Sabtu, 29 Agustus 2015

prayascita durmangala metumpuk





ada 5 tanding
beakala
durmangala
prayasita
pengulapan
Tatakan lis






beakala
durmangala
prayasita





pengulapan
Tatakan lis







untuk ke pemangku
2 tempeh n 3 tamas ental tebasan
tempeh ke 1

tempeh ke 2

tamas ke 1

tamas ke 2

 tamas ke3

Jual Banten Otonan






Melayani pembuatan aneka banten untuk upacara \hindu Bali
piodalan
pawiwahan
otonan
tiga bulanan


Melayani aneka Upacara
Ngelangkir
Menikah
Ngaben

hubungi via WA, Telp atau sms
0897 - 6687 - 246
0882 - 9209 - 6763


Telp
0361 - 464096

alamat
jl Gandapura Gg 1c No1 Kesiman Kertalangu
dan
jl sedap malam 117a kebon kuri
Denpasar

Pesan Via Facebook Klik Disini

Kamis, 27 Agustus 2015

PANCA GAVYA.







Panca gavya adlh lima be.nda yg di keluarkan atau di hasilkan dari sapi. Kelima hal ini di pandang suci dalam pradaban weda. Semua di jelaskan dlm catur weda dan penjelasan tentang ke agungang sapi. Panca gavya dalam pustaka leluhur hindu kita bangsa indonesia seperti tertulis dam lontar2. Dalam sloka2 yg indah ini,,
OM MITRA PURIKSAKAM VAPI
KSIRAN DADHI GHRITAN CA
GOBHYA EVA SAMUTPADHAM
PANCA GAVYASYA LAKSANAM
dia,, air kencing sapi, kotoran sapi, susu sapi, susu asam dan ghee,, semua ini di hasilkan dari sapi di sebut panca gavya.
Dalam mantra2 catur weda sapi kotoran sapi bahkan sampai bulu bahkan samapai kukunya pun di agungkan. Ternyata di bali dahulu kala para leluhur kita pun meyakini hal ini. Ini adlh bukti yg jelas bahwa lleluhur kita menyakiti dan memakan daging sapi.. sapi di muluakan dalm berbagai lontar di bali. Seperti di lontar gria anyar sibang dan lontar gria tabanan , blayu.
Tetapi kayaknya jaman sekarang dimana2 kita lihat terdapat orang tua .muda .anak2 ada pemandangan yg berbeda,, yaitu mereka mulai menyukai daging sapi. Kenapa bisa terjadi seperti itu,,,,! apa sebabnya???
Karna walau kita mengetahui tradesi leluhur kita memuliakan sapi dan tidak membunuh sapi, namun tatwa nya yg mengaburkan di buat oleh yg belum matang dalam keagamaan hindu sehingga menimbulkan pemahaman yg tidak jelas.. tanpa mengetahuia filsafatnya dengan baik, walaupun secara umum kita mendengar bahwa orang hindu tidak boleh makan daging sapi .. sradha/iman kita tidak akan kuat jika filsafat nya yg tidak jelas, orang2 tua sudah milai menyukai daging sapi . Ahirnya tidak adayg bisa disalahkan dengan hal ini.. jika anak2 cucu2 kita juga akan terus memakan daging sapi tanpa keraguan dan penyesalal sedikit pun tindakan seperti ini hanya sengaja bunuh diri..!!!!
Sebenarnya dengan membunuh dan memakan daging sapi, tanpa sadar umat hindu telah menebang akar pohon weda. Dengan menebang akar pohon weda . Hanya menunggu semuanya jadi layu..


BENARKAH BALI ITU HINDU?


Tradisi Spiritual Bali memiliki banyak sebutan, mulai dari Gama Bali, Agama Tirtha, Siwa-Buddha sampai Agama Hindu Bali dan Hindu Dharma. Bahkan para sesepuh Bali pun sulit memberi nama untuk tradisi spiritual yang demikian kompleks dan kaya ini.
Tradisi Spiritual di Bali bukan hanya dibentuk oleh elemen-elemen ke-Hindu-an namun juga ada elemen spiritual seperti Bauddha Tantra (Vajrayana) yang berkembang di Bali sejak jaman Kerajaan Bedahulu sampai jaman Dalem Waturenggong, dimana salah satu tokoh Pandita Buddha yang paling populer adalah Dang Hyang Astapaka, yang adalah leluhur para Pandita Buddha di Bali.
Dang Hyang Astapaka adalah keponakan dari Dang Hyang Nirartha, “lelangit” para Pedanda di Bali. Beliau datang atas permintaan Dalem Waturenggong untuk menjadi Brahmana Buddha, mendampingi Dang Hyang Nirartha yang adalah Brahmana Siwa.
Ratusan tahun sebelum masa Dalem Waturenggong, di Bali Buddhisme telah berkembang pesat; banyak karya sastra dan bangunan sejarah bisa menjadi buktinya. Namun, sebagaimana juga sistem filsafat Hinduisme, demikian pula sistem Buddhisme di Bali telah membaur sedemikian rupa sehingga “menjadi Bali”, berbeda dengan sistem filsafat Hindu/ Buddha di tempat lain.
Dalam buku ini, C. Hooykaas, salah satu peneliti legendaris yang karena kecintaanya terhadap Bali telah mengeksplorasi Bali semenjak jaman penjajahan Belanda, dibedah secara sangat komprehensif warisan spiritual Brahmana Buddha (Bauddha) di Bali serta sinkretisme Buddisme di Bali.

Prayascita luwih







Jenis Prayascita :

Prayascita Cenik
Prayascita Gede

Prayascita Kawi
Prayascita Luwih

Prayascita Cenik : 

kulit sayut, nasin sodan, raka, isuh-isuh benang putih/tebus, peselan padang lepas (rumput digulung dengan don dadap diikat benang tebus) , pere padma, taluh siap matah, lis prayascita, penyeneng, sampyan nagasari

Prayascita Gede : = prasita cenik hanya lebih besar/rakanya lebih besar 

Prayascita Kawi :

 kulit sayut, beras benang porosan kulit peras, raka, nasin sodan, kojong rasmen, 5 tulung sangkur, 5 tipat gelatik, 5 untek besar / nasin peras, 5 kuangen n 5 peselan ( puring, don cemara, don nagasari dibungkus don endong diikat benang tebus), isuh-isuh (2 takir yang 1 diisi takir misi dadap n benang tebus satu lagi diisi beras keduanya dimasukkan plastik), peselan padang lepas (rumput digulung dengan don dadap diikat benang tebus) , pere padma, taluh siap matah,takir daun segar diisi beras kuning n peselan, bungkak gading, sampyan nagasari, penyeneng/teterag, lis prasita.

Prayascita Luwih : 

kulit sayut, beras benang porosan kulit peras, nasin sodan, tulung prasita (tamas busung dijahiti tangga menek ujungnya diisi kepet, raka, tumpeng, kojong rasmen, ….), raka, kojong rasmen, 11 tulung sangkur, 11 tipat gelatik, 11 untek besar/nasin peras, 11 kuangen n 11 peselan ( puring, don cemara, don nagasari dibungkus don endong diikat benang tebus), isuh-isuh (2 takir yang 1 diisi takir misi dadap n benang tebus satu lagi diisi beras keduanya dimasukkan plastik), peselan padang lepas (rumput digulung dengan don dadap diikat benang tebus) , pere padma, taluh siap matah, takir daun segar diisi beras kuning n peselan,  bungkak gading, sampyan nagasari, penyeneng/teterag, lis prasita, tambahkan 5 peselan untuk ida nak lingsir ngarga tirta

Peselan : puring, cemara, daun nagasari semua digulung daun endong diikat benang tebus


Prasita luwih
Kulit sayut, 2 kulit peras, raka, kojong rasmen
Tulung agung isi tumpeng 1 n raka, sampyan nagasari
Nasi peras 11
Kulit peras 11 bundar diganti 2 aja
Tulung sangkur 11 isi nasi
Tipat gelatik 11 isi nasi
Kuangen 11 +11 peselan (don endong, cemara, puring, don nagasari dikat benang tebus)
Daksina 1
Peras tulung, payasan
Peselan don dadap misi seet mimang, padang kasna, ikat dengan benang tebus
Payuk pere n Padma
Bungkak gading, sampyan jit goak
Lis prayascita
Teterag
sampyan nagasari 
dulang
tamas hias megelenter
kepet di puncaknya/teterag besar n cantik

kuangen
daksina
bungkak gading
jempere
isuh-isuh (takir misiberas, takir misi sisiran don dapdap n benang,





Selasa, 25 Agustus 2015

BHUTA KALA







Kata Bhuta berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata ”bhu”, yang artinya ; menjadi, ada, makhluk dan berwujud.
Sedangkan Kala berarti ; kekuatan atau energi. Bhuta Kala dapat diartikan makhluk / wujud dari kekuatan yang ada. Wujud kekuatan yg maha dasyat tsb perlu dinetralisir dan diharmoniskan dengan melaksanakan upacara 'Bhuta Yadnya', demi tercapainya keseimbangan dan keharmonisan hidup manusia. Upacara Bhuta Yadnya ini bertujuan agar alam semesta beserta isinya tetap dalam keadaan harmonis & sempurna, baik secara niskala maupun niskala ••

KETUHANAN DAN KLAIM ISME

KETUHANAN DAN KLAIM ISME
Kenapa manusia tidak bisa melihat TUHAN?...
secara kasat mata/mata fisik manusia tidak mampu melihat Tuhan................
.jika manusia disejajarkan dengan tuhan, maka manusia tak beda dengan orang buta.dan tuli.......orang buta tidak bisa melihat apapun, meskipun didepannya ada bermacam macam wujud/wajah,nama dan jenis benda, ...
dan orang tuli juga tidak bisa mendengar suara apapun.... seperti itulah manusia dihadapan Tuhan....
orang buta dan tuli apa mungkin bisa memahami terdadap sesuatu yg berdiri didepannya?...bagaimana jika 10 orang buta dan tuli berdebat tentang gajah yg berwujud yg berdiri didepannya, yg mereka sama sekali tidak tau bagaimana rupa gajah dan suara gajah karena mereka ber 10 itu buta dan tuli...
selama ini manusia tak beda dengan 10 manusia buta dan tuli itu yg berdebat tentang TUHAN yg sesungguhnya mereka sama sekali tidak pernah ia lihat.... tetapi dengan egonya ia menyampaikan kebenarannnya sendiri dan menyalahkan kebenaran yg lain yg sesungguhnya juga mereka sama sama buta tuli.....
Orang yg ingin bertemu TUHAN syarat pertamanyanya harus melek dan tidak tuli..melek yg dimaksud disini adalah melek secara SPIRITUAL..Tuhan tidak bisa dimengerti dengan mata fisik, tetapi harus dengan mata dan telinga SPIRITUAL/secara jiwa rohani...
untuk bertemu ,melihat dan mendengar TUHAN..... manusia harus mampu menyamakan FREKWENSI spiritualnya........ibarat glombang dan frekwensi TV, tidak akan muncul siaran yg pas jika tidak ketemu pada gelombang dan frekwensi yg sama dan sesuai.
dan syarat yg KEDUa .untuk bertemu TUHAN..yaitu, harus tahu siapa nama nya yg di sebutkan/ atau diberi sebutan.....
syarat yg ketiga... harus TAHU alamat yg jelas dan pasti serta lewat jalan mana seperti apa dan dengan cara apa melalui mana mencapai ..kondisi dan sifat tempat yg sesungguhnya.
syarat yg ke EMPAT agar tidak salah .. harus tahu wajah atau wujud dari TUHAN secara spiritual...
Ibarat seorang asing yg berkunjung menemui seseorang yg belum pernah dikenalnya....meskipun ia tahu nama, tahu tempat tingglnya, alamatnya... tetapi tidak tahu bagaimana wajahnya /gambaran tentang bentuk wujud orang yg dicari maka bisa bisa salah, karena banyak orang yg punya nama sama dengan alamat yg sama juga..maka identitas wajah/wujud akan mempermudah dan mempercepat untuk ketemu yg dicari..
Syarat yg kelima harus tahu Gambaran tentang sifat sifat Tuhan yg sesungguhnya dan alam yg ditempatinya, Sifat Tuhan adalah esa dan tanpa keterikatan, mendiami alam kedamaian.alam kebebasan.. tidak berwujud fisik tetapi memiliki wujud secara spiritual rohani....beliau bersifat KOSONG TETAPI BERISI....dan TANPA DUALITAS...
maka jika tidak melalui 5 kreteria jalan diatas, jangan harap bisa ketemu tuhan yg sesungguhnya....jangan jangan manusia hanya ketemu TUHAN KW 1 KW2 dan seterusnya yg selanjutnya diperdebatkan, di klaim dan dipertentangkan hingga ketentraman bumi diadu domba oleh Tuhan KW seperti Itu...sehingga memunculkan kekerasan dan kekejjaman, konversi dan penaklukan, penistaan dan perendahan sesama umat manusia.......RAHAYU