Senin, 31 Oktober 2016

Mecaru adalah NYOMIA BHUTA dalam Hubungan Trihitakarana*



Dagang Banten Bali



MECARU bukan Pembersihan Karang*
*Mecaru adalah NYOMIA BHUTA dalam Hubungan Trihitakarana*
Kami tidak menentang tradisi yg menyebutkan
bahwa mecaru adalah mersihin karang...
Sebenarnya Mecaru adalah sebuah proses upacara Nyomia Bhuta, berbagi suguhan dgn para butha yg ada dilingkungan kita,,
Tpi kenyataan Pada bbrapa pekarangan Tertentu yg kami temui sebagai Praktisi Rohani Banyak sekali fakta masih banyak energy negatif di pekarangan tsb baik itu berupa pasangan , tumbal, sambehan tanah kubur, jin,,ular siluman dan Roh halus yg masih ada dipekarangan tersebut.. Utusan Dukun Aliran kiri.
walaupun setelah mecaru, memangguh dan upacara Bhuta lainnya
dan fakta juga bahwa salah satu di keluarga tsb masih saja ada yg sakit , binggung tdk tenang... tdk bisa tidur,, walaupun sdh , mecaru , mangguh dll... ada yg kami temui sampai gantung diri akibat tidak kuat menghadapi aura energy negatif tsb
*itu terjadi karna Kewenangan Bhuta kala adalah cuma Nadah Haturan Caru tersebut
TIDAK ADA KEWENANGAN BHUTA KALA UNTUK MENCABUT PASANGAN ATAUPUN MENGUSIR JIN ATAUPUN ROH JAHAT YG ADA DI PEKARANGAN TERSEBUT*
*Dan pengalaman Kami sebagai Praktisi Kerohanian pada pasien kami yg sakit dan semeton umat Yg kami Parisudha Pertiwinya TIDAK PERNAH MENEMUKAN BUTA KALA NYAKITIN, karna sudah punya tatanan Hidup Masing masing..
JUSTRU YG BANYAK KAMI TEMUI adalah Sambehan tanah kubur, ular siluman dll yg di utus oleh pelaku tsb
yg jelas bukan butakala...
*Jadi SOLUSI untuk permasalahan seperti itu adalah PARISUDHA PERTIWI*
yaitu rangkaian proses upacara pembersihan Karang.. mengeluarkan semua energy negatif yg ada di pekarangan..menstabilkan, dan menghidupkan kembali aura pekarangan tsb.
Sehingga energy pekarangan tersebut kembali Harmonis..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar