Di dalam kita Siwa Purana disebutkan: "Orang yang tidak sanggup untuk melakukan ketiga hal yaitu Sravana, Kirtana dan Manana yang di tentukan untuk mencapai pembebasan hendaknya membuat Siwa Lingga dan memujanya setiap hari. Dengan demikian maka ia akan sanggup untuk menyeberangi lautan keduniawian.
Sesuai dengan kemampuan hendaknya sang sadhaka membuat persembahan dari hasil kekayaannya sendiri tanpa menipu orang lain.
Hanya Siwa yang dipuja sebagai dewa yang berwujud Niskala (tanpa wujud) karana Beliau identik dengan Brahman yang agung.
Beliau juga bersifat Sakala karana beliau memiliki wujud yang bisa dilihat. Oleh karana itu Beliau adalah Sakala dan juga Niskala. Sedangkan Lingga adalah simbol dari aspek Niskala Beliau.
Dalam aspek Sakala Beliau dipuja dalam wujud Beliau sebagai Siwa dengan berbagai atribut kedewataan-Nya, karana Beliau memiliki dua aspek ini sekaligus maka Beliau bisa dipuja sebagai wujud dewa ataupun simbol lingga dan disebut juga Brahman.
Ini juga dijelaskan dari arti kata "Om" yang merupakan esensi dari Vedanta.
Om Namah Siwaya.
Foto :
Di bawah ini adalah daksina linggih. Di dalam kitab Siwa Purana dikatakan bahwa lingga juga bisa dibuat dari biji-bijian. Daksina linggih ini simbol Lingga merupakan simbol Nirguna Brahman dari Siwa bisa juga simbol Nirguna dari para dewata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar