Sabtu, 23 Juni 2018

saMskRta dan kecerdasan intelligentsia


Dagang Banten Bali




http://www.saattvika.com/index.php/samskrta


[Kutipan berikut berasal dari artikel yang dimuat dalam Majalah AI (Artificial Intelligence, Kecerdasan Buatan) pada musim semi 1985 oleh petugas penelitian NASA (Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional Amerika Serikat), Rick Briggs.]
Dalam waktu dua puluh tahun terakhir, banyak waktu, upaya, dan uang telah dikeluarkan dalam merancang gambaran bahasa alami yang tidak memiliki kerancuan (atau memiliki arti lebih dari satu) agar mereka dapat diterima oleh proses komputer. Upaya-upaya tersebut terpusat disekitar pembuatan skema yang dirancang untuk mendapatkan persamaan hubungan-hubungan logis dengan hubungan-hubungan yang diungkapkan oleh struktur kalimat dan arti kata dari bahasa alami, yang tampak jelas rumit dan sering memiliki arti berganda dalam fungsinya sebagai alat transmisi data logis.
Dapat dipahami, adanya kepercayaan yang meluas bahwa bahasa alami tidak cocok untuk mentransmisikan banyak ide-ide di mana bahasa buatan (Artificial Intelligence, AI) dapat menyampaikannya dengan ketelitian tinggi serta ketepatan matematis.
Namun dikotomi (memilih di antara dua pilihan) ini, yang telah berfungsi sebagai anggapan yang mendasari pemikiran yang membawahi banyak penelitian dan pekerjaan di bidang bahasa dan kecerdasan buatan, adalah sesuatu yang salah. Ada sedikitnya satu bahasa, saMskRta, yang mana dengan rentang waktu hampir 1000 tahun, merupakan bahasa percakapan yang hidup, dengan literatur atau karya tulis tersendiri dalam jumlah besar. Di samping karya-karya tulis, juga adanya tradisi yang panjang di bidang filsafat dan tata bahasa yang tetap hidup dengan kekuatan yang tidak mengendur hingga abad ini.
Di antara pencapaian dari para ahli tata bahasa dapat disebutkan sebuah cara untuk menganalisis kata-kata dari saMskRta dengan suatu keadaan yang sama, tidak hanya pada inti namun juga dalam bentuk, dengan hasil karya terkini dari Intelegensi Artifisial atau Kecerdasa Buatan. Artikel ini menunjukkan bahwa sebuah bahasa alami dapat juga berfungsi sebagai bahasa artifisial, dan banyak upaya dalam Kecerdasan Buatan dapat diandaikan sebagai upaya pengulangan penemuan roda, yang telah terjadi ribuan tahun silam.
Adalah sangat mengagumkan untuk mengetahui bahwa telah tersedia untuk kita sebuah bahasa yang telah diucapkan selama 4-7000 tahun yang tampak dari berbagai sudut pandang merupakan sebuah bahasa yang sempurna yang telah dirancang untuk komunikasi yang tercerahkan.
saMskRta, bahasa Ketuhanan dunia yang tertua adalah satu-satunya bahasa percakapan, yang tidak memiliki ambiguitas (pengertian berganda) di planet ini.
Dalam penelitian Kecerdasan Buatan di saat-saat permulaan telah ditemukan bahwa untuk membersihkan ambiguitas yang menjadi bagian internal dari bahasa alami agar dimengerti oleh komputer, adalah perlu untuk menerapkan sistem jaring semantik (jaring arti kata) untuk membuka pengertian yang sebenarnya dari sebuah kalimat. Briggs memberikan contoh bagaimana sebuah kalimat sederhana ditunjukkan dalam jaring semantik.
Contoh: “John memberi bola kepada Mary.'
Informasi tersebut dapat disimpan dalam deretan “triple” (tiga-tiga):

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI
  • memberi, agen, John
  • memberi, objek, bola
  • memberi, penerima, Mary
  • memberi, waktu, lampau
Selanjutnya dia mengatakan, 'Tingkatan pada keadaan mana sebuah jaring semantik menjadi menyulitkan atau berbunyi aneh dalam bahasa alami adalah tingkatan 'kealamian' dari bahasa tersebut serta melencengnya ia dari keakuratan atau status 'artifisial'.'
Seperti akan kita lihat, ada sebuah bahasa (saMskRta) diucapkan di antara komunitas ilmiah kuno yang memiliki penyimpangan nol.
Dalam bagian penutup artikelnya ia menuliskan, jangan kita lupa bahwa di antara pencapaian besar dari pemikir-pemikir India, adalah penemuan nol, serta nomor biner, seribu tahun sebelum bangsa Barat menemukan ulang mereka. Analisis mereka tentang bahasa memunculkan keraguan atas pembedaan manusia antara kecerdasan alami dan buatan, serta mungkin memberi penerangan cahaya pada bagaimana penelitian dalam Kecerdasan Buatan pada akhirnya menjawab dan menuntaskan pemahaman bahasa alami serta masalah-masalah penerjemahan mesin.
Untuk mulai belajar saMskRta, silakan ikuti => Belajar saMskRta.

 baca lebih lengkap disini
http://www.saattvika.com/index.php/samskrta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar