Rabu, 19 Agustus 2015

LONTAR SUNDARIGAMA Bag. 1

Dagang Banten Bali


(Cikal bakal keunikan budaya dan tradisi upacara Hindu Bali)
Agaknya banyak semeton Bali yang kurang tau apa,bagaimana dan siapa yang mendasari dan menjadi arsitek serta mendesain upacara upacara yadnya Hindu Bali sehingga menjadi kebudayaan/tradisi unik ciri khas Siwa Buda di Bali ini..sehingga juga mendapat julukan sebagai tempat dimana Weda yang tidak perlu dihafalkan namun sudah berjalan dalam keseharian.
jika dirunut ke awal maka tersebutlah sebuah lontar "legendaris" yang dikenal dengan nama Lontar Sundarigama sebagai dasar dari semua upacara yang bertautan dengan hari suci dan hari baik persembahyangan beserta makna nya
berbicara arti dari sundarigama..sejauh yang saya baca banyak versi dari beberapa ahli bahasa baik luar maupun dalam negeri yang mengartikan dari
"Sundar/sundari" = Sinar, pegangan, mata air, Perempuan cantik, suluh
"Ri" = Siddhi atau kesempurnaan kemudian
"Gama"= agama atau pegangan...
kemudian oleh kesepakatan pihak PHDI pada akhirnya diartikan sebagai "Tuntunan Pelaksanaan Upacara Agama"
sesuai dengan isi dari lontar yang berisikan akan tuntunan tata cara melaksanakan upacara dalam agama Hindu dengan berpegang kepada hari hari suci, berdasarkan Wuku, Wewaran dan sasih...seperti Galungan Kuningan, purnama dsb.
Tujuannya adalah agar alam semesta dimana di dalamnya Negara, pemerintahan berjalan dengan tenteram.dimana juga Lontar Sundarigama berisikan tuntunan pelaksanaan penyucian diri sebagai sarana manusia untuk menyelamatkan dirinya sehingga umat manusia mendapatkan kedamaian, ketentraman, kebahagiaan yang kekal di dunia ini.
Lontar Sundarigama sendiri adalah warisan dari Bhagawanta kerajaan Majapahit terakhir yang kemudian menjadi Bhagawanta Kerajaan Bali pada masa keemasan pemerintahan Dalem Waturenggong...Beliau memiliki banyak nama namun yang paling sering disebut dan dikenal adalah (tabik pukulun) Danghyang Nirartha atau Danghyang Dwijendra atau Ida Pedanda Sakti Wau Rauh...yang menyingkir ke Bali saat jaman "peralihan" di Jawa ..menjadikan Bali sebagai sanctuary/prototype Majapahit dan mencanangkan Pura Pura utama di sekeliling Bali yang bertujuan untuk menjaga Bali secara Niskala.
Demikian sekilas mengenai Lontar Sundarigama..lain kali saya coba untuk membahas isi dalamnya dan semoga tidak menjadi membosankan...sudah waktunya kita menggali dan menggali lagi ajaran warisan leluhur kita yang sudah terbukti menjaadikan Bali memiliki aura mistis yang positif dan mendamaikan..
Semoga segala pikiran baik datang kepada kita dari segala arah dan terpancar dari dalam diri kita ke segala penjuru arah
OM NAMAH SIWA BUDA YA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar