Rabu, 14 Oktober 2015

tri yajna




Kata yadnya berasal dari bahasa sansekerta yaitu यज्ञ [yajna], dari akar kata “yaj”, yang berarti persembahan suci atau pengorbanan suci. Secara keseluruhan ada delapan bentuk yadnya [Asta Yadnya] yang terbagi menjadi dua jenis yaitu Tri yadnya dan Panca Yadnya.
Keseluruhan asta yadnya ini bertujuan untuk tercapainya bagi semua mahluk, tujuan tertinggi dalam ajaran Hindu yaitu “Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma”, yang berarti -dengan dharma kita meraih pembebasan dari roda samsara [moksartham], serta mewujudkan keharmonisan alam semesta [jagadhita]-. Artinya bahwa dalam menapaki ajaran dharma tujuan kita adalah meraih pembebasan [moksha], serta juga ada satu tugas pokok penting lainnya, yaitu berkarma baik menjaga keseimbangan dan keharmonisan kosmos atau alam semesta, karena di dalam kedua upaya inilah ada kekuatan spiritual semesta yang sempurna, yang berguna bagi kebahagiaan semua mahluk.
Tri yadnya adalah tiga bentuk yadnya [persembahan suci] yang tidak berhubungan dengan upacara, yaitu :
1. TAPA YADNYA - yadnya [persembahan suci] berupa disiplin pengendalian diri. Secara garis besar tapa yadnya berarti upaya untuk menjaga diri sendiri. Yaitu berusaha mencegah diri kita sendiri menyakiti mahluk lain dan mencegah diri kita sendiri membuat karma buruk. Yang sesungguhnya juga sekaligus sangat membantu meredakan emosi, perasaan dan pikiran negatif di dalam diri kita sendiri, serta menghindarkan diri kita dari berbagai bentuk kesengsaraan.
2. DRWYA YADNYA - yadnya [persembahan suci] berupa berupa belas kasih dan kebajikan kepada semua mahluk. Secara garis besar drwya yadnya berarti upaya untuk menjadikan diri kita sendiri penyebab kebahagiaan mahluk lain. Dengan kata lain berupaya mengembangkan sifat belas kasih, sikap tidak mementingkan diri sendiri, dalam bentuk segala upaya perbuatan, perkataan dan pikiran yang menolong, membahagiakan atau memberi keuntungan bagi mahluk lain.
3. JNANA YADNYA – yadnya [persembahan suci] berupa mengembangkan kesadaran atma [atma jnana] di dalam diri kita sendiri. Secara garis besar jnana yadnya berarti upaya memurnikan samskara [kesan-kesan pikiran dan perasaan]. Yang paling disarankan adalah melalui praktek dhyana yoga, sebuah upaya agar perasaan-pikiran negatif [kegelapan bathin] perlahan-lahan berpisah dengan kesadaran. Hasilnya adalah kondisi dimana perasaan-pikiran negatif kita berhenti menjadi penguasa menyeramkan bagi diri kita sendiri. Sehingga pikiran kita menjadi jernih dan perasaan kita menjadi menjadi tenang-seimbang, atau dengan kata lain samskara [kesan-kesan pikiran] menjadi jernih dan termurnikan.
Panca yadnya adalah lima bentuk yadnya [persembahan suci] yang berhubungan dengan upacara, yaitu :
1. MANUSA YADNYA - yadnya atau upacara ritual niskala yang diselenggarakan guna pemeliharaan serta penyucian secara spiritual terhadap manusia sejak terwujudnya di dalam kandungan sampai akhir kehidupan. Yang bertujuan membantu manusia secara niskala mencapai tujuan utama kelahiran kita sebagai manusia, yaitu meraih kesucian bathin.
2. PITRA YADNYA - yadnya atau upacara ritual niskala yang diselenggarakan guna mengangkat serta menyempurnakan kedudukan atma para leluhur [pitra], agar mereka mendapatkan tempat yang baik di alam kematian. Yadnya ini sebagai wujud bhakti kepada para leluhur. Dimana penyucian dan pralina [kremasi atau ngaben] yang kalau dilakukan dengan tepat [yang memang benar berhasil] sangatlah membantu perjalanan atma di alam-alam kematian.
3. RSI YADNYA - yadnya atau upacara ritual niskala yang diselenggarakan sebagai wujud rasa hormat dan rasa terimakasih kepada para maharsi, para yogi dan para satguru dari semua jaman, yang telah memberikan tuntunan dan ajaran pencerahan kepada manusia untuk mencapai kedamaian bathin, kesempurnaan jiwa dan pembebasan dari roda samsara. Hal ini penting dilakukan, karena hanya dengan rasa hormat dan sujud kepada beliau, ajaran-ajaran suci beliau dapat bertahan lama di alam marcapada ini, serta membuat ajaran-ajaran suci beliau masuk dengan jauh lebih baik ke lubuk bathin kita manusia.
4. BUTHA YADNYA - yadnya atau upacara ritual niskala yang diselenggarakan bagi sarwa bhuta, yaitu mahluk-mahluk halus alam-alam bawah, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, serta unsur-unsur alam raya beserta dinamika kekuatannya. Untuk menyomiakan vibrasi alam yang negatif serta kekuatan kegelapan atau mahluk-mahluk kesadaran rendah sehingga menjadi damai dan harmonis.
5. DEWA YADNYA - yadnya atau upacara ritual niskala yang diselenggarakan sebagai wujud rasa hormat dan rasa terimakasih kepada Sanghyang Acintya beserta sinar-sinar suci-Nya, yaitu para Dewa-Dewi, Ida Btara-Btari, dsb-nya, sebagai pengayom, pelindung dan pembimbing manusia. Yang bertujuan membantu manusia secara niskala agar kita semua memperoleh penyatuan kesucian dan kekuatan transenden-Nya. Ini akan mengikis segala noda bathin dan membuat kita memperoleh karunia cahaya suci Beliau. Serta mengharmoniskan vibrasi lingkungan sekitar kita melalui karunia dan vibrasi suci dari Beliau para dewa-dewi mahasuci, yang dapat merubah dan mengatur ulang dinamika di alam semesta ini menjadi baik. Sekaligus menjaga keterhubungan manusia dengan alam-alam suci. Sehingga manusia dan para mahluk dapat terbantu untuk terhindarkan dari bencana dan malapetaka kehidupan.


- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI





Tidak ada komentar:

Posting Komentar