Kamis, 19 Juli 2018

Bhāgavad Gītā disebut sebagai Pañcama Veda karena Mahābhārata dan Rāmāyana (Itihāśa) dan Purāṇa




Om Swastyastu, pada tanggal 10 September 2020 yang lalu, seorang "pejuang" memposting sebuah pertanyaan di wall Facebook nya, yaitu :
//Sekarang serius ini saya bertanya kepada ahli kitab karena ketidaktahuan. Kenapa Bhagawad Gita dikatakan Pancamo Weda dan Mahabarata tidak disebutkan Pancamo Weda sementara Gita ada dalam Mahabarata itupun di dalam Bhisma Parva ????//
Atau bisa juga di akses dalam link ini :
Atas pertanyaan ini, maka saya akan menjawabnya, bahwa Bhāgavad Gītā disebut sebagai Pañcama Veda karena Mahābhārata dan Rāmāyana (Itihāśa) dan Purāṇa telah di sebutkan sebagai Veda kelima.
Itu lah dasar mengapa Bhāgavad Gītā disebut sebagai Pañcama Veda, karena Gītā terhimpun didalam Mahābhārata yang adalah Pañcama Veda, makanya di identifikasikan sebagai Pañcama Veda juga.
Mengenai dasarnya, sebenarnya terdapat banyak referensi yang dapat kita temukan, namun saya akan memberikan 1 saja referensi mengenai keberadaan Itihāśa dan Purāṇa sebagai Pañcama Veda, yaitu didalam Kautumiya Chandogya Upanisad 7.1.4 yang merupakan himpunan yang ada dalam Śruti :
नाम वा ऋग्वेदो यजुर-वेदह साम-वेद अथर्वनस कथि इतिहास-पुरानाह पंचमो वेदानम् वेदः ||
Artinya :
"Sungguh, Rg, Yajur, Sama dan Atharva adalah nama dari empat Veda. Itihāśa dan Purāṇa adalah Veda kelima."
Jelas disini dapat kita lihat bahwa Itihāśa dan Purāṇa merupakan bagian dari Veda. Terdapat beberapa referensi lain yang bisa didapatkan dalam Veda, seperti misalnya dalam himpunan Veda yang biasanya di jadikan referensi dalam Hindu Nusantara, yaitu Sarassamucaya sloka 39 yang menyebutkan juga bahwa pembelajaran Veda harus melalui Itihāśa dan Purāṇa.
Satu komentar menarik yang dapat saya lihat dalam post nya adalah komentar tentang Pañcama Veda yang katanya hanya di lontarkan bagi orang yang tidak paham akan Veda :
//Karena yg mengatakan seperti itu adalah orang sejatinya tidak memahami Wedha, tapi mengaku paham. Disamping itu yg mengatakan begitu punya kepentingan untuk menyebarkan ajaran kelompoknya untuk mencari pengikut.//
"Pejuang" yang satu ini mungkin juga tidak mengetahui bahwa konsep Itihāśa dan Purāṇa sebagai Pañcama Veda sesungguhnya telah terdapat dalam Śruti itu sendiri.
Mungkin sekian tanggapan saya saat ini, saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisannya, terimakasih.
Om Śānthi Śānthi Śānthi Om

Tidak ada komentar:

Posting Komentar