Jenis-jenis caru :
1. Caru Eka Sata
2. Caru Panca Sata
3. Caru Rsi Ghana
4. Caru Penolak Mrana/ Gering Tempur
5. Caru Panca Sanak Madurgha
6. Caru Bhuta Yadnya Medana-dana/ Gempong Asu
7. Caru Panca Sanak Agung
8. Caru Panca Wali Krama
9. Caru Panca Kelud
10. Caru Walik Sumpah
11. Caru Tawur Gentuh
12. Caru Tawur Agung
13. Tawur Eka Dasa Rudra
Jenis-jenis caru eka sata :
a. Caru ayam brumbun/Pengruwak (berwarna putih-merah-kuning-hitam)
b. Caru Dengen ( menggunakan ayam putih nulus
c. Caru Preta ( menggunakan ayam biying atau bulunya merah )
d. Caru Ananta Kusuma ( menggunakan ayam putih siyungan atau bulunya putih namun paruh dan kakinya kekuning-kuningan
e. Caru Bicaruka ( menggunakan ayam ireng mulus )
Penggunaannya :
1. Menyertai Piodalan
2. Perombakan suatu tempat/hutan
3. Pembongkaran atau peletakan batu pertama untuk suatu bangunan suci
4. Permulaan menggunakan suatu bangunan seperti rumah, bale, banjar, pura dll
Tetandingannya ;
Tahap 1. Mempersiapkan Olahan ayam
1. Sebelum menyembelih binatang korban untuk caru/tawur, didahului dengan mantra :
“ Om pasu pasa ya wihmane sira ceda ya dimahi, tanne jiwah pracodaya”
Artinya, Om Hyang Widhi Wasa, hamba menyembelih hewan ini, semoga rohnya menjadi suci.
2. Hewan
tersebut dikuliti (dalam keadaan kering/jangan diseduh dg air panas)
sehingga kepala. Sayap, kaki dan ekornya masih melekat dan berhubungan
antara satu dengan yang lainnya ( dibuat blulang ayam/walung
malayang-layang)
3. Dagingnya diolah menjadi :
- Urab-uraban antara lain : urab barak, urab putih, gegecok
- Berbagai jenis sate, antaralain : lembat, asem, dan calon
Ketiga jenis sate dan urab-uraban disebut Trinayaka yaitu symbol jasmani binatang tersebut yang aksaranya Ang, Ung, Mang
4. Dari hasil urab-uraban dan sate tersebut diatur menjadi beberapa tetandingan, yaitu ;
a. Karangan
Alasnya : sebuah taledan
Isinya : urab barak, urab putih, sate lembat 2 bh, sate asem 2 bh, sate calon 2 bh, lalu dilengkapi dengan nasi sokan, berisi lekesan.
Sampyan : sampyan nagasari
Gambar :
b. Kawisan
Alasnya : sebuah taledan
Isinya : urab
barak, urab putih, sate lembat 2 bh, sate asem 2 bh, sate calon 2 bh,
lalu dilengkapi dengan nasi pangkonan (setengah bundar dg dialasi daun
), berisi lekesan.
Sampyan : canang genten
c. Bayuhan
Alasnya : sebuah taledan
Isinya : urab-uraban, sate tiap jenis 1 bh, dibuat tetandingannya sejumlah urip pangideran, nasinya menggunakan tumpeng danan 2 bh dengan warna dan jumlah set tumpeng danannya sesuai urip pengideran , dilengkapi garam dan sambal serta raka-raka.
Sampyan : sampyan metangga/peras
d. Ketengan
Alas : taledan kecil berisi tangkih sejumlah urip pengiderannya
Isinya : nasi sasah sesuai dengan warna pengidernya dilengkapi dengan urab-uraban dan sate tiap jenis 1 bh.
Sampyan : canang genten
Gambar :
Tahap 2. Tetandingan banten tambahan :
a. Segehan cacahan
Sejumlah
urip dan warna pengideran, dengan menggunakan alas taledan, dilengkapi
ulam bawang jahe dan garam serta adeng, diatasnya dilengkapi canang
genten
Gambar :
b. Cau danan
Bentuk
jejahitannya seperti kapu-kapu, dibuat bergandengan sejumlah urip
pengiderannya, masing-masing berisi nasi sesuai warna arah, dilengkapi
dengan kacang-saur dengan sebuah sampyan plaus
Gambar :
c. Tulung sangkur
Alasnya ceper berisi tulung sangkur sejumlah urip pengiderannya, berisi nasi warna sesuai arah, dilengkapi dengan kacang-sauh, dilengkapi sampyan plaus
Gambar :
d. Takep-takepan
Takep-takepan berisi tatukon (base tampelan,beras,benang,uang kepeng) sejumlah urip pengiderannya
Gambar :
e. Kalakat
Anyaman bamboo berbentuk bujursangkar sebagi alas laying-layang hewan korban
Gambar :
f. Daun talujungan
Ujung daun pisang yang digunakan pada sanggah cucuk, dan sebuah lagi diatas kelakat sebagai alas layang-layang
g. Sebuah kwangen
Yang berisi uang kepeng sesuai dengan jumlah urip pengiderannya
h. Sanggah pesaksi Sanggah Surya)
Dihias dengan tikar, candiga, gantung-gantungan serta diisi beberapa banten
Gambar :
i. Sanggah cucuk
Dihias dengan janur pada pinggirnya secara berkeliling, lalu lamak, daun talunjungan, gantung-gantungan
Gambar :
j. Sengkwi
Dianyam sejumlah urip pengiderannya, dipakai sebagai alas caru
Gambar :
k. Kain berwarna
Warnanya sesui dengan pengiderannya, diletakkan diatas sanggah cucuk
l. Tetimpug
Terdiri
atas 3 ruas bambu utuh lalu diikat menjadi satu, yang diletakkan
nantinya diatas dapur darurat (3 bh bata tersusun) lalu dibakar agar
mengeluarkan suara letusan 3 kali
Gambar :
Gambar :
m. Sapu
Sebagai alat pembersih
Gambar :
n. Tulud
Sebagai alat untuk mendorong-dorong sisa sampah
Tahap 3. Tata cara Pengaturan Susunan Caru
1. Pada arah timur laut ditancapkan sanggah pasaksi, dimana hulunya menghadap timur laut.
Hias dengan tikar, candiga, gantung-gantungan
Letakkan didalam sanggah beberapa banten yaitu; Suci, pejati
Letakkan dibawah pada depan sanggah berupa banten Gelar sanga
2. Di sebelah barat Sanggah Pasaksi ditancapkan sanggah cucuk yang sudah dihias dan dilengkapi dengan tikar kecil.
Pada bawah sanggah cucuk digantungkan sujang atau cambeng berisi tetabuhan seperti arak, berem, tuak dan toya
Letakkan banten didalam sanggah cucuk antaralain : tumpeng danan, tadah sukla, canang lengawangi
3. Dibawah
sanggah cucuk, pada natar/natah dipasang sengkwi memakai anyaman 8
sebagai jumlah urip tengah, diatasnya berturut-turut disusuni karangan,
kawisan, bayuhan, ketengan, segehan cacahan, cau dandan, takep-takepan,
tulung sangkur, kalakat sudamala dengan alas daun talujungan,
laying-layang ayam brumbun, sebuah kwangen berisi uang sesari 8 kepeng
dilengkapi nasi wong-wongan berwarna brumbun.
4. Disebelah-menyebelah diletakkan banten tumpeng yaitu :
Tumpeng putih 5 buah di timur
Tumpeng merah 9 buah diselatan
Tumpeng kuning 7 buah di barat
Tumpeng hitam 4 buah di utara
Dengan dilengkapi dengan rerasmen, raka-raka dan sampyan tumpeng
5. Pada bagian hulunya layang-layang diletakkan banten suci, daksina, peras
Sedangkan
banten caru lainnya yang menyertai diletakkan pada sekelilingnya berupa
: penyeneng, sorohan, sasayut pengambeyan, pangulapan, ajuman, tipat
kelanan, sanggahurip, segehan agung
6. Didepan pemimpin upacara diletakkan tebasan durmenggala, pabersihan, tabuh-tabuh, dupa, tirta caru, tirta pabyakalan.
Byakala dan prayascita diletakkan agak terpisah didepan pemimpin upacara
7. Tetimpug diletakkan ditempat yang agak aman dekat tempat upacara diatas dapur darurat
- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar