Senin, 24 Agustus 2015

Bapa Akasa Ibu Pertiwi


Riil yang terjadi diatas bumi ini hampir semuanya berpasang-pasangan hingga ada diantaranya istilah kiri kanan, atas bawah, laki perempuan, maju mundur dan yang lainnya, yang mana sejatinya diantara istilah yang berpasangan itu bermakna saling menentang dalam artian berlawanan demi keseimbangan. Fakta membuktikan jika salah satu diantara yang berlawanan itu tidak ada lagi, maka yang satunya tidak akan berfungsi sesuai layaknya, kongkrit sandal yang semestinya sepasang jika hanya tinggal satu (seblah saja). Kodrat Ilahi yang maha kuasa memanglah demikian adanya, maka terciptalah yang namanya kaum adam dan kaum hawa, di kalangan umat Hindu (baca Hindu Bali) mengenal istilah purusa dan pradhana. Purusa itu adalah istilah untuk kaum lelaki ( garis keturunan yang laki-laki ), sedangkan pradhana istilah bagi kaum perempuan (garis keturunan yang perempuan).
Karena takdirlah ada : langit dan bumi, suami dan istri, bapak (langit) dan ibu (akasa) bahkan juga ada Rama dan Sita
Telah ditakdirkan bahwa perempuan itu memang kodratnya harus selalu berada di ”bawah” lelaki, karena perempuan itu identik dengan ”ibu” (pertiwi / bumi) atau ”PRADHANA” (asas bendani / badan jasmaniah). Sedangkan lelaki ditakdirkan harus selalu berada di ”atas” wanita, karena ia identik dengan sosok ”ayah” (langit / akasa) atau ”PURUSA” (Atman). Atau diistilahkan bapa akasa ibu pertwi. Sosok ayah (langit) sangat berarti bagi seorang ibu (bumi), karena dari langitlah turunnya hujan yang mendatangkan kesuburan di bumi, dan seorang lelakilah datangnya benih kehidupan penyambung keturunan yang lebih lanjutnya dibesarkan di Rahim seorang perempuan (ibu). Dalam konteks ajaran Hindu, jika Atman (Purusa) pergi meninggalkan Pradhana (badan),, maka ”matilah” manusia ! Badan jasmaniahnya menjadi rusak dan terurai kembali keasalnya, yaitu ; Panca Maha Bhuta atau ”lima zat unsur” (tanah, air, api, udara dan ether). Artinya : dalam konteks ajaran Hindu, maka lelaki (Purusa / Atman) itu adalah ”Penguasa” atau pengendali perempuan (badan jasmaniah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar