Rabu, 29 Oktober 2025

MENGAPA TIDAK BOLEH MEMUKUL ANJING YANG DATANG SAAT UPACARA AGAMA?




Berbagai jenis makanan dan sesajen, sudah barang tentu mengundang anjing-anjing untuk datang demi untuk mendapatkan makanan. Seringkali anjing-anjing ini berebut dan berkelahi diantara mereka dan tak jarang menyebabkan sedikit kekacauan di tempat upacara yadnya berlangsung. Melihat hal seperti ini banyak dari akan menjadi marah dan akan segera mengambil tindakan dengan mengambil kayu kemudian memukul anjing-anjing tersebut. Namun seringkali walaupun sudah dipukul dan diusir berkali-kali, anjing-anjing itu akan kembali lagi dan kembali membuat gaduh, inilah wujud “gegodan” kecil dalam pelaksanaan upacara yadnya. Dalam situasi seperti inilah sejatinya kesabaran kita diuji, untuk tidak sembarangan memukul anjing-anjing tersebut. Tentu anjing-anjing tersebut harus diusir, agar tidak mengganggu, namun tentu ada cara lain, cara yang lebih baik daripada memukul mereka. Lebih baik mengusir mereka dengan cara sekadar menggertak, namun tidak menyakiti, atau mungkin menyediakan tempat di luar tempat upacara dimana anjing-anjing ini bisa diberi makanan, agar tidak mengganggu dan lalu lalang di tempat upacara berlangsung. Memberikan makanan pada anjing-anjing ini adalah salah satu wujud Bhuta yadnya atau pemberian bagi mahkluk bawah, guna mendamaikan mereka. Sama halnya dengan para bhuta, jika anjing-anjing tersebut, tidak ditangani dengan baik, mungkin bisa menjadi suatu hal yang mengganggu atau “gegodan”. Oleh sebab itulah selain bakti dan ketulusan dalam beryadnya, kesabaran serta ketenangan juga merupakan sebuah hal penting yang harus dimiliki oleh mereka yang menggelar upacara yadnya. Harus diketahui bahwa “gegodan” bisa mengambil wujud apapun, guna menghalangi keberhasilan upacara yadnya yang sedang dilaksanakan. Jadi jangan biarkan hal kecil menjadi sebuah penyebab gagalnya upacara yadnya yang dilaksanakan. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar