Senin, 31 Oktober 2016

Vajroli / Sahajoli Mudra Sangat baik untuk para Wanita






vajroli dan sahajoli tidak harus dilakukan secara langsung . Pertama, Anda harus menguasai kumbhaka , uddiyana bandha dan siddhasana . Beberapa asana seperti vajrasana , supta vajrasana , shalabhasana dan Paschimottanasana juga harus dilakukan , karena mereka menempatkan kontraksi otomatis pada daerah genital . Ketika Anda berlatih Paschimottanasana dan tahan selama beberapa menit , Anda mempersiapkan tubuh untuk uddiyana bandha . Di siddhasana Anda menekan perineum dengan tumit sehingga kontraksi sedikit Mooladhara dan vajra nadi berlangsung secara otomatis .
Sirshasana yang paling penting karena beredar darah di otak .
kontraksi dan pelepasan bagian kemih dalam tubuh wanita untuk merangsang chakra Swadhisthana dan mempromosikan brahmacharya . Kesehatan dasar panggul Anda adalah yang terpenting untuk vitalitas energi seksual dan sensual , daya kreatif dan visceral itu membuat organ di tempat dan tidak mengalah terhadap gravitasi . Cakra Mooladara dan cakra Swadhistana membentuk dua chakra utama tubuh . Mereka sebagai dasar dalam mendukung tubuh dan chakra atas. Jadi kesehatan dasar panggul tidak hanya menguntungkan tubuh fisik tetapi juga tubuh energik . Versi untuk perempuan teknik mudra ini disebut Sahajoli Mudra dan melibatkan kontraksi otot yang sama seperti versi laki-laki ( otot uretra ) . Pada pria testis akan bergerak sedikit , sedangkan pada wanita labia akan bergerak sedikit ketika menerapkan mudra ini . Sahajoli adalah praktek paralel untuk wanita . Sahajoli dilakukan di siddha yoni asana . Sementara tetap mempertahankan nafas , otot-otot vagina dan uretra dikontrak dan disusun . Kontraksi adalah sama seperti ketika Anda mencoba untuk menahan diri dari kencing . Pada saat ini rahim , kandung kemih dan ginjal juga dikontraksi .
Langkah menlakukannya:
-
Pelajari bahwa di dalam diri kita semua kita memiliki energi spiritual yang sangat mengasihi kita dan seperti ibu kita sendiri .
Lepaskan sepatu Anda dan duduk dengan nyaman di kursi , dengan kaki Anda rata di tanah , tidak menyentuh satu sama lain .
Letakkan tangan kiri di pangkuan Anda atau kaki dengan telapak tangan menghadap ke atas .
Letakkan tangan kanan pada sisi kiri jantung Anda , yang meliputi dada .
Ambil tangan kanan Anda dan tempatkan satu tangan - lebar ke bawah, tingkat dengan solar plexus - tapi masih di sisi kiri dada Anda .
Ambil tangan kanan Anda dan tempatkan satu tangan - lebar ke bawah, tepat di atas pinggul Anda .
Gerakkan tangan kanan Anda kembali satu tangan - lebar , dan berkata di dalam, penuh keyakinan , " Ibu, aku Guru saya sendiri ! "
Gerakkan tangan kanan Anda kembali naik satu tangan lebar sehingga tingkat dengan hati Anda lagi , dan berkata dalam penuh keyakinan , " Ibu AKU Roh ! "
Putar kepala Anda semua ke kanan dan tempatkan tangan kanan di sisi kiri leher / bahu dan berkata dalam, " Ibu , saya tidak bersalah . "
Letakkan tangan kanan di dahi Anda , jari bersama-sama , dan menekan pelipis ( bahkan jika jari-jari Anda tidak mencapai mencoba menekan ) Katakanlah tulus dari hati Anda , " Ibu , aku memaafkan semua orang. "
Kami juga meminta pengampunan dari kuasa Tuhan .
Sekarang lanutkan mengambil tangan kanan dan menempatkan pusat telapak tangan Anda di kepala Anda .
Akahiri dengan letakan tangan Anda dan biarkan istirahat di pangkuan Anda dengan telapak menghadap ke atas .

Mecaru adalah NYOMIA BHUTA dalam Hubungan Trihitakarana*



Dagang Banten Bali



MECARU bukan Pembersihan Karang*
*Mecaru adalah NYOMIA BHUTA dalam Hubungan Trihitakarana*
Kami tidak menentang tradisi yg menyebutkan
bahwa mecaru adalah mersihin karang...
Sebenarnya Mecaru adalah sebuah proses upacara Nyomia Bhuta, berbagi suguhan dgn para butha yg ada dilingkungan kita,,
Tpi kenyataan Pada bbrapa pekarangan Tertentu yg kami temui sebagai Praktisi Rohani Banyak sekali fakta masih banyak energy negatif di pekarangan tsb baik itu berupa pasangan , tumbal, sambehan tanah kubur, jin,,ular siluman dan Roh halus yg masih ada dipekarangan tersebut.. Utusan Dukun Aliran kiri.
walaupun setelah mecaru, memangguh dan upacara Bhuta lainnya
dan fakta juga bahwa salah satu di keluarga tsb masih saja ada yg sakit , binggung tdk tenang... tdk bisa tidur,, walaupun sdh , mecaru , mangguh dll... ada yg kami temui sampai gantung diri akibat tidak kuat menghadapi aura energy negatif tsb
*itu terjadi karna Kewenangan Bhuta kala adalah cuma Nadah Haturan Caru tersebut
TIDAK ADA KEWENANGAN BHUTA KALA UNTUK MENCABUT PASANGAN ATAUPUN MENGUSIR JIN ATAUPUN ROH JAHAT YG ADA DI PEKARANGAN TERSEBUT*
*Dan pengalaman Kami sebagai Praktisi Kerohanian pada pasien kami yg sakit dan semeton umat Yg kami Parisudha Pertiwinya TIDAK PERNAH MENEMUKAN BUTA KALA NYAKITIN, karna sudah punya tatanan Hidup Masing masing..
JUSTRU YG BANYAK KAMI TEMUI adalah Sambehan tanah kubur, ular siluman dll yg di utus oleh pelaku tsb
yg jelas bukan butakala...
*Jadi SOLUSI untuk permasalahan seperti itu adalah PARISUDHA PERTIWI*
yaitu rangkaian proses upacara pembersihan Karang.. mengeluarkan semua energy negatif yg ada di pekarangan..menstabilkan, dan menghidupkan kembali aura pekarangan tsb.
Sehingga energy pekarangan tersebut kembali Harmonis..

Minggu, 30 Oktober 2016

Veda adalah "Para Vak"






Dagang Banten Bali








      Orang suci bijaksana terpelajar mengetahui kebenaran Vak yang terdiri dari 4 jenis. 3 jenis Vak keberadaannya terrahasiakan, hanya 1 Vak yang dipergunakan dalam percakapan oleh umat manusia. 
      menurut Rg Veda kata (suara) dibedakan menjadi 4 jenis/4 langkah (catur padani). Keseluruhan kata di dunia ini ada 4 jenis "sa catur vidha vibhakta" yang hanya diketahui oleh orang suci dengan kecerdasan spiritual super tajam  (tani padani brahmanah ye manisinah medhavinah viduh janati).
      Orang-orang suci ini memahami ternyata ada suara yang manusia tak mampu memahaminya. dari ke4 suara (sabda) tersebut 3 jenis berada dalam dunia "guha nihita" atau rahasia, hanya satu jenis sabda dipergunakan dalahyam percakapan  manusia dinamakan Nipata yang menjadi Laukika Bhasa atau bahasa manusia. yang lain Nama, Akhyata dan Upasarga menjadi rahasia manusia. ketiganya ini dapat diketahui melalui peningkatan kesadaran spiritual yang maju. 
      Alam ini tercipta melalui sabda yaitu kata/suara. Omkara pun adalah suara. ajaran tantra menyebutkan bahwa segala sesuatu di alam tercipta karena sabda (artha-srsteh puram sabda-srstih). Bhartrhari yang karena kesuciannya dari seorang raja menjadi Rsi dalam karyanya bernama Vakyapadiya mengatakan bahwa suara atau katalah yang menciptakan seluruh alam semesta (vageva visva bhuvanani jajne). kitab kesimpulan Veda bernama Vedanta sutra sendiri menyebutkan "anavrtih sabdat" (melalui suara lah pembebasan kekal abadi dimungkinkan). 
      Veda sebagaimana diajarkan di sekolah merupakan kitab suci yang anadi d an ananta, bahwa Veda tidak berawal dan tidak berakhir. Veda merupakan pengetahuan abadi (Rg Veda 1.164.45) yang keluar dari bibir Tuhan sehingga dinamakan Para Vak, yaitu sabda Brahman. jadi pengetahuan ini tidak keluar dari bibir manusia dinamakan Apauruseya. berasal dari kata purusa (manusia) a didepan berarti bukan sehingga menjadi apurusa, karena aturan tatabahasa sanskrta maka menjadi apuruseya berarti tidak oleh manusia. 
      Veda hanya disampaikan kepada yang layak, yang percaya pada ajaran-ajaran mulia Veda berikut cabang dan rantingnya.
      Orang suci yang mendapatkan gelar Rsi adalah orang yang tangguh dalam berbagai tapa brata dan ajeg mantap didalam jalan satya/kebenaran. Kitab Manu Smrti menegaskan bahwa orang suci mendapat gelar Rsi Maharsi setelah melewati pertapaan maha dahsyat hingga bisa melihatlansung Mantra Veda. Dalam bahasa sanskrta Rsi artinya ia yang bisa melihat langsung Mantra (rsayo mantra-drstarah). Kitab kamus Veda bernama Nirukta juga menjelaskan bahwa melihat Mantra Veda dinamakan Rsi (rsir darsanat).
      Dalam filsafat Veda, sabda dikatagorikan sebagai sesuatu yang kekal abadi. Nirukta juga mengatakan "niya-tanupuruya niyatavaco yuktayah" bahwa sabda adalah kekal yang mengikutinya juga kekal dan tata pengucapannya pun kekal. 
      Empat sabda 3 rahasia dan satu dalam bentuk Veda yang diijinkan menyebar di lingkungan manusia (guha trini nihita ....). Trini artinya 3 dan guha nihita artinya sangat rahasia. 
       Empat jenis suara yang juga disebut Vak, Sabda, Nada dan Vaikhari Vak. Vaikhari Vak merupakan getaran suara yang terrendah. Ia terjadi pada lingkungan Sthula sarira dalam keadaan Jagrata Avastha atau keadaan terjaga. 
      Madhyama Vak merupakan getaran suara menengah, terjadinya di alam halus atau alam prana. Ia berada ditengah-tengah antara keadaan Susupati dan Jagrata Avastha. Lingkungannya adalah Suksma sarira (badan halus) dalam keadaan Svapna Avastha. Dalam hubungan kosmologi, Vaikhari, Madhyama d an Pasyanti dihubungkan dengan alam Bhur Bhuvah Svah.
       Pasyanti artinya melihat. Para Maharsi dan Yogi memasuki alam sangat halus  pada level Susupti Avastha melihat dan berpikir dengan pengalaman spiritual. 
      Para Vak berada pada level alam spiritual sangat halus yang dinamakan alam Paramam vyomam. Kata Para berarti level tertinggi.Vak berarti kata/suara. Pada level ini tidak lagi ada pikiran melainkan berada penuh pada alam spiritual yang tak terbatas.   transendental. Keadaan spiritual sangat tinggi bernama Turiya Avastha. Pada level ini tak ada lagi perbedaan antara suara dan obyek, karena suara itu sendiri sudah mengandung segala isi dari obyek (abhinnam). Para Vakadalah level tertinggi spiritual, Paramam vyomam. Dengan demikian Veda adalah Para Vak. sumber  redaktur khusus Darmayasa Balipost







Sabtu, 29 Oktober 2016

SVAYAMBHUVA MANU.






Manusia Pertama yang diciptakan Deva Brahma.
Dalam Brahma Purana dijelaskan bahwa untuk melanjutkan proses penciptaan, Deva Brahma menciptakan seorang laki-laki dan seorang wanita dari tubuh-Nya sendiri. Yang laki-laki bernama SVAYAMBHUVA MANU ( MANU ) dan yang wanita bernama SHATARUPA. Jadi manusia adalah keturunan Manu. Itulah alasan mereka dikenal sebagai Manava.
Manu dan Shatarupa memiliki tiga anak yang bernama Vira, Priyavrata dan Uttanapada. Anak Uttanapada adalah Dhruva yang besar. Dhruva melakukan meditasi sangat sulit (tapasya) selama tiga ribu tahun ilahi. Deva Brahma sangat senang dengan ini, sehingga Beliau memnganugerahi Dhruva tempat yang kekal di langit, dekat konstelasi yang dikenal sebagai Saptarshi atau tujuh orang bijak. Ini adalah konstelasi Ursa Majoris dan Dhruva adalah Bintang tiang.
Selain Dhruva, ada keturunan Uttanapada yang menjadi raja yang bernama Prachinavarhi. Prachinavarhi memiliki sepuluh anak, yang dikenal sebagai Prachetas. Ini Prachetas seharusnya terlihat setelah dunia dan aturan di atasnya, tapi mereka tidak tertarik dalam hal-hal duniawi seperti itu. Mereka pergi untuk melakukan tapasya bawah laut. Para tapasya berlangsung selama sepuluh ribu tahun. Hasilnya adalah bahwa bumi tidak memiliki penguasa dan mulai menderita. Orang-orang mulai mati dan hutan lebat tumbuh di mana-mana. Jadi tebal hutan sehingga angin tidak bisa meniupnya. Berita tentang bencana ini mencapai Prachetas. Mereka marah dengan pohon, maka ditiuplah pohon itu dengan angin kering dan api yang dikeluarkan dari mulut mereka. Angin kering dan api membakar pepohonan, sehingga pohon-pohon sangat sedikit tersisa di bumi. Semua orang khawatir akan efek dari kemarahan Prachetas.
Deva Bulan / Dewa Soma ( Deva Chandra ) datang kepada Prachetas bersama seorang wanita cantik dan berkata, " Prachetas, mohon kendalikan kemarahan Anda. Anda membutuhkan seseorang untuk menguasai dunia, sehingga Anda dapat berkonsentrasi pada tapasya Anda. Wanita ini bernama Marisha, Anak yang lahir nanti darinya akan menguasai dunia.

BERFIKIR CERDAS MEMAHAMI AJARAN PERANTARA



Ada sebuah pesan bijak “hati hati menyuruh orang lain menyampaikan pesan, karena pesannya bisa tidak nyampai, pesannya bisa berubah dari A bisa jadi B, C atau Z.... atau pesannya di tambah tambah dan dilebih lebihkan atau dibolak balik” BEGITUPUN juga yg menerima pesan harus juga selektif.
Yang dimaksud PERANTARA/ UTUSAN bisa saja keluarga, orang dekat, ANAK atau ORANG KHUSUS. Apalagi dalam menyampaikan pesan TIDAK ADA SAKSI... kemungkinan terjadinya MANIPULASI PESAN sangat besar contoh. Seorang guru menyuruh salah satu anak didiknya untuk membeli KANFAS karena knsentrasi si anak eror.... yg dibeli bukan kanfas tetapi KAPAS nah itu yg terjadi.
Dalam ajaran agama, wahyu tuhan yg diterima lewat perantara atau utusan entah ORANG KHUSUS atau ANAK tanpa ada SAKSI...kebenarannya perlu diragukan.
Dan hati hati dengan ajaran seperti itu. Banyak ranjau dan jebakan, yg menimbulkan kebingunngan dan kesalahan kesalahan KARENA PESAN SEJATI TIDAK TERSAMPAIKAN SECARA UTUH, DISEBABKAN ADANYA EROR HUMAN, MANIPULASI DLL.
SESUNGGUHNYA TUHAN SEJATI tidak pernah menurunkan ajaran lewat PERANTARA baik UTUSAN KHUSUS ATAU ANAK...karena TUHAN MAHA TAHU dan mengetahui kelemahan manusia... dan TUHAN tidak Perlu butuh bantuan orang lain untuk menyampaikan itu...
TUHAN SEJATI mampu menyampaikan ajaran kebenaran yg sejati Langsung tanpa perantara dan UTUSAN.
Jika Tuhan mampu menciptakan SEMESTA yg tak terhingga ini tanpa perantara .......KENAPA TIDAK?...maka ajaran kebenaran wahyu agama pun akan dilakukan dan disampaikan TANPA perantara..!!!!!!...dan ITULAH YG SESUNGGUHNYA ajaran SEJATI DARI TUHAN YG SEJATI.
Kerena Manusia mahluk BERFISIK... maka agar komonikasi TUHAN dengan manusia nyambung, (karena tuhan tanpa wujud, maka komonikasi manusia yg tampak dengan yg tidak nampak jelas tidak mungkin)
memahami akan ketrbatasan manusia maka TUHAN DENGAN KEMAHAKUASAANNYA.... menjelmakan diri menjadi manusia untuk mengajarkan ILMU PENGETAHUAN DAN NILAI NILAI KEBENARAN SEJATI kepada mahluk dan Seluruh umat manusia .di BUMI.....
PENJELMAAN TUHAN menjadi manusia dalam upaya mengajarkan ILMU PENGETAHUAN DAN Nilai nilai hakiki kehidupan didalam ajaran WEDA/HINDU di sebut AWATARA/AVATARA
Avatara adalah KEPRIBADIAN tuhan sejati yg mewujudkan diri sebagai mahluk/manusia agar dapat dan mampu berkomonikasi secara langsung dengan manusia TANPA MELALUI PERANTARA APAPUN
untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dharma dan kesucian/ VIDIA/ WEDA dan nilai nilai kehidupan yg hakiki untuk menuntun manusia agar memperoleh jalan dan penerangan, cahaya sinar kesucian TUHAN serta menyadari cahaya tuhan dalam diri dan di semua mahluk dan semesta dan usaha dalam mengarungi kehidupan yg penuh dengan KEGELAPAN DAN KEBODOHAN.
ILMU PENGETAHUAN SUCI ini sudah berulang kali diajarkan kepada mahluk semenjak semesta dan bumi ini diciptakan, melalui perwujudan kpribadian tuhan yg berbeda beda. Ada 9 awatara yg sudah terlewatkan... salah satunya adalah KRISNA AWATARA yg mengulas weda kembali dlm intisari weda yg disebut BHAGAWAD GITA.
AJARAN SEJATI adalah ajaran yg dipesan kan/ di ajarkan LANGSUNG DARI TUHAN BRAHMAN/Hyang Widhi Wasa sebagai sumber dan narasumber yg utama dan ESA. TANPA PERANTARA !!!!!!!!!
Jangan pernah TERKECOH dengan ajaran yg PENDISTRIBUSIAN NYA melalui PERANTARA.....karena banyak akan terjadi EROR disana.....
seperti contoh diatas sumber nya KANFAS..... berlanjut distribusi menjadi KAPAS...lama lama bisa menjadi LAPAS.... LUPUS..... AKHIRNYA sampai di hilir menjadi MAMPUSSS.

Selasa, 25 Oktober 2016

MANUSIA DALAM PEMAHAMAN FILSAFAT HINDU


Manusia berasal dari bhs sanskrit MANU yg artinya nenek moyang mahluk bumi dan keturunannya yg memiliki manah/pikiran yg sudah tercerahkan/ somia/budhis yg membedakan nya dengan mahluk lain seperti binatang, tumbuhan dll.
Mahluk bumi yg sudah tercerahkan oleh spiritual ajaran dharma yg selanjutnya membentuk komonitas sebagai salah satu mahluk penghuni planet bumi.
Sebagaimana yg tertulis dalam Bhagawad gita
“AKU telah mengajarkan ilmu pengetahuan weda (yoga) ilmu pengetahuan abadi yg tidak dapat dimusnahkan ini kepada dewa matahari, lalu dewa matahari menurunkan kepada vivasvan, kemudian vivasvan mengajarkannya kepada manu leluhur manusia, dan manu mengajarkannya kepada ikswaku”(BG 4.1)
Manusia adalah mahluk yg telah dibekali pikiran yg memiliki 2 badan yaitu badan halus dan badan fisik. Dalam ajaran panca maya kosa badan manusia terbentuk dan terlapisi oleh lima lapisan tubuh.
1. Lapisan paling dalam, inti sari manusia adalah percikan tuhan/pertikel BRAHMAN atau Tuhan yaitu tuhan itu sendiri yg tersebar sama disemua mahluk yg disebut dengan ATMAN. Brahman dan atman adalah TUNGGAL.... inti sari manusia adalah atman (percikan Tuhan). Sering disebut lapisan terdalam atau ananda maya kosa.
2. Lapisan kedua diluar tubuh atman adalah lapisan tubuh JNANA yaitu lapisan tubuh kebijaksanaan/ kesadaran sejati/ budhis/somia. Lapisan tubuh NETRAL/ vijnana maya kosa. Tubuh tanpa keterikatan. Tanpa dwalitas.
3. Lapisan tubuh ketiga adalah lapisan tubuh PIKIRAN. Yg sering disebut Mano maya kosa. mano// Manah atau pikiran inilah yg membedakan manusia satu dengan yg lain. Pikiran itu ada 2 yaitu pikiran positif..yg menarik hal hal positif dan memberi hasil positif... dan pikiran negatif yg menarik hal hal negatif dan memberikan hasil negatif.... fenomena fikiran sejenis menarik sejenis......semua pikiran baik yg positif maupun yg negatif terekam dalam sebuah fail memori yg disebut MEMORI KARMA...
.
Memori karma persentase pikiran positif dan negatif ini adalah wujud dari identitas yg membedakan kwalitas mahluk manusia dengan mahluk lain dan juga sesama manusia itu sendiri. Memori karma adalah beban sekaligus penentu kwalitas manusia.
DIRI MANUSIA ADALAH APA YG DIPIKIRKAN.... MANUSIA ADALAH PIKIRAN ITU SENDIRI....ANDA ADALAH APA YG ANDA PIKIRKAN.........rekaman rekaman pikiran ini kmudian menjadi kan gudang fail yg melekat menjadi memori karma, yg terbawa selalu dalam setiap siklus evolusi kelahiran yg disebut PUNARBAWA/ SAMSARA/ atau disebut reinkarnasi ..............kelahiran berulang yg kwalitas hidup dan kelahiranya mengikuti MEMORI KARMA........
kwalitas manusianya sesuai persentase antara positif dan negatif.
JIWA/ROH adalah ATMAN yg Terbungkus badan Jnana dan badan PIKIRAN yg menyimpan fail memory karma/ sebagai memori alam bawah sadar.
Jiwa tidak pernah mati..jiwa sama dengan energy hanya berpindah atau berganti wujud...jiwa itu kekal, sebagaimana hukum kekekalan energy.
Dalam Bhagawad gita jiwa/roh disebutkan
“tidak ada kelahiran maupun kematian bagi sang jiwa/roh pada saat manapun. Dia tidak diciptakan pada masa lampau, ia tidak diciptakan pada masa sekarang dan dia tidak diciptakan pada masa yg akan datang. Dia tidak dilahirkan. berada untuk selamanya dan bersifat abadi. Dia tidak mati meskipun badan pembungkus ini mati dan hancur”.(BG 2.20)
“seperti halnya seseorang mengenakan pakaian baru, dan membuka dan membuang pakaian lama, begitu pula sang jiwa/roh menerima badan badan jasmani yg baru dengan meninggalkan badan badan lama yg tidak berguna”(BG 2.22).
Manusia adalah JIWA yg Terbungkus FISIK yg dilengkapi badan enegy sebagai badan no 4
4. Lapisan tubuh ke empat disebut PRANA mayakosa atau tubuh PRANA/ tubuh nafas. Tubuh energy dengan CAKRA CAKRA nya yg tersusun yg menciptakan energy dan aura dan juga jalur hubungan lalu lintas jalur terhubung meditasi dan bakti....antara atman dan brahman, antara jiwa dan tuhan.........manusia dengan tuhan........manusia dengan sesama .........dan manusia dengan alam,............ untuk menciptakan keseimbangan dan harmonisasi hubungan timbal balik...TRI HITA KARANA ...
cakra anahata/jantung tempat atman sebagai cakra cinta kasih .....cakra manipura/perut tempat kegelapan sad ripu, nafsu, ego, kemarahan, kesombongan dan cakra lain yg memiliki fungsi masing masing....termasuk cakra untuk jalur jalan bagi atman menuju pulang menyatu dengan brahman (MOKSHA).
5. Lapisan tubuh manusia yg kelima yg terluar dan yg tampak adalah lapiasan tubuh FISIK yg terbentuk dari 5 elemen PANCA MAHA BUTHA....yg terdiri dari elemen 1.padat/ pertiwi, 2.apah/air, 3 teja/api, 4 bayu/udara, 5 akasa/ether.... tubuh fisik ini bisahancur dan mati.
Perpaduan unsur atman, jiwa, halus dan badan fisik memunculkan sifat sifat TRIGUNA,..yg melahirkan sad ripu,sapte timira dan trimala..dan dengan ajaran weda...panca yama dan nyama, dasa yama dan nyama bratha... trikaya pari sudha.. tri hita karana, tatwan asi...mampu membuat manusia seimbang (MANU)..
.dengan keseimbangan..dan dalam posisi frekwesi yg sama seimbang.... kesadaran sejati muncul... dan pada akhirnya FREKWENSI YG SAMA dengan frekwensi kesadaran sejati hingga akhirnya mampu memahami akan kesadaran tuhan........
untuk selanjutnya mampu terhubung bahkan bersatu..ibarat titik air embun jatuh disamudra... menyatu dalam dekapan tanpa riak....
.menyatunya dan terhubungnya atman/TUHAN dalam diri dengan brahman/TUHAN SEJATI baik dalam kondisi badan fisik masih hidup maupun sudah mati...moksha dalam kehidupan dan setelah mati.... “mokshatam jagatgita yaca ithi dharma”
Swaha......

RAS MANUSIA PERIODISASI WEDA DAN NON WEDA


Ketika Tuhan menciptakan SEMESTA semua perangkat desain, fisik dan non fisik dan unsur unsur pendukung termasuk semua pengetahuan dan sebab akibatnya tercipta,tegambar dan menyatu didalamnya sebagai satu panduan.
WEDA (ajaran sanatana) adalah sumber pengetahuan itu sebagai desain arsitektur dan ilmu nya semesta yg diciptakan bersama dengan ciptaan yg lain DAN membaur menyatu didalam ciptaan itu. Maka pengetahuan weda dikatakan pengetahuan yg tidak mengenal awal dan akhir (sanathana dharma).
Pengajaran weda dan bimbingan TUHAN langsung telah diajarkan semenjak evolusi semesta yg berpusat dari matahari menuju evolusi planet planet lainnya hingga bumi.
Sebagaimana yg tertulis dalam Bhagawad gita
“AKU telah mengajarkan ilmu pengetahuan weda (yoga) ilmu pengetahuan abadi yg tidak dapat dimusnahkan ini kepada dewa matahari, lalu dewa matahari menurunkan kepada vivasvan, kemudian vivasvan mengajarkannya kepada MANU leluhur manusia, dan manu mengajarkannya kepada ikswaku”(BG 4.1)
MANU adalah Leluhur manusia di BUMI yg sudah ada semenjak jaman KERTA YUGA jutaan tahun sebelum masehi dan mengarungi jaman demi jaman setelahnya...yaitu TRETA YUGA..lalu DWAPAYUGA...DAN TERAKHIR KALI YUGA (JAMAN SAAT INI) YG DALAM WEDA DISEBUT CATUR YUGA.
Keturunan MANU (sanskrit) menyebar kemana mana ..... MANU menjadi MAN (inggris)...
Manusia berasal dari bhs sanskrit MANU yg artinya nenek moyang mahluk bumi dan keturunannya yg memiliki manah/pikiran yg sudah tercerahkan/ somia... yg membedakan nya dengan mahluk lain seperti binatang, tumbuhan dll.
MANU DAN KETURUNANNYA ADALAH Mahluk bumi yg memiliki otak dan pikiran serta hati yg sudah tercerahkan dan suci oleh spiritual ajaran dharma /WEDA yg selanjutnya membentuk komonitas sebagai salah satu mahluk penghuni planet bumi....
Sebagaimana yg tertulis dalam sloka-sloka Bhavisya Purana dapat disebutkan bahwa agama Veda (sanatana-dharma) adalah peradaban dan agama yang tertua dan dianut oleh umat manusia dari awal ciptaan higga melalui 4jaman CATUR YUGA
.
Kelompok manusia yg sering tertulis di weda dan purana dalam 4 jaman itu adalah kelompok DHARMA/suci dan ADHARMA/jahat/kotor .......... yg persentase dharma dan kesucian nya dari jaman kerta yuga kejaman berikutnya semakin merosot dan menurun. Kelompok ADHARMA(kekuatan jahat) semakin mendapat kekuatan dan legetimasi dijaman KALIYUGA......
Jaman kali yuga adalah era jaman kekusaan KALI – PURUSA..mahluk ADHARMA..kelompok jin atau setan yg memperoleh mandat dan legalitas sebagai penguasa kegelapan dan angkara murka yg menjadi pengacau dan penjerumus KESUCIAN KETURUNAN MANU agar jatuh dalam ADHARMA/kejahatan yg berkepanjangan.
SALAH SATU dari sekian banyak KETURUNAN MANU yg tersebar dibumi pada jaman mulainya KALIYUGA yg terjerumus dan keluar dari ikatan keturunan manu dan tidak lagi mengakui WEDA, dan membentuk komonitas dan RAS baru....disebutkan
Dalam Bhavisya Purana
..
Kardama..adalah.salah satu keluarga MANU yg memiliki anak bernama Rsi Adama dan memiliki istri bernama havyawati...pasangan suami istri ini tinggal di KEBUN MILIK DEWA INDRA...(Dewa indra dalam weda adalah pemilik sorga dan sebagai raja sorga). Adam dan hawa tinggal ditaman milik dewa INDRA.
Godaan KALI_PURUSA membuat rsi adama/adam dan hvyawati/hava/hawa...terjerumus dan tidak mengakui MANU dan AJARAN SUCI WEDA.....dan semenjak itu dan keturunannya keluar dari jalur MANU menjadi A-MANU.(/tidak manu) ../A-MAN../..IMAN .kelompok ber IMAN..yg artinya kelompok keturunan adam dan hawa yg tidak mengakui MANU Sebagai garis keturunannya dan keluar dari pengikut ajaran suci WEDA....lalu membentuk RAS BARU dibumi.hingga akhirnya muncul agama dibumi yg beberapa isinya mengambil bagian bagian weda namun tidak mengakui weda.
Karena merasa tertipu oleh godaan kali-purusa .....adam dan hawa terusir dari taman sorga dewa indra,dan memutus jalur keturuanan MANU dan ajaran weda...maka dendam ini terwariskan oleh keturunan nya sehingga keturunan adam dan hawa membenci kaum SETAn yg telah menjerumuskan moyangnya...sehingga kelompok ini dalam pesan ajarannya selalu punya obsesi untuk kembali ke SORGA sebagai tujuan akhiratnya.
dan agama yg muncul belakangan dari keturunan RAS BARU adam dan hawa selalu berkisah untuk kembali ke SORGA dan benci dengan SETAN.
Sakeng begitu sensitifnya..keturunan adam hawa ini bahkan KETURUNAN MANU yang lain yg bertebaran dimuka bumi ini yg masih memegang tradisi WEDA yg masih kokoh menganut ajaran SNANATANADHARMA ikut dicurigai nya juga....
Cikal bakal pemikiran dan dendam kaum RAS BARU adam hawa telah melahirkan DISKRIMINASI, LUKA dan dendam antar sesama...sebagai Kemenangan dari pengaruh KALI_PURUSA/mahluk kejahatan yg mendapat restu menjadi penguasa dan berpengaruh di JAMAN KALIYUGA ini.
RAS manusia sebelum zaman kaliyuga adalah keturunan dari MANU sehingga memiliki fisik dan spiritual yang jauh lebih tinggi
Karena itu manusia zaman Kaliyuga adalah ras (spesies) manusia yang jauh merosot secara fisik dan rohani dibandingkan dengan manusia-manusia zaman sebelumnya sampai era Mahabharta.
Itulah sebabnya kecanggihan teknologi dan keampuhan mantra Veda pada zaman Mahabharata DAN sebelumnya ...tidak dapat digunakan oleh manusia saat ini karena kualitas manusianya yang sudah dipengaruhi oleh Kali-purusa sejak awal.
Spesies manusia pada zaman sebelum Kaliyuga dapat berinteraksi langsung dengan para dewa karena kesucian mereka, namun setelah zaman Kaliyuga, benih ras manusia telah dipengaruhi Kali-purusa sejak awal sehingga umat manusia cenderung lebih tertarik berbuat jahat ketimbang melaksanakan dharma...
Tuhan adalah ayah bagi setiap mahkluk hidup. Ketika Tuhan menciptakan alam semesta ini melalui Dewa Brahma, dharma dan adharma juga diciptakan dari bagian depan dan belakang badan Brahma. Kali-purusa lahir dari adharma ini. Setiap mahkluk yang dilahirkan. Di alam semesta ini memiliki hak melakukan kegiatannya, dan Tuhan sebagai ayah alam semesta memfasilitasi hal itu. Akan tetapi, Tuhan tidak bertanggung jawab terhadap hasil perbuatan mahkluk hidup.
Hasil perbuatan mahkluk hidup akan ditanggung mahkluk itu sendiri berupa karma-phala. Karena Kali-purusa juga mahkluk hidup yang diciptakan Tuhan, maka Tuhan memberikan waktu khusus bagi Kali untuk berkuasa di bumi. Masa ini dinamai Kaliyuga, berlangsung selama 432.000 tahun manusia. Setelah itu, masa kekuasaan Kali akan berakhir.

Aum sarvesham svastir bhavatu




Dagang Banten Bali



Aum sarvesham svastir bhavatu
Sarvesham shantir bhavatu
Sarvesham purnam bhavatu
Sarvesham mangalam bhavatu
Sarve bhavantu sukhinah
Sarve santu niramayah
Sarve bhadrani pashyantu
Makaschit dukkha bhag bhavet

[Semoga semua mahluk sukses.
Semoga semua mahluk dalam kedamaian.
Semoga semua mahluk merealisasi kesadaran.
Semoga semua mahluk sejahtera.
Semoga semua mahluk berbahagia.
Semoga semua mahluk bebas dari ketidak-sempurnaan.
Semoga semua mahluk menolong kesejahteraan mahluk lain.
Semoga semua mahkluk bebas dari penderitaan.]
Ida Ratu saking luhur, gerakkanlah hati dan welas asih semua orang agar saling membantu dan saling menyayangi satu sama lain.
Atmaupamyena sarvatra samam pasyati, sukham va yadi duhkham sa yogi paramo matah
[Mereka yang mengidentifikasikan dirinya dengan semua yang ada di alam semesta dan mengidentifikasikan kesenangan dan penderitaannya sendiri dengan kesenangan dan penderitaan semua makhluk, dialah seorang yogi yang sempurna].


Posisi tidur yang baik menurut Hindu


Dagang Banten Bali




Posisi tidur yang baik menurut Hindu
menurut Nitisastra VII, 1-2 :
"Jika kepalamu di timur, akan panjang umurmu. Jika di utara, engkau mendapatkan kejayaan. Jika letak kepalamu di barat, akan mati rasa cinta padamu, engkau akan dibenci para sahabatmu; dan jika membujur ke selatan, akan pendek umurmu, dan menyebabkan rasa duka cita"


Dana Punia



Dagang Banten Bali




DALAM berbagai sastra suci Hindu, sudah diprediksi berbagai ciri-ciri baik dan buruknya keadaan setiap zaman. Dari zaman Kerta, Treta, Dwapara maupun zaman Kali.
ciri-ciri zaman Kali Yuga seperti sekarang ini. Apa yang terjadi dewasa ini sudah dinyatakan dengan sangat jelas dalam sastra suci Hindu ribuan tahun yang lalu.
Bagaimana cara mengatasi ciri negatif setiap zaman, juga sudah diajarkan dalam berbagai sastra suci Hindu. Kalau benar-benar kita paham dengan cara mengatasi keadaan setiap zaman itu, maka manusia pun akan selalu dapat memperkecil akibat buruk dari keadaan negatif setiap zaman. Misalnya keadaan zaman Kali dalam Manawa Dharmasastra dinyatakan bahwa Dharma hanya berkaki satu sedang Adharma berkaki tiga. Ini artinya suara ketidakbenaran jauh lebih kuat dari pada suara kebenaran (dharma).
Dalam kekawin Nitisastra dikatakan bahwa yang paling diutamakan pada zaman Kali adalah kekayaan.
"Sunguh kalau zaman Kali datang tidak ada yang lebih utama dari kekayaan (harta benda). Karena itu zaman Kali ini benar-benar nyata, uanglah yang paling berkuasa"
Selanjutnya dinyatakan pula dalam kekawin Nitisastra bahwa orang berilmu, para pemimpin, orang suci, orang kuat pengaruhnya semuanya mengabdi kepada orang kaya.

Dalam sastra lainnya juga diungkapkan bahwa para penguasa tidak lagi berderma kepada mereka yang miskin malahan disuap oleh orang yang kaya. Pengusaha (Waisya) tidak lagi menghormati penguasa, karena memang sudah tidak pantas lagi untuk dihormati. Para Brahmana enggan mentaati ajaran kitab suci. Orang saling meninggi-ninggikan dirinya. Karena pengaruh zaman Kali manusia menjadi kegila-gilaan, suka berkelahi berebut kedudukan. Orang saling bermusuhan dengan saudaranya sendiri dan mencari perlindungan pada musuh. Demikian antara lain ciri-ciri negatifnya zaman Kali.
Dalam Lontar Sangara Bumi, Yoga Sengara, Kali Yuga dam lainnya. Yang patut direnungkan bagaimana manusia mencari pembebasan dirinya dari pengaruh negatif zaman Kali itu untuk dapat hidup bahagia. Pertama-tama yang patut dilakukan adalah memahami keadaan zaman Kali yang memang seperti itu adanya.

Sudah dinyatakan dalam kitab Manawa Dharmasastra bahwa cara beragama zaman Kali adlah dengan cara lebih menekankan pada dana punia. Tentunya cara-cara yang lainnya seperti bermeditasi, melakukan upacara yadnya sebagai media untuk melakukan Jnyana, Karma dan Bhakti tidak boleh dilupakan. Cuma beda penekanannya saja. Melakukan dana punia itu tentunya harus dengan cerdas. Artinya ikutilah ajaran tentang melakukan dana punia sebagaimana diajarkan oleh kitab-kitab sastra suci.

Misalnya dalam Bhagawad Gita XVII.20 yang menyatakan bahwa melakukan dana punia itu hendaknya berpedoman pada ajaran Desa, Kala dan Patra.
Desa artinya disesuaikan dengan tradisi setempat yang sudah berlaku baik dan diterima oleh masyarakat luas. Kala melakukan dana punia itu disesuaikan dengan waktunya. Umumnya dianjurkan ber-dana punia pada saat matahari Uttarayana. Ber-dana punia juga harus tepat kepada orang yang disebut Patra. Patra artinya orang yang patut mendapatkan dana punia. Bhagawad Gita menekankan bahwa yang patut dilakukan zaman Kali adalah berbhakti pada Tuhan dan melayani sesama (Pujanam Sewanam). Itulah yang patut dilakukan untuk mencapai pembebasan rohani pada zaman Kali.

 dari berbagai sumber