|
Dagang Banten Bali
|
parwata sana
bujangga sana
wisudasana
swadistana organ reproduksi
mudra tryambakam : jari telunjuk dibawah jempol, jari tengah dan jari manis menyentuh jempol, satukan jari manis dan kelingking
Tidak ada yang benar atau salah dalam melakukan gerakan yoga.
Jika kita tidak bisa menikmati setiap posisi atau asana, maka kita tidak melakukan dengan benar.
Selalu berkomunikasi dengan badan kita, dan biarkan badan kita menuntun kita mencapai kebenaran sejati.
Selamat beryoga...
Om Markandeya Ya Namah
RAHASIA KEKUATAN PENYEMBUH TIGA NADHA.
PENGOBATAN DENGAN KEKUATAN HARMONIS GETARAN TIGA NADHA.
Pengobatan dengan kekuatan tiga getaran nadha ini, sangat afekt
ive untuk menyembuhkan bagian –bagian tubuh yang sakit. Seperti:
1. Getaran Harmonis Nadha Ang.
Untuk mengobati penyakit yang meliputi bagian kepala, seperti sakit
mata, sakit kepala, telinga, hidung, tenggorokan, gigi, dan yang lain
diseputaran kepala.
Untuk pelaksanaan pengobatan dilakukan 2 kali
dalam sehari yaitu pagi dan malam hari, dengan lama waktu menggetarkan
nadha Ang ini 5 – 7 menit.
2. Getaran Harmonis Nadha Ung.
Untuk mengobati penyakit yang meliputi bagian badan dari leher sampai
pantat seperti paru-paru, jantung, lambung, hati, kandung empedu,
pancreas, usus besar, usus halus, pinggang, pantat, punggung, tangan,
jari tangan, dan sebagainya.
Untuk pelaksanaan pengobatan dilakukan 2
kali dalam sehari yaitu pagi dan malam hari, dengan lama waktu
menggetarkan nadha Ung ini 10 menit.
3. Getaran Harmonis Nadha Mang.
Untuk mengobati penyakit yang meliputi bagian Kaki seperti asam urat,
rematik, kesemutan, jari kaki, keram kaki, dan sebagainya seputar kaki.
Untuk pelaksanaan pengobatan dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pagi
dan malam hari, dengan lama waktu menggetarkan nadha Mang ini 15 – 20
menit.
Markandeya Yoga Indonesia
www.markandeyayoga.wordpress.com
Guru Made Sumantra
Ada dua macam Markandeya japa, vacika dan manasika.
Didalam
vacika terdapat dua macam yang pertama upamsu, pengucapan dengan mantra
diulang-ulang dengan gerakan dari bibir, tetapi tanpa mengeluarkan
suara. yang kedua adalah oral, dimana gerakan bibir disertai dengan
suara.
Dalam manasika (japa pikiran), ada dua metode. yang satu
adalah pengulangan pikiran dan yang satu lagi adalah semedhi atas napas
yang disebut ajapa-japa. Untuk pemula sebaiknya, kedua jenis japa itu
dilakukan secara bergantian untuk menghilangkan godaan-godaan serti rasa
ngantuk, malas selama berjapa.
Dalam pelaksanaanya harus memperhatikan:
1) waktu yang tepat untuk melaksanakan japa disaat pagi hari pukul 4- 7, diwaktu senja pukul 16.00-17.00.
2) tempat yang pasti, lalukanlah ditempatyang suci, aman dan nyaman,
serta duduk ditempat yang sama setiap hari karena akan banyak
memberikan keuntungan.
3) posisi duduk, menghadap ke utara atau
ketimur, karena cahaya Nya meuncul dari arah timur atau utara, usahakan
sikap duduk yang dialukan diambil dari yoga asanas sehingga membantu
kemantapan pikiran, pengendalian sifat rajas dan membantu konsentrasi.
usahakan sikap waspada dan siaga agar tidak mudah diserang rasa ngantuk.
4) pengulanan mantra yang tetap agar menghasilkan hasil yang baik,
Japa Yoga itu sangat mudah dan sederhana bahkan anak kecil dengan mudah dapat melakukannya
Pada awalnya konsentrasikan pikiran kepada suara yang keluar supaya
jangan ada kesalahan, kekurangan atau kelebihan atau kekeliruan dalam
pengucapan, begitu pula berjapa dengan tanpa keluar suara jangan sampai
salah mantranya, kurang
lebih atau keliru.
Posisi yang baik
adalah duduk tegak seperti orang pranayama, ada juga orang berjapa
sambil berdiri,berjalan jalan yang penting pikirannya terfokus kepada
japa mantra itu sendiri. Jadi kalau lihat orang berjalan membawa mala
sedang komat kamit atau tidak keluar suara sama sekali ,ia mungkin lagi
berjapa.
Tidak diperlukan ada gerak tangan seperti mudra dalam berjapa. Santai saja pusatkan pikiran kenama suci Tuhan itu.
Tidak perlu perlakuan yang khusus untuk berjapa karena japa yoga itu adalah penyucian itu sendiri.
Pakailah mantra berjapa sesuai dengan petunjuk guru kerohanian anda, Hyang Rsi Markandeya.
Gunakan rudraksa yang terdiri dari 108 manik japa.atau yg lain
Gunakan ibu jari dan jari tengah kanan saja untuk memutar japa mala. Jangan menggunakan jari telunjuk.
Jiwai makna setiap mantra dalam berjapa
Jangan berjapa dengan pamrih merengek minta ini minta itu, ucapkan nama suci Tuhan dengan tulus, penuh cinta bhakti.
Ini lagi salah satu kesalahan dalam pengucapan keagungan nama suci
Tuhan ketika ada pamrih biar saya kaya, biar saya naik jabatan, biar
saya bisa mekeber, biar saya begini, biar saya begitu.
Itulah salah satu kesalahan dari sepuluh kesalahan dalam pengucapan nama suci Tuhan
Saya datang dan davat dikaki padmaMU karena cinta dan bhakti kepadaMu tidak ada
yang lain ya Tuhan.
Manfa’at Markandeya japa antara lain
Japa membawa kesadaran Tuhan.
Japa menyucikan sang jiva.
Japa membakar dosa dosa.
Japa meneguhkan pikiran
Japa melenyapkan keterikatan
Japa memusnahkan siklus kelahiran dan kematian.
Japa memberikan kedamaian tertinggi.
Japa memurnikan hati
Japa meneguhkan pikiran
Japa menghancurkan sad-ripu
Japa memuasnahkan siklus kelahiran dan kematian
Japa membakar dosa-dosa
Japa menghanguskan samskara
Japa melenyapkan keterikatan
Japa memberikan sifat Vairagya
Japa membasmi segala keinginan negatif
Japa menghilangkan ketakutan
Japa melenyapkan khayalan
Japa memberi kedamaian tertinggi
Japa mengembangkan kasih sayang (prema)
Japa menyatukan bhakta dengan Tuhan
Japa memberikan kesehatan, kesejahteraan, kekuatan dan umur panjang
Japa membawa kesadaran Tuhan
Japa menganugrahkan kebahagiaan abadi
Japa membangunkan kundalini****
Japa memandikan badan halus atau lingga sarira atau badan astral secara menakjubkan
Japa merupakan sabun ilahi yang hebat bagi pikiran yang membersihkan segala bentuk ketidak murnian.
PRAKTEK MARKANDEYA JAPA YOGA.
1. Berdoa memohon berkat Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Berdoa Mohon berkat Guru, dengan ucapkan Om Markandeya Ya namah sebanyak 3 kali.
3. Lanjutkan dengan Mulai Berjapa menggunakan Rudraksa 108. Lantunkan Mantra di bawah ini:
Om Tryambakam Yajamahe
Sugandhim Pushtivardhanam
Urvarukamiva Bandhanan
Mrityor Mukshiya Maamritat
Arti:
“Marilah kita menyembah Shiva (Dia satu yang bermata tiga), yang suci
(wangi) dan yang memelihara semua makhluk. Sama seperti mentimun matang
secara otomatis dibebaskan dari keterikatannya dengan menjalar, mungkin
kita akan dibebaskan dari kematian (tubuh kami yang fana dan
kepribadian) dan diberikan (mewujudkan) alam keabadian kita. ”
Penjelasan:
Om, Kami menyembah Dewa Siwa yang bermata tiga, yang secara alami
wangi, sangat penyayang dan yang merupakan pelindung para bhakta.
Menyembah Dia mungkin kita akan dibebaskan dari kematian demi keabadian
seperti mentimun matang dengan mudah memisahkan diri dari tangkai
mengikat. Oleh Yang Mulia, biarkan aku berada dalam keadaan keselamatan
(moksha) dan diselamatkan dari cengkeraman kematian yang menakutkan.
Pengaruh / Efek Mantra:
Maha Mrityunjaya mantra adalah mantra yang dikatakan meremajakan,
melimpahkan kesehatan, kekayaan, panjang umur, perdamaian, kemakmuran
dan kepuasan.
Mantra adalah teknik lama yang sudah berabad-abad,
menghubungkan tiap umat untuk sampai pada kesadaran murni dan
kebahagiaan.
Doa ini ditujukan untuk dewa Siwa. Dengan
melantunkan mantra, getaran Tuhan yang dihasilkan yang menangkal semua
kekuatan negatif dan jahat dan membuat perisai pelindung yang kuat. Dan
dikatakan untuk melindungi orang yang mengucapkannya terhadap setiap
jenis kecelakaan dan kemalangan . Ini adalah getaran yang berdenyut
melalui setiap sel, setiap molekul tubuh kita dan merobek selubung
ketidaktahuan. Ia membakar api dalam diri kita yang mengkonsumsi semua
negativitas kita dan memurnikan seluruh sistem kami. Hal ini juga
dikatakan memiliki penyembuhan yang kuat terhadap penyakit yang
dinyatakan tidak dapat disembuhkan. Ini adalah mantra untuk menaklukkan
kematian dan menghubungkan kita dengan ketuhanan batin kita sendiri.
Bukti Kedasyatan kekuatan Mantra Mertyu Jaya di Garis perguruan Markandeya Yoga.
1.Masa Kecil Markandeya
Dikisahkan seorang Rsi Agung yaitu Mrikandu dengan hidup bersama
istrinya bernama Marudvati. Lama beliau tidak dikarunia Anak Hidupnya
tersa kosong dan sangat ingin memiliki anak. Akhirnya mohon anak dengan
berkat dari Dewa Siwa. Rsi Mrikandu melkukan Yoga Semadi memuja Dewa
Siwa dengn psrah total, Karena melihat ketekunan Semadinya mampu membuat
Dewa Siwa menampakan Dir dan muncul dihadapan Rsi Mrikandu.
Dewa
Siva menampakkan diri kepadanya, dan berkata, "Saya senang dengan Anda,
Mrikandu. Saya tahu apa yang and inginkan, anda ingin memiliki anak.
Katakan padaku, apakah Anda ingin seratus anak, yang akan tinggal untuk
waktu yang lama, tapi semua akan bodoh?
Atau, apakah Anda ingin satu
anak yang sangat cerdas, yang akan hidup hanya enam belas tahun? " Ini
pilihan yng Aku berikan pada mu.
Resi Mrikandu langsung berkata, "Dewa Siwa, sya mohon berikan saya satu anak yang cerdas cerdas saja."
Dewa Siva setuju dan berkata, "Bagus! Rsi Anda akan segera memiliki dia." Aku akan menganugrahkan anak ini kepada mu.
Setelah penganugrahan itu, tidak berselang lama istrinya Rsi Mrikandu mengandung , selanjutnya anaknya lahir.
Segera resi mendapat anak laki-laki. Dia dan istrinya sangat bahagia
,Dia memberi nama Markandeya kepada anaknya. Anak itu tumbuh menjadi
sangat cerdas dan tampan. Resi memberikan dia benang suci untuk
menjagny. Markandeya belajar kitab Veda dan Sastras, dengan cept dan
mudah mudah. Semua orang dari orang biasa dan para rsi menyukainya.
Dan ketika anak itu berumur enam belas tahun , Rishi Mrikandu menjadi
sedih dan setiap hari sedih. Karena terus melihat ayahnya sedih ,Suatu
hari Markandeya bertanya kepada ayahnya: "Ayah, mengapa kau tampak
begitu sedih?"
Karena didesak akhirnya Resi Mrikandu mengatakan
sejujurnya, "Anakku! Apa yang harus kukatakan? Ketika Dewa Siva memberi
anaku kepada ayah, dia bilang kau akan hidup hanya enam belas tahun.
Anda sekarang akan mencapai usia itu. BagaimanaAyah dan ibu yang
melahirkan ananda rela kehilangan dirimu seperti yang kita tahu akan
terjdi pada akhir tahun ini? "
Markandeya berkata, "Ayah! Mungkin
itu alasannya? Dewa Siva sangat baik untuk-penyembahnya. Anda sendiri
mengatakan kepada saya bahwa. Dewa Siwa telah menyelamatkan banyak
mahluk dari kematiannya. Saya telah membaca tentang hal itu dalam Purana
dan mendengarnya dri banyak Rsi. Aku segera akan melakukan ritual ini
memuja Dewa Siva dan malam dari hari ini akan mulai saya lakukan . saya
yakin, Dia akan menyelamatkan-aku juga! "
Rishi Mrikandu sangat senang mendengar anaknya mengatakan ini. Dia memberkati anaknya.
Markandeya membangun Siva-Lingga di sebuah tempat di pantai laut. Dia
mulai menyembah Dewa Siva pagi, siang dan malam. Dia menyanyikan kidung
suci, dan sambil menari dalam sukacita.
Dalam mitologi Hindu, Dewa Yama adalah Dewa Kematian. Dia bersama dengan prajuritnya mengumpulkan jiwa-jiwa orang mati.
Yama menyadari bahwa waktu Markandeya di bumi naik. Dia mengirim dua hambanya untuk mencabut jiwa Markandeya itu.
Namun pada saat ini Markandeya begitu tenggelam dalam meditasi bahwa
cahaya sengit aneh muncul dari dia. Cahaya dari dia kelihatan begitu
terang , sehingga prajurit Yama tidak bisa dekat dengannya. Mereka gagal
membunuh Markandeya.
Menghadapi kegagalan untuk pertama kalinya,
para pelayan kembali dengan kecewa dalam hatinya dan lapor pada Dewa
Yama,'Guru, kita tidak bisa mendekatinya. Ada sesuatu yang datang dari
dia. Sesuatu yang sangat terang .... 'Para pelayan menggelengkan kepala
mereka, "Itu sangat cerah dan kuat sehingga hampir membakar kami ...'
Dewa Yama mengangguk, "Tidak apa-apa. Aku akan mengurus ini .. " Dewa
Yama kemudian mengambil tali dan duduk di kendaraan kerbau dan datang
dekat Markandeya. Dewa Yama menyadari bahwa Markandeya adalah murni dan
telah menjalani kehidupan yang baik. Yang melindunginya. Itulah yang
telah mengusir para pelayannya.
Tapi Yama adalah Dewa Kematian.
Orang baik atau tidak, tak seorang pun lolos darinya. Namun seperti
Markandeya adalah seorang anak yang mulia, Dewa Yama membuat dirinya
terlihat oleh Markandeya.
'Markandeya' Dewa Yama berbicara sereus, 'waktu Anda di bumi sudah habis ...'
Markandeya membuka matanya dan menatap Dewa Yama. Namun Markandeya
tidak merasa takut. Dia menatap Dewa Yama. "Aku tidak akan pergi dengan
Anda ... Tuhanku akan melindungi saya ... '
Dewa Yama mengulangi, 'waktu Anda di bumi sudah habis. Aku datang untuk menjemput Anda ... '
Markandeya tersenyum menggeleng dan memeluk lingga shiva erat.
Menyadari bahwa ia tidak punya pilihan, Dewa Yama melemparkan tali di
sekeliling leher Markandeya untuk menarik keluar jiwanya. Markandeya
memejamkan matanya Selamatkan aku Tuhanku ...
Markandeya terkejut ketika ia merasakan lingga bergerak dengan mata tertutup. Dia membuka matanya dengan takjub.
Markandeya sangat senang untuk melihat Tuhan bermata tiga di
hadapannya. Keinginannya telah terpenuhi. Dia telah melihat Dewa Shiva
sekarang ...
Markandeya tiba-tiba merasa seperti seolah-olah dia
berada di dalam perisai pelindung. Tidak ada yang bisa menyakitinya
sekarang ... Markandeya melihat Dewa Yama dan tersenyum ... Bahkan tidak
mati
Namun Dewa Shiva marah pada waktu itu. Setiap baris dari
wajah Shiva adalah tampak sengit dengan kemarahan. Dan trisula Siwa
dibesarkan dan menunjuk Dewa Yama, yang telah menjatuhkan jerat dan
mundur ketakutan.
'ANDA BERANI MENGGANGGU DIA!' Dewa Shiva berteriak marah, mengancam untuk membuka mata ketiga.
'Ya Tuhanku ... "Yama berkata,' waktu-Nya di bumi sudah habis. Aku datang ...menjemputnya '
'DIA AKAN HIDUP SELAMANYA! ... ...' Shiva mengambil trisula dan menusuk
DewaYama. DewaYama mencoba menghindari trisula, tapi DewaYama
tertangkap senjata tertncap di dadanya. Ia jatuh dan meninggal. Dewa
Kematian sudah mati! Namun ,
Segera Dewa Indra dan dewa lainnya muncul di hadapan Dewa Siwa, yang masih melihat Dewa Yama dengn marah.
Dewa Indra menatap wajah damai Markandeya dengan takjub. Anak itu telah
melakukan apa yang tidak mampu dilakukan orang sebelumnya.
Indra
berbalik dan bersujud pada dewa Siwa, Kita perlu memiliki Dewa kemtian
.Tanpa kematian, tidak akan ada keseimbangan di bumi ... Orang-orang
akan terus lahir dan tidak pernah mati. Itu bukan cara hidup. Hidup ini
tidak dimaksudkan untuk menjadi seperti ini. Aku mohon Dewa Siwa ...
Berikan hidupkan Dewa Yama kembali. Sehingga keseimbangan hidup dapat
dikembalikan ... "kata Indra menunjuk kearah Dewa Yama.
Mendengar
kata-kata Dewa Indra, Dewa Siwa menjadi jinak. Dia mengangguk pelan,
"Ya ... Ya ... Dewa Yama akan memiliki hidupnya kembali ... jika ...
'Dewa Siwa memandang Markandeya yang masih memandang Dewa Siwa
seolah-olah dia telah menemukan harta karun terbesar di bumi. Dewa Siwa
tersenyum di Markandeya, '.. jika Markandeya terhindar ... Markandeya
akan hidup selamanya. Dia akan menjadi orang yang memiliki kemampuan
menaklukan kematian ... '
Deva menyadari bahwa ini adalah kesepakatan yang adil dan diterima kondisi.
Dewa Yama membuka matanya saat luka di dadanya sembuh. Dewa Yama
memandang Markandeya, tersenyum dan terus menghilang dari sana. Deva
yang lain juga kembali ke langit.
Markandeya kemudian jatuh di kaki Dewa Siwa, 'Tuhan saya ingin, pernah melihat kamu ...'
Dewa Siwa tersenyum, 'Kembalilah kepada orang tua Anda Markandeya.
Menjaga mereka untuk hidup mereka. Setelah itu lakukanlah farma yatra di
muka bumi dan menjadi damai melakukan apapun yang Anda inginkan. Anda
memiliki berkat saya. Anda akan tetap berusia enam belas tahun untuk
selama-lamanya. Anda akan selalu memiliki berkat saya ... '
Markandeya kembali ke orang tuanya yang sangat gembira mendengar
ceritanya. Markandeya adalah anak yang baik dan tampak sangat baik
setelah orang tuanya. Dia tidak pernah berusia lebih dari enam belas
....
Doa Mahamrityunjaya Mantra. penghalang dari maut ini
dirahasiakan oleh Markandeya, dan hanya akan diberikn pada bhaktanya
yang meminta dan memuja Siwa.
Sejak hari itu, bentuk api Siwa yang
muncul untuk menyelamatkan anak- Dan Rsi Markandeya disebut Kalasamhara
Murti artinya dpt melht wujud Dewa Siwa atau Kalari, dia mmpu berwujud
Dewa Siwa atau siwa yang kedua.
Markandeya akhirnya pulang, dan
jatuh di kaki orang tuanya. Mereka memeluknya, dan menangis dengan
sukacita. Dalam pertumbuhannya Markandeya menjadi Rsi yang Agung, dan
hidup selamanya.
2. HIDUPNYA KEMBALI DEWA BULAN ATAU CHANDRA MA.
Chandra Ma adalah menantu dari Prajapati Daksa, ..karena sangat marah
dengan Chandra Ma, Prajapati Daksa membunuh Chandra Ma….akibat kematian
cahandra ma, alam menjadi tidak seimbang, akhirnya Dewi Sati menemui
Para Rsi, untuk meminta solusi….Para Rsi mengatakan , Hanya Rsi
Markandeya yang memiliki Mantra Shakti ini, silahkan meohon petunjuk
padanya. Akhirnya Dewi Sati menemui Hyang Rsi Markandeya, dengan
mengutarakan maksudnya….dengan memohon berkat Dewa Shiwa, akhirnya Rsi
Markandeya menganugrahkan Mantra Mertyu Jaya, dalam sebuah Shiwa
Linggam, untuk di tempatkan di samping Mayat Cahndra Ma, dan semua Rsi
akhirnya mengumandangkan Mantra Mertyu Jaya ini, .. keajaiban terjadi,
akhirnya Dewa Shiwa datang menghidupkan kembali Chandra Ma.,.. dan untuk
melindungi selalu Chandra Ma, Dewa Shiwa menempatkan di Kepala Nya.
3. SEBAGAI MANTRA PEMUJAAN MALAM SHIWA RATRI.
Adalah seorang Raja yang bernama Windhu Sara, selalu hidupnya di intai
kematian oleh musush-musush di dekatnya, Raja ini samapai dua kalu
mengalami pembunuhan, Namun selalu di selamatkan oleh Dewi Darma, ibunya
Ashoka, dengan ucapkan mantra ini dalam pengobatannya… sejak saat itu
seluruh kerajaan Magada , menggunakan mantra ini dalam Shiwa Ratri
Pujanya, untuk melindungi negaranya dari mara bahaya . Dan Ashoka juga,
selalu mengumandangkan Mantra ini dalam setiap penebusan dosanya….untuk
keselamatan hidupnya, karena dia menjadi incaran untuk di bunuh , sebeb
sebagai penerus Kerajaan MAGADA.
4. ASHOKA
Ashoka adalah
penerus dinasti Mauria, yang akan menguasai kerajaan Pancala, dia
diingini kematiaanya oleh banyak orang karena berebut kekuasaan, Dewi
Darma menasehati dia melindungi diri dengan mantra tryambhakam.
5. MAHAPUTRA.
Mahaputra adalah keturuan dan penerus kerajaan MEWA, dia dicelekai
banyak orang dan mau dibunug oleh guru gulatnya sendiri karena atas
suruhan , dari keluarga isttana , juga berebut kekuasaan, di di lindungi
Mantra tryambhakam oleh Guru Asramnya.. dan dia selamat.
12 tahap kesadaran dalam praktek Yoga Surya classic.
1. Yoga Surya Namaskara
Kusambut kedatangannya menerangi alam.
2. Yoga Surya Daryam.
Dan kuserahkan jiwa ku dan hidupku mengiringinya sampai tenggelam.
3. Yoga Surya Kertalam.
Ku rasakan aliran energynya merasuki tubuhku.
4. Yoga Nadwityam Suryam
Aku semakin menyerap energy surya dan cahayanya.
merasakan diri kita masuk kedalam lautan cahaya
5. Yoga Surya Arkayam .
Ku ikuti dengan Jiwa sang surya melintas di langit.
merasakan kita adalah matahari
6. Yoga Surya Khagaya
Ku pancarkan sinar tubuhku ke alam semesta.
seluruh tubuh memancarkan cahaya
7. Yoga Surya Maricam
Dan ku dorong energy sinar bulan dan ku genggam dalam tanganku.
telapak tangan mengeluarkan sinar
8. Yoga Surya Sawitri
Semakin kuat tanganku memancarkan energy dan sinar surya.
jari tangan dan kaki bercahaya
9. Yoga Surya Pusne
Alam semesta kurasakan semakin terang benerang penuh cahaya suci.
diri bercahaya
10.Yoga Surya Baskaram
Sinar keemasan bertebaran di semua langit.
sinar kemilau keemasan
11.Yoga Surya Hiranyagarbha
dan jiwaku mengikuti tenggelamnya Matahari , hati dan jiwaku menjadi damai dengan senyum dalam hati
memasukkan sinar dalam perut
12.Yoga Surya Gerhanam
berendam dalam lautan cahaya
Om Shanti Shanti Shanti Om.