Selasa, 08 September 2015

MPU KUTURAN DAN TRI MURTINYA.



Gede Suardyasa; Ampura nggih
Data yg TTy pegang berbeda dg yg anda sampaikan.
Bukan Gunapriya yg memerintah Mpu Kuturan menerapkan Konsep Tri Murthi itu.
Ternyata Mpu Kuturan dipecat ol Gunapriya dharmapatni
yg akhirnya menyepi ke Ujung Karangasem (Padang Bai sekarang).
Pada hal Mpu Kuturan adalah Puruhita yg ditunjuk ol Ayahnya (Makuta wangsa Wardhana) ut mendampingi dirinya menjadi Ratu Bali, sebagai daerah bawahan Medang.
Itulah sebabnya setelah Istrinya meninggal; Sri Dharma Udayana (yg tetap menghormati beliau) mengeluarkan Bhisama (pengumuman) bagi masyarakat Ujung ut menghormati Mpu Kuturan, Pesraman dan murid-murid beliau.
.
Kekacauan baru muncul setelah Mahendradatta wafat; dan beliau distanakan di Pura Dhurga Kutri, Gianyar; sebagai Dhurga Bhairawa bertangan delapan.
Saat ratu ini memerintah;
Ajaran yg beliau bawa dari Jawa Timur inilah menjadi "Agama Kerajaan" dan para penganut Agama yg telah berkembang sebelumnya; sejak Raja Sri Ugrasena tak setuju tetapi takut penguasa.
.
Setelah Ratu ini wafat terjadilah kekacauan;
pertentangan antara penganut Bhairawa dg Agama sebelumnya.
Rupanya perpecahan ini terus berkembang dan baru terselesaikan setelah ikut campurnyA Sri Maha Raja Airlangga (putra Udayana) yg menjadi Raja Di jawa timur (1016-1042).
Di Kirimlah Puruhita beliau (Mpu Beradah) ut minta agar Rakan beliau (Mpu Kuturan) berkenan turun tangan.
Akhirnya Mpu Kuturan berhasil tetap merangkul Nawa Darsana; tapi mengedepankan Tri Dharsana yg paling menonjol.
Karena itulah beliau mengedepankan Konsep Tri Murthi Utpti-Stiti-Pralina (Brahma-Wisnu-Siwa).
Dharsana mana kah itu;
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa yg dimaksud adalah Buddha-Waisnawa-Siwa. Sehingga sampai sekarang sayup-sayup masih kita tangkap nuansa Tri Sadhaka atau tepatnya Sang KATRINI : Boda-Waisnawa (Bhujangga)-Siwa.
Dan karena Mpu Kuturan kita memiliki Kahyangan Tiga di setiap Desa Pekrama dan Rong Telu di setiap Rumah Keluarga.
Menyembah Tuhan dalam manifestasi Brahma di Pura Desa; Wisnu di Pura Puseh dan Siwa di Pura Dalem.
Di Rong Tlu; Paling Utara Brahma; Tengah Wisnu dan Palin Selatan Siwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar