Huruf-huruf suci yang merupakaran sumber dari alam semesta termasuk manusia adalah dasaaksara. mungkin sudah banyak yang sering mendengar kata Dasa Aksara ini, berikut ini akan diulas kembali Dasa Aksara tersebut..
10 Huruf Suci (Dasa Aksara) yang merupakan sumber alam semesta
Ini merupakan wejangan yang teramat mulia, diceritakan dalam setiap tubuh manusia terdapat huruf – urup yang sangat disucikan, diceritakan pula bahwa Dewa - dewa dari huruf suci tersebut bersatu menjadi sang hyang ‘dasa aksara’.
Dasa aksara merupakan sepuluh huruf utama dalam alam ini yang merupakan simbol dari penguasa alam jagat raya. Dari sepuluh huruf bersatu menjadi panca brahma(lima huruf suci untuk menciptakan dan menghancurkan), panca brahma menjadi tri aksara(tiga huruf), tri aksara menjadi eka aksara (satu huruf). Ini hurufnya: “OM”. Bila sudah hafal dengan pengucapan huruf suci tersebut agar selalu di ingat dan diresapi, karena ini merupakan sumber dari kekuatan alam semesta yang terletak di dalam tubuh kita (bhuana alit) ataupun dalam jagat raya ini (bhuana agung).
- JUAL BANTEN MURAH hub.0882-9209-6763 atau KLIK DISINI
Begini caranya menyatukan ataupun menempatkan sang hyang dasa aksara dalam badan ini. Yang pertama sang hyang sandhi reka yang terletak dalam badan kita ini. Beliau bertapa-beryoga sehingga beliau menjelma menjadi sang hyang eka jala resi. Sang hyang eka jala rsi beryoga muncul sang hyang ketu dan sang hyang rau.
Sang hyang rau menciptakan kala (waktu), kegelapan, niat (jahat yang sangat banyak, sedangkan sang hyang ketu menciptakan tiga aksara yang sangat berguna, diantaranya wreasta (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, ma, ga, ba, nga, pa, ja, ya, nya), beserta swalalita dan modre. Sehingga jumlah hurufnya adalah dua puluh huruf.
Aksara modre bersatu dengan sembilan huruf wreasta yaitu dari ha –wa, yang kemudian disebut dasa sita.
Aksara swalelita, bersatu dengan sembilan huruf wreasta lainnya yaitu dari la – nya, yang kemudian disebut ‘dasa sila’ dan ‘dasa bayu’.
Bertemu ketiga induk dari aksara suci tersebut; dasa sita, dasa sila, dasa bayu menjadi ‘dasa aksara’.
Begini cara menempatkan sang hyang dasa aksara didalam badan;
Sa ditempatkan di jantung,
Ba ditempatkan di hati,
Ta ditempatkan di kambung,
A ditempatkan di empedu,
I ditempatkan di dasar hati,
Na ditempatkan di paru - paru,
Ma ditempatkan di usus halus,
Si ditempatkan di ginjal,
Wa ditempatkan di pancreas,
ya ditempatkan di ujung hati.Dasa aksara diringkas menjadi panca brahma (sa, ba, ta, a, i).
panca brahma diringkas menjadi tri aksara (a, u, ma).
Setelah itu baru turun arda candra (bulan sabit), windu (lingkaran) dan nada (titik).
Baru boleh di ucapkan sang, bang, tang, ang, ing, nang, mang, sing, wang, yang.
Lafalkan aksara tersebut lalu letakkan dalam tubuh kita dan alam semesta.
BACA JUGA
Kamus Hindu Bali
Misteri Kutukan Ratu Gede Mecaling di Batuan
Asta Kosala dan Asta Bumi Arsitektur Bali, Fengshui Membangun Bangunan di BaliIni rangkuman intisari dari sastra yang berjumlah lima huruf, yang digunakan untuk memuja tuhan, memanggil, menghaturkan persembahan, memohon anugrah dari tuhan YME, diantaranya:
mantra untuk memuja tuhan, Mang Ang Ong Ung Yang.
mantra untuk memanggil agar tuhan berkenan hadir, Ang Ong Ung Yang Mang
mantra untuk mempersembahan sesajen jamuan dari kita, Ong Ung Yang Mang Ang
mantra untuk memohon anugrah dari tuhan YME, Ung Yang Mang Ang Ongyang disebut Panca tirta, ini aksaranya:
Sang sebagai tirta sanjiwani, untuk pangelukatan (membersihkan).
Bang sebagai tirta kamandalu, untuk pangeleburan (menghancurkan).
Tang merupakan tirta kundalini, utuk pemunah (menghilangkan).
Ang merupakan tirta mahatirta, untuk kasidian (agar sakti).
Ing merupakan tirta pawitra, untuk pangesengan (membakar).Ini yang dikatakan panca brahma, berada dalam diri manusia. Ini aksaranya;
CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI
Nang disimpan di suara.
Mang disimpan di tenaga
Sing disimpan di hati/perasaan
Wang disimpan di pikiran
Yang disimpan di nafas.Kemudian balikkan huruf tersebut:
Yang disimpan di jiwa
Wang disimpan di guna/aura
Sing disimpan di pangkal tenggorokan
Mang disimpan di lidah
Nang disimpan di mulutIni menyimpan Rwa bhineda (dua sisi dunia), ini suaranya; Ong Ung. Ong di hati putih, ung di hati hitam. Ung di empedu, ong di pancreas. Ong di dubur, ung di usus.
Ini suara inti sari; ekam evam dwityam Brahman, disebut ONG. Berupa api rwa bhineda Ang, berupa air rwa bineda Ah.
Dasar mantra antuk tri aksara; Mang Ang Ung
Kemulan mantra; Ang Ung Mang
Pengastiti widhi dewa bethara; Ung Mang Ang
Iki pengeraksa jiwa antuk catur aksara; Mang Ang Ung Ong
Pengundang bhuta dengen antuk kahuripan; Ang Ung Ong Mang
Pemageh bayu ring raga antuk catur resi; Ung Ong Mang Ang
Pangemit bayu antuk catur dewati; Ong Mang Ang Ung
Ini pertemuan sastra yang delapan belas (wreastra), bertemu ujung dengan pengkalnya menjadi dasa aksara, diantaranya;
ha – nya menjadi sang
na – ya menjadi nang
ca – ja menjadi bang
ra – pa menjadi mang
ka – nga menjadi tang
da – ba menjadi sing
ta – ga menjadi ang
sa – ma menjadi wang
wa – la menjadi ing, yangIni merupakan maksud dari sastra wreastra, dibaca dari belakang. diantaranya;
nyaya berarti sang Hyang Pasupati, tuhan
japa berarti sang hyang mantra,
ngaba berarti Sang Hyang guna,
gama berarti kekal, abadi,
lawa berarti manusia
sata berarti hewan dan binatang
daka berarti pendeta, nabi, orang suci
raca berarti tumbuhannaha berarti moksa, nirvanaDemikianlah sastra yang ada di alam ini yang berada juga didalam tubuh kita. Jagalah kesucian dan keseimbangan dari huruf suci tersebut. Semoga setelah membaca dan meresapi sastra ini, dunia ini akan menjadi semakin sejahtera.
Nang disimpan di suara.
Mang disimpan di tenaga
Sing disimpan di hati/perasaan
Wang disimpan di pikiran
Yang disimpan di nafas.Kemudian balikkan huruf tersebut:
Yang disimpan di jiwa
Wang disimpan di guna/aura
Sing disimpan di pangkal tenggorokan
Mang disimpan di lidah
Nang disimpan di mulutIni menyimpan Rwa bhineda (dua sisi dunia), ini suaranya; Ong Ung. Ong di hati putih, ung di hati hitam. Ung di empedu, ong di pancreas. Ong di dubur, ung di usus.
Ini suara inti sari; ekam evam dwityam Brahman, disebut ONG. Berupa api rwa bhineda Ang, berupa air rwa bineda Ah.
Dasar mantra antuk tri aksara; Mang Ang Ung
Kemulan mantra; Ang Ung Mang
Pengastiti widhi dewa bethara; Ung Mang Ang
Iki pengeraksa jiwa antuk catur aksara; Mang Ang Ung Ong
Pengundang bhuta dengen antuk kahuripan; Ang Ung Ong Mang
Pemageh bayu ring raga antuk catur resi; Ung Ong Mang Ang
Pangemit bayu antuk catur dewati; Ong Mang Ang Ung
Ini pertemuan sastra yang delapan belas (wreastra), bertemu ujung dengan pengkalnya menjadi dasa aksara, diantaranya;
ha – nya menjadi sang
na – ya menjadi nang
ca – ja menjadi bang
ra – pa menjadi mang
ka – nga menjadi tang
da – ba menjadi sing
ta – ga menjadi ang
sa – ma menjadi wang
wa – la menjadi ing, yangIni merupakan maksud dari sastra wreastra, dibaca dari belakang. diantaranya;
nyaya berarti sang Hyang Pasupati, tuhan
japa berarti sang hyang mantra,
ngaba berarti Sang Hyang guna,
gama berarti kekal, abadi,
lawa berarti manusia
sata berarti hewan dan binatang
daka berarti pendeta, nabi, orang suci
raca berarti tumbuhannaha berarti moksa, nirvanaDemikianlah sastra yang ada di alam ini yang berada juga didalam tubuh kita. Jagalah kesucian dan keseimbangan dari huruf suci tersebut. Semoga setelah membaca dan meresapi sastra ini, dunia ini akan menjadi semakin sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar