Kamis, 03 November 2016

Nastika (tanpa kepercayaan)

Dagang Banten Bali


Nastika (tanpa kepercayaan)


110.Hendaknya manusia yang bijaksana meninggalkan perasaan tidak percaya ataupun ragu-ragu akan adanya alam akherat, karma dari perbuatan, sikap mencela kitab suci dankeesaan Tuhan; demikian juga hendaknya mereka menjauhkan diri dari sifat iri hati, sukadipuji, amarah, dan segala tindakan kejam dan jahat lainnya.

111.Meskipun anda masih ragu akan adanya alam akherat dan karma (buah) dari perbuatan,hendaknya jauhkan diri dari perilaku jahat; meskipun anda tidak percaya pada kitab sucidan nabi, teruslah berbuat baik dan bajik; sebab mereka yang dinyatakan sengsara adalahorang yang tanpa keyakinan sekaligus tanpa perbuatan bajik dan benar.

112.Walaupun orang tidak bisa melihat langsung alam akherat, orang yang teguhkeyakinannya akan kebenaran agama, pasti dapat merasakan alam itu dalam hati dankeyakinannya.

113.Orang yang tidak meyakini wahyu Tuhan dalam kitab suci dan tidak taat pada aturan etikayang berlaku, dapat dipastikan mereka akan memperoleh kesengsaraan hidup yangberulang-ulang.

114.Apabila ada orang yang tanpa kepercayaan, tanpa kebenaran, dan tanpa perasaan welasasih; apabila anda disambut oleh mereka hendaknya jangan pernah anda lengah, sebab mereka itu sama berbahayanya dengan angin deras ditepian sungai yang tanpa disangkadapat menceburkan anda, bagaikan debu yang berterbangan tertiup angin, penuh dengan kotoran.

115.Sesungguhnya mereka yang tanpa kepercayan, tanpa perbuatan baik, dan tanpa kasihsayang berkeadaan sama dengan orang yang telah mati.

116.Orang yang tidak percaya pada keesaan Tuhan, wahyu kitab Suci, dan keberadaan orangsuci; mereka sesungguhnya hanyalah memelihara fisiknya belaka, mereka sibukmenumpuk harta kekayaan dengan cara jahat, mereka diperbudak oleh kesenangan-kesenangan duniawi tanpa hirau akan hari esok dan kebahagiaan orang lain. mereka ini sungguh mengabaikan kepuasan bagi rohaninya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar