kuning emas ; energi-menyejukan), baik untuk melapangkan rejeki, kesuburan tanah pertanian, karier, kharisma, kesucian tempat usaha
1.14. Tirtha Sudamala, (auranya-putih cemerlang ; energi-manis madu), baik untuk menyucikan jasmani/rohani, memperkuat kundalini, memperlancar sistem pembuluh darah, autis, ngompol, meningkatkan spiritual.
2. Tirtha Pelebur Kutukan dan Sumpah (2 pancuran):
2.1. Tirtha Pelebur Kutukan, (auranya-kuning kebiruan ; energi-sejuk dikepala)
2.2. Tirtha Pelebur Sumpah/Cor, (auranya-kuning keputihan ; energi-idem)
3. Tirtha Penyakit Berat dan Tirtha Upakara (6 pancuran):
3.1. Tirtha Gering, (auranya-panca warna ; energi-merinding/ketakutan), baik untuk melebur kekotoran dalam diri, penetralitas energi negatif, menghilangkan sifar angkara murka, membersihkan aura luar dan dalam, memperoleh keturunan, penyembuhan penyakit berat spt. kanker, infeksi
3.2. Tirtha Leteh, (energi-kulit terasa mengelupas), baik untuk peleburan leteh/sebel/cuntaka, mempercepat penyembuhan penyakit, meningkatkan kesucian.
3.3. Tirtha Penyakit Berat (auranya-merah menyala ; energi-dada terasa begetar)
3.4. Tirtha Pengulapan, (auranya-kuning kemerahan)
3.5. Tirtha Pengenteg Beras (auranya-kuning keputihan)
3.6. Tirtha Kesejahteraan Keluarga (auranya-putih)
TATACARA MELUKAT:
I. Tahap Pertama
1. Persiapkan pakaian yang sesuai untuk melukat
2. Haturkan pakeling/pejati ditempat yang telah disediakan dan canang sari disetiap pancuran yang akan dimohon berkahnya. Duduk sejenak, sampaikan permohonon dan tujuan melukat.
3. Untuk tahap pertama lakukan pengelukatan pada Tirtha Gering selama tiga kali berturut-turut pada hari yang berbeda
4. Pada setiap pancoran dilakukan dengan cara cuci muka tiga kali, berkumur tiga kali, minum sekali selanjutnya melukat selama tiga kali hitungan umur dengan cakupkan tangan didada sambil memanjatkan doa. Akhiri dengan puji syukur (matur suksme)
II. Tahap Kedua
Bila putaran pada tahap pertama sudah selesai, maka barulah dilakukan putaran tahap kedua dengan langkah-langkah sama seperti diatas dan diawali dari:
1. Tirtha Gering, Tirtha Leteh, Tirtha Penyakit Berat, Tirtha Pelebur Kutukan, Tirtha Pelebur Cor, Tirtha Sudamala, Tirtha Merta, Selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan;
2. Tirtha Penyakit Kulit, Tirtha Ketenangan Jiwa, Tirtha Rematik, Tirtha Gigi, Tirtha Sakit Tulang, Tirtha Asmara, Tirtha Ketenangan Emosi, Tirtha Penyakit Pernafasan, Tirtha Rambut.
II. Tahap Ketiga
Matur Suksme pada Beliau yang ber-Sthana di Pura Luhur Tirtha Empul, atas segala berkah dan kesembuhan yang telah diberikan.
(Disadur oleh : I Nyoman Sarna, SE)
(Pasemetonan Kharisma Madani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar