Tutug Kambuhan bisa juga disebut Bulan Pitung, Dina atau Macolongan, upacara ini dilaksanakan saat bayi berumur 42 hari, perhitungan ini mengikuti wuku yaitu selama 6 wuku, satu wuku 7 hari, jadi satu bulan Bali sama dengan 35 hari (5 minggu). Upacara ini termasuk dalam upacara manusa Yadnya, Karena upacara ini dilakukan pada seorang manusia (bayi), manusa Yadnya adalah upacara persembahan suci yang tulus ikhlas kepada manusia.
Adapun yang dimaksud dengan Nyama Bajang adalah merupakan manifestasi kekuatan Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) yang membantu tugas-tugasKanda-Pat dalam hal menjaga dan memelihara bayi, sejak mulai tumbuhnya benih sampai saat kelahiran bayi. Setelah bayi lahir, tugas-tugas Nyama Bajang ini berakhir sedangkan yang dimaksud dengan Kanda-Pat adalah: Ari-ari, Lamas, Getih dan Yeh-Nyom. Berbeda dengan Nyama Bajang, Kanda-Pat selalu senantiasa menemani manusia, sejak bayi masih dalam kandungan sampai manusia menjadi tua dan akhirnya meninggal dunia.
Upacara Tutug Kambuhan ini sangat penting untuk dilaksanakan tepat pada waktunya, ini semua berguna unutk pembersihan raga bagi bayi, karena pada usia 42 hari, tali pusar sudah putus, lapisan kulit yang paling tipis sudah berganti, peredaran darah dan konsumsi makanan sudah lancar sehingga keringat, air mata, ludah, kencing, dan kotoran sudah keluar dan untuk pembersihan raga ibu ditandai oleh terhentinya aliran kotoran dari rahim.
Upacara Tutug Kambuhan ini sebaiknya diusahakan terlaksana, walaupun sangat sederhana. Upacara ini merupakan batas waktu bagi kebersihan jiwa si bayi dan ibunya yang biasa disebut lepas sesebelan atau cuntaka. Setelah sesebelan/cuntaka ini bayi dan ibunya boleh diperkenakan masuk ke dalam Pura, namun saat memasuki pura, ibu dilarang menyusui anak, karena air susu yang menetes membawa “keletehan atau membuat kotor tempat suci. Sedangkan untuk sang ayah, batas waktu sesebelan/cuntaka adalah ketika si bayi putus tali pusarnya. Pada saat itu ayah harus melakukan natab bea kala dan ngayab prayascita.
Upacara Tutug Kambuhan ini dipimpin oleh pendeta/Sulinggih dan dilaksanakan dirumah, ada 3 tempat lokasi dalam melakukan upacara ini yaitu:Di dapur, pemujaan/persembahan terhadap Dewa Brahma.
Di tempat pemandian pemujaan/persembahan terhadap Dewa Wisnu.
Di sanggah kamulan pemujaan/persembahan terhadap Dewa Siwa.
Pelaksanaan upacara diawali dengan membaca doa dan menghaturkan puja puja oleh Pendeta/Sulinggih dengan mempersembahkan beberapa sesajen yang berfungsi untuk membersihkan jasmani bayi agar memperoleh kesucian, kesejahteraan, juga sebagai permohonan agar diberikan kesuksesan hidup, lalu diadakan upacara byakala untuk pembersihan lahir dan bathin juga menghilangkan segala bentuk pengaruh - pengaruh negatif, upacara selanjutnya dilukat dannatab, rangkaian upacara Tutug Kambuhan ini diakhiri dengan melakukan persembahyangan.
(Artikel dari berbagai sumber)
Melayani pembuatan aneka banten untuk upacara \hindu Bali
piodalan
pawiwahan
otonan
tiga bulanan
Melayani aneka Upacara
Ngelangkir
Menikah
Ngaben
hubungi via WA, Telp atau sms
0882 - 9209 - 6763
0896-0952-7771
Telp
0361 - 464096
alamat
jl Gandapura Gg 1c No1 Kesiman Kertalangu
dan
jl sedap malam 117a kebon kuri
Denpasar
Pesan Via Facebook Klik Disini
alamat
jl Gandapura Gg 1c No1 Kesiman Kertalangu
dan
jl sedap malam 117a kebon kuri
Denpasar
Pesan Via Facebook Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar