Kamis, 10 September 2015

KISAH KEHIDUPAN MASA LALU DARI AJAMILA DENGAN SANG PELACUR.



Pariksit maharaja bertanya, "Ajamila adalah seorang Brahmana terpelajar; bagaimana hal itu terjadi ia menjalin hubungan dengan seorang pelacur? " Dalam jawaban dari Sri Sukadeva Goswami diceritakan tentang kehidupan Ajamila sebelumnya. Ajamila dulunya adalah seorang pengemis yang saleh tinggal di kaki pegunungan Himalaya. Suatu hari, ketika ia melakukan tugas-tugasnya, ia minum air dingin seperti es dari sungai gunung diceritakan dia menjadi sangat kedinginan dan jatuh pingsan.
Pada saat itu ada seorang Brahmana berjalan bersama putrinya yang berumur enam belas tahun tiba di sana untuk mendapatkan air, serta bersama tabib. Sang tabib memeriksa denyut nadi pengemis yg tidak sadarkan diri dan berkata, "Jika pengemis ini dihangatkan badannya oleh panas tubuh dari seorang wanita muda maka ia akan sadar kembali." Yang bersangkutan yaitu sang Brahmana sangat lembut dan polos dan percaya aja pada tabib.
Oleh karena itu, ia membawa pengemis yg pingsan itu ke rumahnya dan memerintahkan putrinya memelukan dengan pria .Jadi, dengan panas tubuh dari gadis itu, pengemis yang tadinya pingsan itu menjadi sadar kembali, di mana ia menemukan kalau gadis cantik itu berbaring dengan dia, dan pengemis itu menjadi sangat marah.kemudian mengutuk gadis untuk mendapatkan kelahiran sebagai pelacur.
Gadis itu juga sangat religius dan memiliki kekuatan spiritual dan dengan demikian gadis itupun mengutuk pengemis itu dengan mengatakan,” Karena kebanggaan yang besar dan emosi Anda telah mengutuk orang yang tidak bersalah; Oleh karena itu Anda akan lahir di sebuah keluarga Brahmana dan Anda akan tetap menjalin hubungan intim dengan saya. "
Pesan moral dan ajaran yang bisa kita ambil dari kisah kehidupan ajamila sebelumnya dari srimad bhagawatam ini adalah bahwa Kesombongan adalah musuh terbesar dari sang jiva. Bahkan orang yang sudah maju spiritualnya akan mudah jatuh dari jalan spiritualnya ketika kebanggaan dan kesombongan masuk ke dalam hati dan mempengaruhi kesadarannya.
Sri krishna menjelaskan dlm srimad bhagawad gita 16.4;
dambho darpo ’bhimānaś ca // krodhaḥ pāruṣyam eva ca
ajñānaṁ cābhijātasya // pārtha sampadam āsurīm
artinya;
“ sikap bangga,sikap sombong,sikap cuek dan tidak perduli,amarah,sikap kasar,dan kebodohan – sifat - sifat ini di miliki oleh orang yang bersifat jahat,wahai putera prtha.”
Penjelasannya,;
dalam ayat ini,jalan terbuka lebar menuju neraka di uraikan.orang jahat biasanya ingin memamerkan kegiatan2 keagamaan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan rohani.meskipun mereka tidak mengikuti prinsip-prinsip rohani.mereka sangat sombong dan bangga hanya karena memiliki pendidikan modern yg tinggi beserta kekayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar