TUHAN BRAHMAN, WEDA DAN SEMESTA.
Sebelum membuat sesuatu apapun itu, maka yg dilakukan pertama adalah menuliskan atau menggambarkan ide dalam bentuk konsep, desain, gambaran wujud, bentuk dll menjadi sebuah kreasi bentuk ciptaan/ benda buatan yg hendak di buat atau diciptakan, yg kedua ialah membuat uraian formulasi jenis bahan bahan apa yg dipergunakan untuk membuat ciptaan itu. Ketiga, bagaimana wujud ciptaan itu nantinya bisa bekerja sesuai sistem kerja secara mandiri, ke empat, sampai berapa lama sistem itu mampu bekerja dari dimulai digerakkan sampai akhir gerakan nya. Kelima kendala apa saja yg kemungkinan membuat sistem kerja mengalami hambatan atau gangguan. keenam formula apa saja yg di harus dipakai sebagai antisipasi ganguan tsb.
Tuhan brahman menciptakan semesta melalui proses 6 cara (sad krma yoga) sebagaimana uraian diatas yang tulisan desain gambaran semesta dituangkan dalam rangkaian pustaka yang disebut WEDA. WEDA adalah gambaran desain IDE tuhan dengan 6 konsep dalam proses penciptaan SEMESTA.
Semesta dalam weda di tulis sebagai BRAHMANDA BRAHMANDA yg artinya kumpulan telor brahman, pengertian telor itu dimaksudkan bentuk itu bulat bulat. Sesuai dengan fakta, planet planet semesta kumpulan brahmanda dalam wujud bulat.
Unsur dan bahan dari semesta tertulis di WEDA terdiri dari unsur panca maha butha /unsur buhuwana agung
bagian dari Panca Maha Bhuta adalah sebagai berikut:
1. Pertiwi adalah pembentuk zat padat
2. Apah adalah pembentuk zat cair
3. Bayu adalah pembentuk zat gas
4. Akasa membentuk zat ether
5. Teja adalah pembentuk zat panas atau energi
Dari panca mahabhuta membentuk kemudian Panca Tan Mantra yang terdiri dari:
1. Ganda Tan Mantra yaitu sari suara
2. Rupa Tan Mantra yaitu sari warna
3. Sparsa Tan Mantra yaitu sari rabaan
4. Rasa Tan Mantra yaitu sari rasa
5. Sabda tan mantra yaitu sari suara
Dan trisarira (suksme, stula sarira dan antakarana sarira) dalam bentuk bhuwana alit
3 kunci adanya SEMESTA yaitu: TUHAN BRAHMAN, WEDA, dan SEMESTA ciptaan.
WEDA disebut pustaka SANATANA /tanpa awal dan akhir. Karena merupakan gambaran desain semesta dan rangkain sistem sebelum semesta diciptakan, sehingga setelah ciptaan itu terjadi WEDA membaur dan MENSEMESTA didalam ciptaan TUHAN itu....WEDA bukan Cuma membumi, tetapi MENSEMESTA....maka jangan heran jika ajaran weda sangat universal dan lengkap karena memang gambaran semesta dan mensemesta.
Setelah SEMESTA tercpta dan bekerja sendiri lewat SISTEM KERJA rancangan Tuhan yg tertuang dalam weda dan BERAPA LAMA SISTEM ITU BEKERJA adalah melalui evolusi panjang mengikuti hukum YUGA yg terbagi mnjadi 4 yg disebut CATUR YUGA. Yaitu Kerta yuga/jaman emas yg berlangsung milyaran tahn yg lalu. Treta yuga/jaman perak, dwaparayuga/jaman perunggu dan terakhir dijaman ini disebut Kaliyuga/jaman besi...
..
Semesta dan penghuni ciptaan Tuhan Brahman itu komposisinya akan tetap selalu sama dari penciptaan awal sampai nantinya dalam peleburan kembali. Tidak pernah bertambah juga tidak berkurang.(secara kasat mata yg tampak hanya berubah bentuk). Sebagaimana uraian dalam Bhagawad GITA “ yang ada akan selalu ada dan yg tidak ada akan tetap tidak ada, hanya mereka yg tidak paham melihat seperti ada baru,karena semua itu adalh fana/ilusi”.
TUHAN brahman berada diluar Ciptaannya, Tuhan Brahman tidak IKUT CAMPUR dalam sistem kerja karena sistem kerja sudah dituangkan dalam 6 komponen kerja diatas yg tertuang dalam WEDA dan tunduk dalam aturan desain WEDA.
Semesta dan penghuninya bekerja mengikuti alur kerja weda sebagai Desain dan SISTEM kerja SEMESTA. Meskipun Tuhan Brahman berada dilluar ciptaannya dan tidak larut dalam sistem kerja itu, tetapi energy tuhan yg terserap dan meresapi ciptaan itu membuat ciptaan itu bekerja sesuai sistem yg sudah DIPATENKAN TUHAN. sehingga sistem semesta dan semua penghuni bekerja sendiri ibarat CAKRA SUDARSANA. Energy TUHAN yg terserap dan meresapi ciptaannya itu disebut dengan ATMAN....
sementara aturan baku yg berlaku untuk semesta adalah HUKUM KARMA/ sebagai hukum semesta, dengan Proses SIKLUS semesta disebut PUNARBHAWA/SAMSARA..... dan alam Tuhan yg terpisah dengan ciptaannya disebut alam bersemayam nya Tuhan Brahman yaitu disebut alam MOKSHA atau ALAM BRAHMAN..
Semesta dan isi dari semesta karena gabungan dari unsur materi ciptaan tuhan dan Energy Tuhan tunduk pada hukum DUALITAS. Sedangkan Tuhan yang Esa yg mendiami alam Brahman/alam MOKSA Terbebas dari hukum DUALITAS. Sebagaimana uraian Bhagawad gita “Semua dunia/alam dibawah brahman mengalami kelahiran kembali/terkena hukum dualitas, tetapi mereka yg sudah mencapai AKU terbebas dari hukum itu dan bersatu dengan KU”
Kendala dan hambatan kerja sistem semsta diantisipasi sebagai mana tertulis dalam purana di 4 jaman/catur yuga dan kendala di jaman terakhir menjelang kaliyuga dengan ditekankan kembali dalam sari sari ajaran weda ke 5 yaitu BHAGAWAD GITA, tidak ada pembaharuan dalam ajaran weda, hanya penekanan kembali ketika weda salah ditafsirkan dan melenceng... Lewat Krisna sebagai pancaran sinar Tuhan menekannkan jalur weda yg sesungguhnya.
Pada jaman kali yuga banyak muncul kisah wahyu Tuhan yg secara politisasi dirangkum menjadi ajaran agama. Dan agama adalah ajaran politisasi kesepakatan yg mengambil sebagian unsur WEDA. Tetapi disesuaikan dengan kebutuhan pada jamannya oleh orang orang yg memiliki kelebihan pada jamannya.
Wahyu adalah konfirasi antara manusia dengan mahluk penghuni planet semesta yg tidak ada hubungannya dengan TUHAN. Karena setelah semesta tercipta dan bekerja sendiri tuhan sudah tidak ikut campur, hanya menyerahkan sistem itu pada ajaran WEDA sebagai pustaka semesta.
Maka ajaran wahyu cendrung seperti PEDANG BERMATA DUA dan bertolak belakang dengan Sifat KETUHANAN. Karena bersift DUALITAS.
Ajaran wahyu tidak pernah akan sampai kepada Tuhan yg sesungguhnya, karena hanya sampai pada tingkatan mahluk semesta ciptaan Tuhan seperti DEWA/tempat planet Sorga atau mahluk lain seperti iblis, picasa dll yg mengkonfirasi penerima itu.
sehinggapenerima wahyu itu sebagai panutan dan digiring pada mahluk planet yg di ajak berkonfirasi
WEDA bukan WAHYU tapi PUSTAKA SUCI rangkaian ajaran dan denah atau petunjuk jalan pasti sebagi desain lukisan TUHAN dan IDE tuhan yg tertuang sebagai gambaran arsitektur nya semesta beserta ajaran dan konsep 6 karma yoganya TUHAN sebelum semesta diciptakan hingga nanti sampai sistem berhenti sesuai YUGA nya.
Dalam Bhagawad gita...TUHAN hanya bisa di capai lewat 4 jalan/marga yang disebut catur marga yaitu Bakti marga, karma marga, jnana marga, dan raja marga melalui ajaran brata tanpa keterikatan. Karena Tuhan dan alam Tuhan adalah alam tanpa KETERIKATAN maka hanya bisa di capai dengan ajaran 4 marga yg tanpa keterikatan juga. Kekosongan hanya bisa dicapai dengan kekosongan. Alam kebebasan hanya bisa dicapai oleh ajaran kebebasan tanpa keterikatan. Yaitu ajaran..MOKSHA. RAHAYU.
Sebelum membuat sesuatu apapun itu, maka yg dilakukan pertama adalah menuliskan atau menggambarkan ide dalam bentuk konsep, desain, gambaran wujud, bentuk dll menjadi sebuah kreasi bentuk ciptaan/ benda buatan yg hendak di buat atau diciptakan, yg kedua ialah membuat uraian formulasi jenis bahan bahan apa yg dipergunakan untuk membuat ciptaan itu. Ketiga, bagaimana wujud ciptaan itu nantinya bisa bekerja sesuai sistem kerja secara mandiri, ke empat, sampai berapa lama sistem itu mampu bekerja dari dimulai digerakkan sampai akhir gerakan nya. Kelima kendala apa saja yg kemungkinan membuat sistem kerja mengalami hambatan atau gangguan. keenam formula apa saja yg di harus dipakai sebagai antisipasi ganguan tsb.
Tuhan brahman menciptakan semesta melalui proses 6 cara (sad krma yoga) sebagaimana uraian diatas yang tulisan desain gambaran semesta dituangkan dalam rangkaian pustaka yang disebut WEDA. WEDA adalah gambaran desain IDE tuhan dengan 6 konsep dalam proses penciptaan SEMESTA.
Semesta dalam weda di tulis sebagai BRAHMANDA BRAHMANDA yg artinya kumpulan telor brahman, pengertian telor itu dimaksudkan bentuk itu bulat bulat. Sesuai dengan fakta, planet planet semesta kumpulan brahmanda dalam wujud bulat.
Unsur dan bahan dari semesta tertulis di WEDA terdiri dari unsur panca maha butha /unsur buhuwana agung
bagian dari Panca Maha Bhuta adalah sebagai berikut:
1. Pertiwi adalah pembentuk zat padat
2. Apah adalah pembentuk zat cair
3. Bayu adalah pembentuk zat gas
4. Akasa membentuk zat ether
5. Teja adalah pembentuk zat panas atau energi
Dari panca mahabhuta membentuk kemudian Panca Tan Mantra yang terdiri dari:
1. Ganda Tan Mantra yaitu sari suara
2. Rupa Tan Mantra yaitu sari warna
3. Sparsa Tan Mantra yaitu sari rabaan
4. Rasa Tan Mantra yaitu sari rasa
5. Sabda tan mantra yaitu sari suara
Dan trisarira (suksme, stula sarira dan antakarana sarira) dalam bentuk bhuwana alit
3 kunci adanya SEMESTA yaitu: TUHAN BRAHMAN, WEDA, dan SEMESTA ciptaan.
WEDA disebut pustaka SANATANA /tanpa awal dan akhir. Karena merupakan gambaran desain semesta dan rangkain sistem sebelum semesta diciptakan, sehingga setelah ciptaan itu terjadi WEDA membaur dan MENSEMESTA didalam ciptaan TUHAN itu....WEDA bukan Cuma membumi, tetapi MENSEMESTA....maka jangan heran jika ajaran weda sangat universal dan lengkap karena memang gambaran semesta dan mensemesta.
Setelah SEMESTA tercpta dan bekerja sendiri lewat SISTEM KERJA rancangan Tuhan yg tertuang dalam weda dan BERAPA LAMA SISTEM ITU BEKERJA adalah melalui evolusi panjang mengikuti hukum YUGA yg terbagi mnjadi 4 yg disebut CATUR YUGA. Yaitu Kerta yuga/jaman emas yg berlangsung milyaran tahn yg lalu. Treta yuga/jaman perak, dwaparayuga/jaman perunggu dan terakhir dijaman ini disebut Kaliyuga/jaman besi...
..
Semesta dan penghuni ciptaan Tuhan Brahman itu komposisinya akan tetap selalu sama dari penciptaan awal sampai nantinya dalam peleburan kembali. Tidak pernah bertambah juga tidak berkurang.(secara kasat mata yg tampak hanya berubah bentuk). Sebagaimana uraian dalam Bhagawad GITA “ yang ada akan selalu ada dan yg tidak ada akan tetap tidak ada, hanya mereka yg tidak paham melihat seperti ada baru,karena semua itu adalh fana/ilusi”.
TUHAN brahman berada diluar Ciptaannya, Tuhan Brahman tidak IKUT CAMPUR dalam sistem kerja karena sistem kerja sudah dituangkan dalam 6 komponen kerja diatas yg tertuang dalam WEDA dan tunduk dalam aturan desain WEDA.
Semesta dan penghuninya bekerja mengikuti alur kerja weda sebagai Desain dan SISTEM kerja SEMESTA. Meskipun Tuhan Brahman berada dilluar ciptaannya dan tidak larut dalam sistem kerja itu, tetapi energy tuhan yg terserap dan meresapi ciptaan itu membuat ciptaan itu bekerja sesuai sistem yg sudah DIPATENKAN TUHAN. sehingga sistem semesta dan semua penghuni bekerja sendiri ibarat CAKRA SUDARSANA. Energy TUHAN yg terserap dan meresapi ciptaannya itu disebut dengan ATMAN....
sementara aturan baku yg berlaku untuk semesta adalah HUKUM KARMA/ sebagai hukum semesta, dengan Proses SIKLUS semesta disebut PUNARBHAWA/SAMSARA..... dan alam Tuhan yg terpisah dengan ciptaannya disebut alam bersemayam nya Tuhan Brahman yaitu disebut alam MOKSHA atau ALAM BRAHMAN..
Semesta dan isi dari semesta karena gabungan dari unsur materi ciptaan tuhan dan Energy Tuhan tunduk pada hukum DUALITAS. Sedangkan Tuhan yang Esa yg mendiami alam Brahman/alam MOKSA Terbebas dari hukum DUALITAS. Sebagaimana uraian Bhagawad gita “Semua dunia/alam dibawah brahman mengalami kelahiran kembali/terkena hukum dualitas, tetapi mereka yg sudah mencapai AKU terbebas dari hukum itu dan bersatu dengan KU”
Kendala dan hambatan kerja sistem semsta diantisipasi sebagai mana tertulis dalam purana di 4 jaman/catur yuga dan kendala di jaman terakhir menjelang kaliyuga dengan ditekankan kembali dalam sari sari ajaran weda ke 5 yaitu BHAGAWAD GITA, tidak ada pembaharuan dalam ajaran weda, hanya penekanan kembali ketika weda salah ditafsirkan dan melenceng... Lewat Krisna sebagai pancaran sinar Tuhan menekannkan jalur weda yg sesungguhnya.
Pada jaman kali yuga banyak muncul kisah wahyu Tuhan yg secara politisasi dirangkum menjadi ajaran agama. Dan agama adalah ajaran politisasi kesepakatan yg mengambil sebagian unsur WEDA. Tetapi disesuaikan dengan kebutuhan pada jamannya oleh orang orang yg memiliki kelebihan pada jamannya.
Wahyu adalah konfirasi antara manusia dengan mahluk penghuni planet semesta yg tidak ada hubungannya dengan TUHAN. Karena setelah semesta tercipta dan bekerja sendiri tuhan sudah tidak ikut campur, hanya menyerahkan sistem itu pada ajaran WEDA sebagai pustaka semesta.
Maka ajaran wahyu cendrung seperti PEDANG BERMATA DUA dan bertolak belakang dengan Sifat KETUHANAN. Karena bersift DUALITAS.
Ajaran wahyu tidak pernah akan sampai kepada Tuhan yg sesungguhnya, karena hanya sampai pada tingkatan mahluk semesta ciptaan Tuhan seperti DEWA/tempat planet Sorga atau mahluk lain seperti iblis, picasa dll yg mengkonfirasi penerima itu.
sehinggapenerima wahyu itu sebagai panutan dan digiring pada mahluk planet yg di ajak berkonfirasi
WEDA bukan WAHYU tapi PUSTAKA SUCI rangkaian ajaran dan denah atau petunjuk jalan pasti sebagi desain lukisan TUHAN dan IDE tuhan yg tertuang sebagai gambaran arsitektur nya semesta beserta ajaran dan konsep 6 karma yoganya TUHAN sebelum semesta diciptakan hingga nanti sampai sistem berhenti sesuai YUGA nya.
Dalam Bhagawad gita...TUHAN hanya bisa di capai lewat 4 jalan/marga yang disebut catur marga yaitu Bakti marga, karma marga, jnana marga, dan raja marga melalui ajaran brata tanpa keterikatan. Karena Tuhan dan alam Tuhan adalah alam tanpa KETERIKATAN maka hanya bisa di capai dengan ajaran 4 marga yg tanpa keterikatan juga. Kekosongan hanya bisa dicapai dengan kekosongan. Alam kebebasan hanya bisa dicapai oleh ajaran kebebasan tanpa keterikatan. Yaitu ajaran..MOKSHA. RAHAYU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar