Menek Kelih atau (munggah deha; raja sewala) adalah upacara yang dilaksanakan pada anak remaja saat anak menginjak dewasa yang bertujuan untuk memohon kehadapan Hyang Semara Ratih agar diberikan jalan yang baik
- Banten : byakala (bayakaon), banten prayascita, banten dapetan, banten padedarian dan sesayut otonannya,
- Banten sesayut sabuh rah (bagi wanita / anak putri),
- Banten sesayut ngraja singa (bagi laki-laki / anak putra),.
Upacara Menek Kelih atau raja sewala ini dalam lontar agastya parwa disebutkan upacara ini sarat akan nilai - nilai pendidikan yaitu wejangan - wejangan si orang tua kepada si anak untuk memiliki masa depan yang lebih baik
Banten sabuh rah
istri
istri
tamas, kulit sayut, medaging tumpeng barak 1, mecongger sekar pucuk bang, getih matah atakir, raka, penyeneng alit, pras tulung, ulam ayam biying mapanggang, sampyan Nagasari, canang pahyasan,
sesayut ngraja singa
langang
langang
- tumpeng 9
- kojong rasmen
- kawangen 9
- tulung urip 9,
- tipat siddha purna 9,
- raka
- penyeneng alit,
- pras tulung,
- maulam ayam gumerot mapanggang,
- sampyan Nagasari,
- canang pahyasan.
Bayuh oton
pengenteg bayu
otonan kelahiran (minggu putih5, senin hitam4, selasa oranya3, rabu kuning7, kamis brumbun8, jumat klau6, sabtu merah9.....Berdasarkan lontar Tenung Wrehaspati Kalpa)
oton wuku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar