Dagang Banten Bali |
Pengertian Lingga Yoni
Pengertian mengenai Lingga-Yoni, yaitu sebagai lambang alat reproduksi lelaki dan perempuan.Dalam kamus Jawa Kuna Indonesia mendefinisikan: “Linga tanda, ciri, isyarat, sifat khas, bukti keterangn, petunjuk; Lingga, lambang kemaluan lelaki (terutama Lingga Siwa dibentuk tiang batu), patung dewa, titik tugu pemujaan, titik pusat, pusat poros, sumbu”. “Yoni rahim, tempat lahir, asal Brahmana, Daitya, dewa, garbha, padma, naga, raksasa, sarwa, sarwa batha, sudra, siwa, widyadhara dan ayonia.
Bentuk Yoni yang ditemukan di Indonesia pada umumnya berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan laubang yang membentuk cerat. Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. Beberapa ahli mengemukakan bahwa bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
2.2 Lingga Yoni Sebagai Pratima
Seperti yang telah dibahas sebelumnya pratima merupakan perwujudan-perwujudan, bentuk, arca, personifikasi. Demikianlah perwujudan itu tidak merupakan bentuk yang sebenarnya(asli) dari dewa, tetapi sebagai manifestasi dari bentuk dewa, dan itulah sebabnya mereka yang menghormat langsung kepada dewa(tuhan). Salah satu bentuk manifestasi dari dewa tersebut salah satunya adalah berupa Lingga Yoni. Lingga dan Yoni mempunyai suatu arti dalam agama setelah melalui suatu upacara tertentu. Sistem ritus dan upacara dalam suatu religi berwujud aktivitas dan tindakan manusia dalam melaksanakan kebaktiannya terhadap Tuhan, dewa-dewa, roh nenek moyang dalam usahanya untuk berkomunikasi dengan mereka.
Lingga Yoni merupakan salah satu bentuk ikon Siva yang paling banyak digunakan, ditemukan hampir di semua mandir Siva. Bentuknya bundar, eliptik, citra aniconic, biasanya diletakan di atas dasar bundar, atau pitha. Sivalinga adalah simbol paling kuno paling sederhana dan Siva, khususnya Parasiva, Tuhan di luar semua bentuk dan sifat-sifat. Pitha merepresentasikan Parashakti, kekuatan Tuhan.
The Oxford Dictionary of World Religions menambahkan: “Lingga adalah simbol energi generatif. Menyebut ini sebagai “phallic worship” (pemujaan palus) adalah salah secara total memahami represenrasi secara miniatur atau bentuk simbolik, menciptakan dan melepaskan kekuatan dengan mana dia diasosiasikan.”Ada perbedaan sangat mendasar antara dua definisi pertama dengan dua definisi terakhir. Lingga sebagai simbol Ayah (Tuhan) dan Yoni sebagai Ibu (pertiwi), sebagai alam semesta, telah dipuja oleh umat Hindu sejak 3.500 tahun sebelum masehi. Lingga dan Yoni diwujudkan menjadi tempat suci atau bangunan suci dalam bentuk arca pelinggih, candi, seperti bangunan Padmasana yang kita kenal sekarang. Ciri utama yang melekat pada bangunan arsitektur suci “Lingga” atau “Linga” adalah:
1. Wujud Lingga, bentuk vertikal, ujung oval, umumnya terbuat dan batu andesit sebagai wujud cahaya Brahman yang transendental untuk menciptakan alam semesta beserta isinya.
2. Aksara “OM”(AUM), gema suara Brahman dan simbol kekuatanNya untuk penciptaan.
3. Bangunan Suci “Yoni” tempat tegaknya “Lingga” untuk menciptakan alam semesta, dengan kelengkapan kekuatan Bedawangnala (naga, kura-kura) yang didepannya Nandi, mengawal, menjaga keseimbangan ciptaan Nya.
Dalam Ganapatitattwa perwujudan batara siwa dilambangkan dengan lingga. Lingga pada hakekatnya mempunyai arti , peranan dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat lampau, khususnya bagi umat beragama Hindu.