Kamis, 11 Januari 2018

Urutan-urutan Panca Sembah


Urutan-urutan sembah baik pada waktu sembahyang sendiri ataupun sembahyang bersama yang dipimpin oleh Pemangku/Pinandita atau Sulinggih adalah seperti berikut :
Mantramnya :
“Om ātma tattvātmā
suddha mām svāhā.”
Artinya :
Om Ātma, Ātmanya kenyataan ini, bersihkanlah hamba.
2. #Menyembah Sanghyang Widhi sebagai Sanghyang #Aditya, dengan sarana bunga.
Mantramnya :
“Om ādityasāparam
jyoti, rakta teja namo’stute, svetapańkaja mdhyastha, bhāskarāya namo’stute.”
Artinya :
Om sinar surya yang maha hebat,
Engkau bersinar merah, hormat
kepada-Mu, Engkau yang berada di tengah-tengah teratai putih, hormat pada-Mu pembuat sinar.
3. #Menyembah Sanghyang Widhi sebagai #Ista_Dewata pada hari dan tempat persembahyangan, sarana kwangen.
Mantramnya :
“Om nama deva
adhisthanāya,
Sarva vyāpi vai śivāya,
Padmasāna ekapratisthāya,
Ardhanareśvaryai namo’namah.”
Artinya :
Om kepada Dewa yang bersemayam pada tempat yang tinggi, kepada Siwa yang sesungguhnya berada dimana-mana,
kepada Dewa yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai sebagai satu tempat,
kepada Ardhanaresvari hamba menghormat.
Catatan :
Ista Dewata artinya dewata yang
diingini hadir-Nya pada waktu
pemuja memuja-Nya. #Ista_Dewata
adalah perwujudan Sanghyang Widhi dalam berbagai-bagai wujud-Nya. Seperti Brahma, Visnu, Isvara, Sarasvati, Gana dan sebagainya.
Karena itu mantramnya bermacam-macam sesuai dengan Ista Dewata yang dipuja pada hari dan tempat itu. Misalnya pada hari Saraswati yang dipuja adalah Dewi Saraswati
dengan Saraswati Stawa, pada hari lain dipuja Dewata yang lain dengan Stawa-Stawa yang lain juga.
Contoh : #Puja atau #stawa yang dapat
diucapkan pada waktu hari #Saraswati,
“Om Sarasvatinamastubhym,Varade kāma rupini, Siddhārambham karisyāmi, Siddhir bhavatu me sadā.”
Artinya :
Om Hyang Sarasvati dalam wujud-Mu sebagai penganugrah berkah, terwujud dalam bentuk yang sangat didambakan. Semogalah segala kegiatan yang hamba lalukan selalu sukses atas waranugraha-Mu.
“Om Brahma-putri mahā-devi, Brahmanyā Brahma-nandini, Sarasvati samjñayani,
Prayānāya Sarasvati.”
Artinya : Engkau adalah Sakti Deva
Brahma, ya Mahadewi, Engkau adalah pancaran kemuliaan Deva Brahma, Engkau adalah kumpulan segala kebijaksanaan, segala puja dan puji tertuju padaMu, ya Sarasvati.
Untuk pengastawa atau puja yang lain lihatlah buku “Doa sehari-hari menurut Hindu,” oleh Drs. I Gusti Made Ngurah, buku Tri Sandhya
Sembahyang dan Berdoa,” oleh Dr. Made Titib dan buku lain yang sejenis.
Pada saat persembahyangan umum seperti pada persembahyangan hari Purnama dan Tilem, Dewata yang dipuja adalah Sanghyang Siwa yang berada dimana-mana, atau juga di
tempat suci tertentu yang tidak diketahui Ista Dewata yang distanakan disana maka mantram
yang diucapkan adalah mantram nomor tiga tersebut.
4. #Menyembah Sanghyang Widhi
sebagai Pemberi Anugrah, sarana kuangen.
Mantramnya :
“Om anugraha manohara,
devadattānugrahaka,
arcanam sarvapūjanam,
namah sarvānugrahaka.
Deva devi mahāsiddhi,
yajñānga nirmalātmaka
laksmī siddhisca dīrghāyuh, nirvighna sukha vŗddhisca.”
Artinya : Om, Engkau yang menarik hati, pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewa, pujaan semua pujaan, hormat kepada-Mu pemberi semua anugrah. Kemahasidian Dewa dan Dewi, berwujud yadnya, pribadi yang suci, kebahagiaan, kesempurnaan panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan.
5. #Sembah Puyung.
Mantramnya :
“Om, deva suksma
paramācintyāya nama svāhā.”
Artinya : Om, hormat pada Dewa yang tak terpikirkan yang maha tinggi, yang naha gaib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar