Pejati
tipatnya ganti dengan tipat sari bagia 3 soroh/3 pasang
tetebus benang kuning
dulang, aled, peras, sodan, daksina, tipat sari bagia masing-masing 3 atau 3 soroh (tipat sari dan tipat bagia digandeng), pesucian, segehan putih kuning
rakanya berwarna kuning seperti misal jeruk
canangnya menggunakan bunga lotus/teratai
permen yang berwarna kuning.
taruh beberapa koin perak atau koin emas dekat patung dewa
Mantra Ganesha
गजाननं भूतगणादि सेवितं कपित्थ जम्बूफल चारु भक्षणं.
उमासुतं शोक विनाश कारकं नमामि विघ्नेश्वरपादपङ्कजम् ..
gajananam bhutganadi sevitam kapittha jambufal charu bhakshanam
umasutam shok vinash karakam namami vighneshwar paad pankajam
Artinya:
Aku menundukkan
kepala saya kepada Tuhan Ganesha yang memiliki kepala gajah, yang
sedang dilayani oleh Bhuta dan Ganas, Siapa yang suka untuk memiliki
buah jambu dan yang adalah putra dari Dewi Uma dan destructs duka.
Mantra Dewi Mahalakshmi
हेमद्रितनायां देवीं वरदां शङ्करप्रियां.
लम्बोदरस्य जननीं गौरीं आवाह्याम्यहम् ..
hemadri tanayam devim vardaam Shankar priyaam
lambodarasya jannim gauriim aawahayamyaham
Artinya:
Saya mengundang Dewi Gauri yang adalah ibu dari Tuhan Ganesha, yang menyenangkan Tuhan Siwa dan yang tubuhnya seperti salju.
Arti:
Aku menundukkan kepala saya untuk Dewi Mahalakshmi
Aku menundukkan kepala saya untuk Dewi yang duduk di atas bunga Lotus.
Aku menundukkan kepala saya untuk Dewi yang berada pada bunga Lotus.
Aku menundukkan kepala saya untuk Dewi Mahalakshmi dan Mahakali.
Aku menundukkan kepala saya untuk Dewi kekayaan.
SUMBER: http://www.idealmantra.com/mahalakshmi-mantra.html
Dewi Lakshmi adalah Dewi Hindu yang dipercaya sebagai pemberi anugerah segala bentuk kesuksesan dan kekayaan dan serta jalan keluar / solusi, sarana, dan hasil dari semua bentuk kelimpahan dan kemakmuran. Dewi Laksmi dipercaya sebagai simbol atas kedamaian, kecantikan yang agung, siddhi / kemampuan suci, keseimbangan, kekuatan, keberuntungan, dan kebijaksanaan. Dia disebut juga disebut Thirumagal atau Sri karena Sang Dewi memiliki kekuatan kekuatan diatas.
Kata Sansekerta "Lakshmi" berasal dari kata "Laksme," yang mewakili "tujuan." Oleh karena itu, Dewi Laskmi merepresentasikan / mewakili tujuan hidup yaitu jagaddhita, yang mencakup kelimpahan dan kekayaan spiritual maupun duniawi serta kemakmuran.
Sang Dewi biasa diilustrasikan berdiri atau duduk di atas teratai dengan koin emas berlimpah di arus tak berujung dari salah satu tangan-Nya, yang merupakan simbolis ketika bunga teratai, kekayaan, dan kelimpahan sifat baik dan mulia muncul dan berkat dari Dewi Lakshmi pun hadir. Dewi Laksmi terkadang ditunjukkan pula dengan 1 atau 2 gajah serta seekor burung hantu. Gajah merupakan perlambang energi aktivitas, pekerjaan, dan kekuatan, serta air, hujan, dan kesuburan untuk kekayaan dan kemakmuran yang melimpah.
🌷✨Lakshmi Gayatri Mantra ✨🌷
"Om Mahalaxmiya Vidmahe,
Wisnu Patniyai cha Dhimahi,
Tanno Lakshmih Prachodayat."
"Om, biarkan aku merenungkan dewi terbesar, Oh, Shakti dari Dewa Wisnu, berilah aku akal yang lebih tinggi, dan biarlah Dewi Lakshmi menerangi pikiranku. "
Dengan segala doa dan harapan serta kerja keras, melantunkan mantra ini dengan bakti tulus dan ikhlas akan membawa kemakmuran dan kekayaan dalam hidup ....swaha.
OM Maha Lakshmi Ya Namah
MAKNA HARI BUDA CEMENG KLAWU DALAM KEHIDUPAN
Om Swastiastu
Dalam sistem kalender Bali, Buda Cemeng Klawu atau Buda Wage Klawu yang jatuh setiap hari Rabu pada wuku Klawu di penanggalan Bali, merupakan hari perayaan yang cukup dianggap penting oleh umat Hindu khususnya di Bali. Hal ini sering disebut sebagai piodalan Ida Bhatara Rambut Sedana yang diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali oleh masyarakat Hindu di Bali.
Pemujaan pada hari ini lebih banyak diperuntukkan untuk Bhatara Sri Sedana. Dewa Kekayaan, kemakmuran, kemurnian, dan kedermawanan selalu dihubungkan dengan Dewi Laksmi.
Dalam tradisi agama Hindu di Bali, “Batara Rambut Sedana” dipuja sebagai “Dewi Kesejahteraan” yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia. Kegiatan peringatan “Sri Sedana” yang lazim disebut “Rambut Sedana” merupakan hari raya atau odalan bagi uang maupun nafkah yang telah dianugerahkan Tuhan Yang Mahaesa kepada umat Manusia.
Dilihat dari arti katanya yaitu “Sri” artinya beras, dan “Sedana” artinya uang atau dengan kata lain bagian dari nafkah, maka perayaannya dilakukan di lingkungan rumah tangga dan juga pura di lingkungan desa adat. Bahkan di Pura Besakih yang merupakan pura terbesar di Bali, juga terdapat Pura Rambut Sedana yang merupakan hulu dari Pelinggih Rambut Sedana atau sering disebut Sri Sedana yang ada di merajan keluarga di Bali.
Setiap pasar di Bali juga mempunyai pelinggih atau pura Bhatari Melanting yang dihormati sebagai ‘Dewi Perekonomian’ dan setiap hari Buda Cemeng Klawu akan dilakukan peringatan untuk mengucapkan rasa syukur atas rejeki yang diperoleh yang ditujukan kepada Bhatara Rambut Sedana. Buda Cemeng Klawu ini merupakan hari perayaan yang cukup penting bagi umat Hindu khususnya di Bali.
Tak heran jika hari Buda Cemeng Klawu ini lebih banyak dirayakan oleh mereka yang membuka usaha perdagangan di Bali, misalnya pedagang di pasar (kelontong), toko sembako, pemilik warung, bahkan sampai ke perusahaan-perusahaan yang mengalirkan dana secara cepat dalam menjalankan perusahaan tersebut. Di setiap tempat yang digunakan untuk menyimpan uang diberikan sesajen khusus untuk menghormati Dewi Laksmi/Betara Sedana sebagai rasa terima kasih atas pemberian-Nya.
Dewi Lakshmi adalah Dewi Hindu yang dipercaya sebagai pemberi anugerah segala bentuk kesuksesan dan kekayaan dan serta jalan keluar / solusi, sarana, dan hasil dari semua bentuk kelimpahan dan kemakmuran. Dewi Laksmi dipercaya sebagai simbol atas kedamaian, kecantikan yang agung, siddhi / kemampuan suci, keseimbangan, kekuatan, keberuntungan, dan kebijaksanaan. Dia disebut juga disebut Thirumagal atau Sri karena Sang Dewi memiliki kekuatan kekuatan diatas.
Kata Sansekerta "Lakshmi" berasal dari kata "Laksme," yang mewakili "tujuan." Oleh karena itu, Dewi Laskmi merepresentasikan / mewakili tujuan hidup yaitu jagaddhita, yang mencakup kelimpahan dan kekayaan spiritual maupun duniawi serta kemakmuran.
Sang Dewi biasa diilustrasikan berdiri atau duduk di atas teratai dengan koin emas berlimpah di arus tak berujung dari salah satu tangan-Nya, yang merupakan simbolis ketika bunga teratai, kekayaan, dan kelimpahan sifat baik dan mulia muncul dan berkat dari Dewi Lakshmi pun hadir. Dewi Laksmi terkadang ditunjukkan pula dengan 1 atau 2 gajah serta seekor burung hantu. Gajah merupakan perlambang energi aktivitas, pekerjaan, dan kekuatan, serta air, hujan, dan kesuburan untuk kekayaan dan kemakmuran yang melimpah.
🌷✨Lakshmi Gayatri Mantra ✨🌷
"Om Mahalaxmiya Vidmahe,
Wisnu Patniyai cha Dhimahi,
Tanno Lakshmih Prachodayat."
"Om, biarkan aku merenungkan dewi terbesar, Oh, Shakti dari Dewa Wisnu, berilah aku akal yang lebih tinggi, dan biarlah Dewi Lakshmi menerangi pikiranku. "
Dengan segala doa dan harapan serta kerja keras, melantunkan mantra ini dengan bakti tulus dan ikhlas akan membawa kemakmuran dan kekayaan dalam hidup ....swaha.
OM Maha Lakshmi Ya Namah
MAKNA HARI BUDA CEMENG KLAWU DALAM KEHIDUPAN
Om Swastiastu
Dalam sistem kalender Bali, Buda Cemeng Klawu atau Buda Wage Klawu yang jatuh setiap hari Rabu pada wuku Klawu di penanggalan Bali, merupakan hari perayaan yang cukup dianggap penting oleh umat Hindu khususnya di Bali. Hal ini sering disebut sebagai piodalan Ida Bhatara Rambut Sedana yang diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali oleh masyarakat Hindu di Bali.
Pemujaan pada hari ini lebih banyak diperuntukkan untuk Bhatara Sri Sedana. Dewa Kekayaan, kemakmuran, kemurnian, dan kedermawanan selalu dihubungkan dengan Dewi Laksmi.
Dalam tradisi agama Hindu di Bali, “Batara Rambut Sedana” dipuja sebagai “Dewi Kesejahteraan” yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia. Kegiatan peringatan “Sri Sedana” yang lazim disebut “Rambut Sedana” merupakan hari raya atau odalan bagi uang maupun nafkah yang telah dianugerahkan Tuhan Yang Mahaesa kepada umat Manusia.
Dilihat dari arti katanya yaitu “Sri” artinya beras, dan “Sedana” artinya uang atau dengan kata lain bagian dari nafkah, maka perayaannya dilakukan di lingkungan rumah tangga dan juga pura di lingkungan desa adat. Bahkan di Pura Besakih yang merupakan pura terbesar di Bali, juga terdapat Pura Rambut Sedana yang merupakan hulu dari Pelinggih Rambut Sedana atau sering disebut Sri Sedana yang ada di merajan keluarga di Bali.
Setiap pasar di Bali juga mempunyai pelinggih atau pura Bhatari Melanting yang dihormati sebagai ‘Dewi Perekonomian’ dan setiap hari Buda Cemeng Klawu akan dilakukan peringatan untuk mengucapkan rasa syukur atas rejeki yang diperoleh yang ditujukan kepada Bhatara Rambut Sedana. Buda Cemeng Klawu ini merupakan hari perayaan yang cukup penting bagi umat Hindu khususnya di Bali.
Tak heran jika hari Buda Cemeng Klawu ini lebih banyak dirayakan oleh mereka yang membuka usaha perdagangan di Bali, misalnya pedagang di pasar (kelontong), toko sembako, pemilik warung, bahkan sampai ke perusahaan-perusahaan yang mengalirkan dana secara cepat dalam menjalankan perusahaan tersebut. Di setiap tempat yang digunakan untuk menyimpan uang diberikan sesajen khusus untuk menghormati Dewi Laksmi/Betara Sedana sebagai rasa terima kasih atas pemberian-Nya.
astungkara ... ngiring selalu update blognya dengan info Bali dan Agama Hindu
BalasHapus