Minggu, 23 Agustus 2015

ARDHANARESWARI

Dagang Banten Bali



Konsep Ardhanareswari mempunyai latar belakang Weda dan kesusastraan Weda. Di dalam simbologi Weda dijelaskan melalui beberapa nama yang merupakan pasangan: Pita-Mata, Parardha-Avarardha (setengah atas-setengah bawah), Katamardha-Visvardha (setengah tak diketahui-setengah dunia), Prana-Apana, Yuvan-Yuvati, Mitravaruna-Urvasi, Purnakumbha-Kumbhini, Nara-Nari, Deva-Devi, Dasa-Aditi, Manas-Kama, Uparisvit-Adhahsvit, Prayati-Svadha (energi-material), Parastat-Avastat, Visvasrj-Visvasrsti, Suparna-Suparni dan pasangan-pasangan lain laki-laki dan wanita yang muncul bersama-sama di dalam kosmogoni Veda.
Kata 'Ardhanareswari' terdiri atas tiga kata: 'ardha', 'nari', dan 'isvara' bermakna 'isvara' (adalah Siwa) dengan 'nari' (yaitu Parwati) sebagai 'ardha' (yaitu setengah/separoh). Sebuah bentuk atau wujud dimana tubuh yang sama dibagi oleh Siwa dan Parwati masing-masing mencerminkan separuh bagian dari bentuk yang sama. Artinya, satu bagian berwujud Siwa, satu bagian lainnya merupakan perwujudan Parwati, pasangannya, namun dalam satu wujud. Satu wujud mempunyai dua bagian: setengah laki-laki, setengah wanita. Kedua belahan ini menyatu dan menunggal di dalam satu wujud. Acintya atau disebut juga Sang Hyang Tunggal atau Sang Hyang Licin merupakan wujud penunggalan itu. Dalam wujudnya sebagai Acintya jenis kelamin: laki-laki atau wanita tidak nampak lagi. Di sini tidak ada batas pemisah atau pembeda Siwa dengan Sakti, Purusa dengan Pradhana, laki-laki dengan perempuan, Siwa dengan Buddha, Adwaya dengan Adwaya Jnana. Dikatakan Siwa-Buddha tunggal.
Pada dasarnya konsep ini memposisikan dua kekuatan yang berbeda, saling bertolak belakang dalam sifat sebagai kekuatan yang disatukan untuk mencapai penunggalan.
Di dalam mazab Tantrayana, Ardhanareswari merupakan konsep penunggalan antara Siwa dan Sakti. Penunggalan ini merupakan asal muasal alam semesta beserta segala isinya.

Manusia-manusia Hindu dapat dianggap lebih dekat pada Tuhannya, karena nyata-nyata mereka itu dilahirkan dari Tuhan dan bukan di buat dari tanah liat yang hanya menyerupai Tuhan. Dan satu hal lagi perlu dicatat bahwa menurut Hindu dengan lahirnya manusia itu dari Tuhan, laki-laki dan perempuannya mempunyai kedudukan yang sama sebagai putra dan putri Tuhan, dengan istilah Ardhanareswari. Wanita adalah belahan yang sama (ardha)(iswari).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar