Selasa, 12 Juli 2022

Widisastra Tapini

 


Dalam Lontar Widhisastra Tapini dipaparkan bahwa Bhatari Umadewi menganugerahkan sastra yang bernama Widisastra Tapini. Ajaran itu kemudian mengingatkan kepada semua umat agar menjalankan ajarannya.
Serati banten Jro Ketut Utara mengatakan Bhatari Umadewi berstana di Pura Dalem dan dipuja keagungannya oleh umat di Pura Dalem. Bhatari Umadewi menganugerahkan sastra untuk dijalankan memuja Sang Hyang Widhi agar dalam melaksanakan pemujaan tidak ada kesalahaN.
Lontar Widhisastra Tapini menyebutkan bahwa Tuhan juga diberi gelar sebagai Dewa Iswara, dijelaskan bahwa pendeta yang berbadan Iswara yang patut dipuja oleh umat manusia yang ada di dunia ini. Tuhan juga diwujudkan sebagai Dewa Surya yang menjadi saksi dunia.
Di dalam lontar disebutkan, jika salah dalam melaksanakan yadnya, maka Dewa Surya akan murka. Dengan begitu, Dewa Surya akan memanggil seluruh bhuta kala untuk menghancurkan semua persembahan.
Dengan hancurnya persembahan maka seluruh dewa akan marah, yadnya yang telah dipersembahkan akan dikutuk oleh para dewa. “Sebagai Dewanya para tukang banten baik serati maupun tapini adalah Bhatari Tapeni. Seorang tukang banten haruslah mengikuti apa yang sudah diajarkan oleh Bhatari Tapini, jangan sampai mengurangi dan melebihi banten secara sengaja,” imbuhnya.
Ia menyebut Lontar Widhisastra Tapini akan tetap relevan dijadikan pedoman dalam mempersiapkan upacara keagamaan. “Meski terjadi perubahan zaman, namun aturan-aturan ini akan semakin dikenal, meski tidak dengan langsung membaca lontarnya, namun bisa saja melalui wacana lisan akan menyebar luas,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar