Jumat, 22 Juni 2018

Puja Tri Sandhyā


Pengertian
Kata Tri Sandhyā kita dapati pada beberapa sumber susastra Hindu. Diantaranya dalam kitab #Agastya_Parwa disebutkan “… agelema ta sirāmujā, matrisandhyā, toyasnāna, bhasmasnāna, mantrasnāna, …(Agastya Parwa 396). Dalam kitab Agastya Parwa tidak disebutkan urutan-urutan puja mantra tri sandya sebagaimana yang kita ketahui, karena kata Tri Sandhyā mengandung pengertian sebagai tiga pertemuan waktu. Kata tri artinya tiga, kata sandhya berasal dari akar kata sam (berhubungan) dan di (ditaruh) yaitu hubungan dua keadaan atau benda seperti hubungan antar waktu atau antar ruang. Sandhyā artinya hubungan antara waktu. Jadi yang dimaksud dengan Tri Sandhyā adalah pertemuan antara waktu malam dengan pagi, antara waktu pagi dengan siang dan antara waktu siang dengan malam. Pertemuan antara waktu-waktu itu dipandang sebagai waktu kritis. Agar terhindar dari bahaya dan mendapatkan keselamatan serta kerahayuan maka pada waktu-waktu kritis tersebut orang melakukan sembahyang agar Sanghyang Widhi melindungi dan memberikan keselamatan. Sehingga selanjutnya kata Tri Sandyā diartikan sebagai tiga waktu untuk berhubungan dengan Sanghyang Widhi atau tiga waktu untuk sembahyang.

Bahasa Tri Sandhya
Bahasa mantram Puja Tri Sandhya adalah bahasa Sansekerta. Ada tiga jenis bahasa Sansekerta yaitu, #Sansekerta_Veda, #Sansekerta_Klasik dan #Sansekerta_Kepulauan (#Hibrida). Sansekerta Veda adalah bahasanya kitab #Catur_Veda_Samhita,
Sansekerta Klasik adalah bahasanya kitab-kitab Itihasa dan Purana, dan sansekerta Kepulauan atau Hibrida adalah bahasa Sansekerta yang didapati di Jawa dan Bali terutama dalam lontar-lontar puja. Dengan demikian bait pertama dari Puja Tri Sandya memakai bahasa Sansekerta Veda, bait kedua memakai bahasa Sansekerta Klasik, bait ketiga sampai dengan keenam memakai bahasa Sansekerta Kepulauan atau Hibrida.

Bentuk Tri Sandhya
Bait-bait mantra adalah puisi yang terikat oleh Metrum atau Candha. Jenis Candha ditentukan oleh jumlah suku kata pada setiap baik mantra. Ada beberapa jenis Chanda yaitu : Gayatri, terdiri dari 24 suku kata #Usnih terdiri dari 28 suku kata #Anustubh terdiri dari 32 suku kata (belakangan disebut #sloka). #Brhati terdiri dari 36 suku kata #Pankti terdiri dari 40 suku kata #Tristubh terdiri dari 44 suku kata
#Jagati terdiri dari 48 suku kata #Gayatri sebagai mantram pertama adalah nama sebuah #Candha dari beberapa jenis Candha. Gayatri
kadang disusun menjadi tiga baris dalam satu bait, dimana setiap baris terdiri dari 8 suku kata, kadang juga disusun dalam dua baris dimana baris pertama terdiri dari 16 suku kata dan baris kedua terdiri dari 8 suku kata.
Jika dicermati bait pertama mantram Puja Tri Sandhya, jumlah suku katanya tidak cocok dengan jumlah suka kata Candha Gayatri, namun ia disebut Gayatri Mantram. Kata Bhur Bhuvah Svah tidak termasuk kedalam struktur. Kata
bhur bhuvah svah disebut MahaVyahrti (ucapan yang agung). Bait kedua berbentuk prosa yang tentunya tidak terikat oleh jumlah suku kata. Sedangkan bait ketiga sampai dengan bait keenam berbentuk sloka (Candha Anustubh).

Struktur Tri Sandhya
Bait demi bait dari mantram Puja Tri Sandhyā merupakan himpunan mantra, sebagai nyanyian pujaan. Setiap nyanyian pujaan pada
umumnya mengandung tiga komponen yaitu : pujian, pengakuan, permohonan. Namun di beberapa bait mantra komponen kedua yaitu pengakuan kadang-kadang tidak ada. Pada mantram Puja Tri sandhyā ketiga komponen itu ada dan terstruktur secara serasi, yaitu bait pertama, kedua dan ketiga adalah pujian, bait keempat adalah pengakuan serta bait kelima dan keenam adalah permohonan.Sebagai suatu bukti akan didapati dari sekian banyak bait-bait mantra dalam kitab Veda yang jiwa dan semangatnya sama, contohnya :
Kavi no mitrāvarunā
tuvijātā uruksayā
daksam dadhāte apasam.
Artinya :
Pendeta kami, Mitra dan Varuna, yang luas wilayahnya, yang kuat karena keberaniannya, Karuniailah kami kekuatan yang bekerja dengan baik.
Trātāram indram avitāram handramhavehave suhavam suram
indram, hvayāmi sakram puruhūtam indram svasti no maghavā dhātvindrah.
(#Rg.Veda, VI.47.11)
Artinya :
Tuhan sebagai Penolong, Tuhan sebagai Penyelamat, Tuhan yang Maha Kuasa, yang dipuja dengan gembira dalam setiap pemujaan,
Tuhan Maha Kuasa, selalu dipuja, kami memohon, semoga Tuhan yang Maha Pemurah melimpahkan rahmat kepada kami.
Imā juhvānā yusmadā namobhih prati stomam sarasvati jusāsva, tava sarman priyatame dadhānā upa stheyāma saranam na vrksam.
(#Rg_Veda VII.95.5)
Artinya :
Sajian ini dibuat olehmu dengan rasa hormat, katakanlah hal ini wahai #Sarasvati, dan terimalah setiap doa kami, dan dengan
menempatkan kami di bawah lindunganmu yang tercinta ! Semoga kami mendekatimu sebagai pohon tempat berteduh.
Dari contoh-contoh bait mantra tersebut dapat disimpulkan bahwa jiwa dan semangat ajaran Veda ada tiga yaitu #pujian, #pengakuan dan #permohonan.



Mantram Puja Tri Sandhyā
1.Om bhūr bhuvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhīmahi dhiyo yo nah pracodayāt
2. Om nārāyana evedam sarvam
yad bhūtam yac ca bhavyam niskalańko nirañjano nirvikalpo nirākhyātah śuddho deva eko nārāyano na dvitiyo asti kaścit
3. Om tvam śivah tvam mahādevah īśvarah parameśvarah
brahmā vişņuśca rudraśca puruşah parikīrtitah
4. Om pāpo ham papakarmāham
pāpātmā pāpasambhavah
trāhi mām puņdarīkākşa
sabāhyābhyantarah śucih
5. Om kşamasva mām mahādeva sarvaprāņi hitańkara mām moca sarva pāpebhyah
pālayasva sadā siva
6. Om kşāntavyah kāyiko doşah kşāntavyo vāciko mama kşāntavyo mānaso doşah tat pramādāt kşamasva mām
Om śāntih śāntih śāntih Om
Artinya :
1. Om adalah bhur bhuwah swah
kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan Sanghyang Widhi. Semoga Ia berikan semangat pikiran kita
2. Om Narayana adalah semua ini, apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kekotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa Narayana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua
3. Om Engkau dipanggil Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra dan Purusa
4. Om hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Sanghyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba
5. Om ampunilah hamba Sanghyang Widhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah oh Sanghyang Widhi
6. Om ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa perkataan hamba ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba
dari segala kelalaian Om, damai damai damai, Om


Tidak ada komentar:

Posting Komentar