Coba lihat Atharwaveda VIII.1.6 disitu ada sloka yg berbunyi :
"udyanam te purusa nawayanam, jivatum te daksatatim"
Dlm terjemahannya sy dpt baca artinya
"wahai manusia, giatlah bekerja untuk kemajuan, jangan mudah menyerah, Aku anugrahkan kekuatan dan tenaga untukmu"
Apakah ini puja mantram apa sabda Tuhan?
Karena kebanyakan penulis setiap mantram disebut pemujaan, shg umat tdk mampu lagi membedakan mana yg patut di ucap dan mana yg tdk boleh atau tidak pantas diucap............ Mantra adalah bunyi, suku kata, kata, atau sekumpulan kata-kata yang dianggap mampu "menciptakan perubahan"
Misal sabda tsb diatas kalau diucapkan berulang2 dan masuk dibawah pikiran sadar kita maka kita akan menjadi seperti yang disabdakanNya ................ kata weda berarti PENGETAHUAN dan SUSASTRA TTG PENGETAHUAN. Untuk memahami dan menarik manfaat dr 2 arti kata weda itu, para penyusun weda juga sdah membuatkan disiplinya. Yg disebut SAD ANGGA WEDA (siksa, nirukta, wyakarana, candha, jyotisha, kalpa)
Dr 6 itu, 4 yg pertama adalah ILMU BAHASA. Dlm ilmu bahasa inilah kita lemah.
Padahal para ilmuwan sdh menekankan, BAHASA ADALAH ALAT UNTUK MENJELASKAN SEGALA HAL.
Jadi, penyebab utama kita kebingungan menghadapi weda, adalah; kita lemah, kurang dalam pengetahuan bahasa. ..... Mantram; dr akar kata MAN = Pikiran dan TRAYAM=menyebar.
Jd kata mantram berarti "pikiran yg menyebar" maksudnya, pikiran/gagasan yg di-NYATA-kan. Apakah dlm bentuk ucapan atau tulisan.
Perbedaan antara apa yg disebut mantram dg yg bukan mantram adalah;
Ucapan/tulisan yg diucapkan/ditulis dg aturan tertentu, disebut mantram.
Kl tdk menggunakan aturan, tdk bisa disebut mantram. ........ Jika pemujaan, pakailah Puja Mantra ... jika pencerahan umat pakailah Weda Parikrama. Semua berbentuk sloka ... Weda Mantra .......... Dr cara mengucapkan dan akibat yg ditimbulkan, mantram lalu dibedakan sedikitnya menjadi 2.
Mantram yg bersifat mistis/magis dan tidak mistis/magis.
Kenapa demikian, karna di dalam mantram beberapa unsur dijadikan 1 yaitu: prana, akasha, suara/bunyi, aksara, suku kata, kata dan rangkaian kata.
Bagaimana unsur2 ini diformulasikan oleh pembuat dan pengucap mantram, akan menentukan sifat dan akibat penulisan dan pengucapan mantram...... Itulah yg menyebabkan kenapa jika suatu mantram diucapkan, ada orang marah, senang, ketakutan dll. ...... Khusus ttg kutipan Atharwa Weda di atas, sederhananya bisa kimasukan ke dlm kelompok puja. Karna akibat yg ditimbulkan/makna yg ada dlm mantram itu lebih bersifat menyenangkan.
Rg Weda Sama Weda kebanyakan berisi mantram2 pemujaan.
Yajur dan Atharwa banyak berisi mantram2 yg bersifat magis. .....Setiap bahasa memiliki aturan/hukumnya sendiri. Unsur terpenting dr mantram, ad\lah GURU dan LAGHU. bhs Indonesia dan Bali tidak memiliki hukum guru lagu. Jd tdk bisa digunakan menulis mantram dg sifat magis....... Bhs Kawa kuno, setelah dikombinasikan dgn bhs Sanskreta, lalu diolah sedemikian rupa, barulah bhs itu bisa dipakai menuliskan mantram. Makanya, di Bali banyak mantram menggunakan bhs Jawa kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar