Selasa, 12 Juli 2022

PEKARANGAN DENGAN "GAMANG"

 


Ada banyak hal yg menyebabkan seseorang mengalami nasib sial dengan barang barang disekitar rumahnya atau barang yg menjadi miliknya. Dari barang barang kecil hingga barang barang besar dengan harga yg relatif tinggi. Perhatikanlah disekitar anda, apakah anda memiliki perasaan yg tidak tenang ketika diam dirumah atau ada sesuatu yg hilang secara berkesinambungan, seperti sendok makan, pisau dapur hingga uang anda.
Jika jawaban nya adalah iya benar ada, maka anda perlu waspada dan bertanya kepada paranormal untuk menerawang pekarangan anda. Biasanya pekarangan dengan ciri demikian, ada penghuni alam gaib yg juga menetap disana, seperti gamang dan wong samar. Anda tidak perlu takut dan mengusirnya, sebab kita memang harus hidup rukun dengan sesama makhluk ciptaan tuhan, meskipun dimensi mereka dengan kita berbeda.
Yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah membuat tempat yg pas, biasanya dengan sesuai petunjuk paranormal. Atau dapat juga dengan menggunakan tempat disamping pintu masuk pekarangan anda. Setiap hari Raya kajeng kliwon, maka siapkanlah sebuah ceper yg terbuat dari daun kelapa tua (slepan) yg di isi rarapan berupa jajan laklak dan tape ketan manis.
Tidak perlu menambahkan dengan cabang, cukup itu saja. Kemudian taruh disana, dan berikan niat dalam hati :
Niki tiang ngejot laklak tape, ampunang malih ngulgul, sarengin tiang driki. Cukup demikian saja. JANGAN BERANJALI (mencakupkan tangan seperti menyembah) saat memberikan jotan laklak tape itu. sebab jika itu anda lakukan, maka anda salah besar. Sebab itu berarti anda menyembah gamang atau wong samar. Jangan menghaturkan cabang, sebab cabang hanya untuk dewata dan leluhur. Kita bukan menyembah gamang atau wong samar.
Kita hanya menjaga keharmonisan sesama mahkluk tuhan. Sebab yakin ataupun tidak, anda dan mereka hidup berdampingan seperti tetangga. Jadi saling hormat menghormati adalah sesuatu hal yg mesti dilakukan. Itu akan memiliki pengertian yg berbeda dengan penyembah. Sebab yg patut kita sembah cuma tiga, yakni tuhan, dewata dan leluhur. Itulah manusia bali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar