Kamis, 22 Desember 2016

Gebogan



Dagang Banten Bali


Gebogan adalah susunan raka-raka berupa buah dan jajanan yang dihaturkan ke hadapan Hyang Widhi sebagai rasa syukur atas rejeki yang kita nikmati demikian disebutkan dalam kutipan keterangan gebogan | Flickr - Photo Sharing.
Dialasi dengan sebuah dulang sebagai simbol yoni yang bermakna agar pertemuan dengan yang dipuja berjalan dengan lancar.

Dan pada zaman dahulu intinya menggunakan gedebong sebagai simbol lingga. 

Gebogan atau Pajegan yang juga disebut sebagai aturan rayunan dibuat sebagai persembahan yadnya untuk bersyukur serta memohon prana/prani sehingga setelah mendapat anugrah kembali kita nikmati, itulah perkembangan jaman,  

apa yang kita makan,
itulah yang kita persembahkan Kepada Tuhan

Banten gebogan itu ada makna filisofinya juga karena bentuknya yang menjulang mirip seperti gunung, makin keatas makin mengerucut (lancip), dan diatasnya juga diletakkan canang dan sampiyan sebagai wujud persembahan dan bhakti kita kehadapan Tuhan sbg pencipta alam semesta.
Akan lebih baik dan terlihat indah bila digabungkan dgn seni... makanya dirangkai, diatur sedemikian rupa supaya banten itu terlihat unik dan cantik...barangkali Hindu memang terkesan unsur 'art-nya'... mungkin itu juga bagian dari kepuasan tersendiri bagi 'si pelaku' tersebut.

Jika kecil, sederhana namun indah akan baik...bila mewah, indah, barangkali lebih baik, namun bukan itu yang jadi ukuran, yang penting 'ikhlas, tulus, jujur, sesuai dgn kemampuan' tak kan menjadikannya beban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar