Senin, 11 Juli 2022

Parabel tentang Penciptaan dari Vedanta: Ishvara dan Laba-Laba

 


Brahman (Tuhan absolut yang Esa, yang tak berwujud) sesungguhnya tak dapat dijelaskan oleh konsep atau kata-kata manusia, namun Sanatana Dharma (Hinduisme) berusaha menjelaskan tentang Brahman dengan pengertian yang dapat dipahami manusia.
Brahman seperti dalam seri tulisan sebelumnya berarti ekspansi atau perluasan, ia adalah Tuhan yang tak personal (impersonal God), ketika Brahman menciptakan alam semesta atau berekspansi, ia disebut dengan istilah Ishvara. Nama ini berarti Tuan yang jika diisi sisipan h berbunyi Tuhan. Dalam bahasa Inggris identik dengan kata Lord.
Sinonim dari kata Ishvara adalah Bhagavan yang laziim dipakai oleh terutama kaum Vaishnava. Kata Bhagavan berasal dari akar kata Bhaj yang antara lain bermakna memuja, Ia kata yang ditujukan untuk Kepribadian yang Suci, Mulia, Illahi. Namun tak ada perbedaan antara Bhagavan dan Ishvara. Ini cuma dua istilah yang berbeda untuk hal yang sama.
Brahman adalah Tuhan impersonal yang tak berwujud sedang Ishvara adalah Tuhan yang Personal yang diwujudkan . Dalam Sanatana Dharma. Ia adalah kesadaran dan enerji ketuhanan yang termanifestasikan dari Brahman yang absolut. Sebagai Ishvara ia disebut dengan berbagai nama tergantung dari berbagai paham Hinduisme. Secara tradisional dalam Sanatana Dharma ia diidentikkan dengan terutama Vishnu/Narayana dan Shiva.
Ada parabel (perbandingan simbolis) merakyat dari Brahman sebagai ishvara dalam hal penciptaan menurut Advaita Vedanta:
Ishvara diibaratkan (bukan harfiah) dalam penciptaan: bagaikan seekor laba-laba yang membuat jaringnya. Ia tak membuat alam semesta dari ketiadaan tapi dari dirinya sendiri. Bagaikan laba-laba yang meproyeksikan jaring laba-laba dari perutnya sendiri. Kemudian ia menjaganya lalu nanti suatu saat menarik jaring-jaring itu kembali ke dalam dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar