Dalam lontar Raja Purana Sesana disebutkan di awal penciptaannya, sama seperti pulau Jawa, pulau Bali juga tidak stabil.
Pada saat itu terdapat empat gunung yang memancang pulau Bali. Yaitu, Gunung Lempuyang di timur, Gunung Andakasa di selatan, Gunung Batukaru di barat, dan Gunung Pucak Mangu di utara. Pulau Bali terombang-ambing lantaran tidak ada pasak di bagian tengah. Dewa Pasupati kemudian memerintahkan para dewa untuk memindahkan puncak Semeru ke Bali agar pulau menjadi ajek.
Puncak Semeru diangkat dan diletakkan di punggung Bedawang Nala. Agar tak jatuh, puncak gunung itu dililit oleh Naga Ananta Boga, Naga Taksaka, dan Naga Basuki, sehingga berhasil diterbangkan ke Bali. Dalam terdapat bongkahan gunung yang jatuh dan menjadi Gunug Batur. Puncak Gunung Semeru itu kemudian ditempatkan di bagian timur Bali, diberi nama Gunung Tohlangkir yang kini terkenal dengan sebutan Gunung Agung. Karena diambil dari pucuk Gunung Semeru itulah, Gunung Agung disebut sebagai anak Semeru.
Namun, legenda lain menyebutkan, Gunung Agung tercipta bersamaan dengan pemindahan Gunung Semeru ke Jawa. Ada dua bongkahan yang jatuh di timur, satu menjadi Gunung Agung, yang lainnya menjadi Gunung Rinjani.
Source : tempo


Tidak ada komentar:
Posting Komentar