Kamis, 17 September 2015

NISHKAMA KARMA




Sri Shankar Acharya, seorang filsuf Hindu pernah berkata tentang Bhagavat Gita sebagai berikut:
“Seorang penganut ilmu pengetahuan yang sejati (Jnani) seharusnya juga adalah seorang sanyasin sekaligus,” tetapi menjadi seorang sanyasin tidak berarti serta merta kita harus menanggalkan kewajiban duniawi kita, kewajiban kita kepada masyarakat di sekeliling kita dan mengartikan mengembara atau bertapa di hutan seorang diri tanpa acuh lagi kepada orang yang hidup disekeliling kita.
Sebagai seorang sanyasin berpengertian ke dalam dirinya sendiri, dalam tindak-tanduknya sehari-hari. Yang dimaksud sanyasin adalah mengendalikan nafsu-nafsu indra kita, dan itu bisa dilakukan sambil melakukan kewajiban kita sesuai dengan pekerjaan dan status kita dalam masyarakat.
Seperti misalnya Raja Janaka, beliau adalah seorang Maha-Raja yang amat kaya-raya dan berkuasa, tetapi dalam hidupnya sehari-hari ia tak pernah merasa memiliki apapun juga. la bertindak sebagai raja karena sudah merupakan kewajibannya pada Tuhan dan masyarakatnya.
Raja Janaka di dalam epik Hindu dikenal sebagai seorang jnani yang mempraktekkan sanyasa, yaitu tidak keterikatan pada hal-hal yang bersifat duniawi, atau dengan kata lain menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar