Mandala adalah bagian penting dari 15 ciri ajaran tantrisme. Bukan hanya bermakna bentuk pola lingkaran tetapi mandala juga bermakna "tata ruang", penempatan sarana pemujaan (arca, banten dsb).
Lalu diBali mandala ini direcah menjadi 3, ulu (kepala), peraga (badan), suku (kaki), menyerupai tubuh manusia.
Tentu jika dianalogkan tubuh maka bagian bagian tubuh tak boleh dipisahkan, agar hidup.
Pada ritus yadnya pernikahan tampak tidak jauh berbeda. Banten surya adalah kepala, lalu banten ayaban adalah badan.
Lalu pasangan pengantin patutnya berada di ketiga wilayah ini, diarahkan oleh sulinggih, berada pada ruang dan waktu yang sama.
Teks tattwa aksara menyiratkan mandala (Yadnya) ini sebagai pertemuan ongkara ngadeg-ongkara sungsang dengan ongkara madumuka. Empat penjuru akasra suci ongkara ujung nada menjadi satu.
Pernikahan (dengan upakara) online tidak memenuhi mandala ini.
Ini omong kosong besar.
BACA JUGA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar