Rabu, 23 September 2015

TAK ADA KETURUNAN HINDU




TAK ADA KETURUNAN  HINDU
OM Svastyastu
Ajaran Hindu merupakan sebuah 'cara hidup' di mana kita diarahkan untuk hidup selaras dengan aturan universal dan kekuatan abadi dalam alam semesta ini. Dalam perjalanan kesadaran ini kita diberikan kebebasan untuk mencari jati diri yang tertinggi untuk mencapai pembebasan secara spiritual. Jadi ajaran Hindu memiliki sebuah lautan pengetahuan dan pesisir mutiara kesadaran untuk mengarahkan kita kepada kesadaran-kesadaran yang semakin tinggi, yang selanjutnya akan membawa kita kepada puncak-puncak kejernihan dan keheningan.
Adakah orang baru lahir yang sudah mengetahui dan mampu menerapkan cara hidupnya menurut ajaran Hindu? Tentu tidak ada, maka oleh karena itu tidak ada yang lahir ke dunia ini sebagai Hindu (Penganut Ajaran Hindu). Kita perlu introspeksi diri mengenai peran kita sebagai penganut ajaran Hindu demi kelanjutan ajaran yang agung dan mulia ini, karena yang jelas bukan kelahiran dan keturunan yang akan menentukan kelanjutannya ajaran Hindu.



Berbeda dengan Budaya dan Tradisi, Ajaran Hindu tidak diturun temurunkan secara warisan leluhur atau dari Bapak ke Anak, melainkan terutama dilanjutkan, dilestarikan dan diamankan oleh mereka-mereka yang mencapai puncak kesadarannya, ingin belajar dan ingin meluangkan tenaga dan waktu untuk mencerahkan orang lain dalam perguruan. Sejak masa para Rishi Kuno, ajaran Hindu hanya dapat diamankan secara jelas antara Guru dan Sisya, terlepas dari keturunan atau tidak. Orang yang paling mampu dan paling tepat secara menyeluruh untuk menerapkan dan mengamankan ajaran Veda dapat menjadi Sisya dan selanjutnya suatu hari juga menjadi Guru.
Pada jaman di mana pengetahuan Veda dan ajaran Hindu mulai dilanjutkan secara turun temurun mulai muncul kejanggalan karena tidak lagi berdasarkan kejernihan yang diperolehkan atau bersemayam antara Guru dan Sisya. Pengetahuan Veda yang murni akhirnya dicampuri pemahaman sosial, adat, politik, budaya dan tradisi karena sistem Guru - Sisya disampingkan. Akhirnya yang merupakan ajaran Hindu dan yang merupakan budaya atau tradisi semakin tidak jelas. Jadi masa kini dalam hal ini, sebagai penganut ajaran Hindu kita perlu introspeksi diri dan berusaha dengan betul untuk mengenal kebenaran ajaran Hindu bukan pembenaran penganut ajaran Hindu..
Ajaran Hindu bersemayam dalam pengetahuan abadi, Veda, dan mereka yang menerapkannya dengan sungguh-sungguh, mereka yang memiliki pendalaman, berwawasan dan mampu menjelaskan atau mencerahkan orang lain tentang ajaran Hindu dapat mengamankannya untuk generasi-generasi mendatang. Jadi, sebelum ada yang menyatakan dirinya bangga terlahir sebagai orang Hindu, saya ingin Anda memikirkan kata-kata itu, karena sesungguhnya tidak ada orang yang lahir sebagai penganut ajaran Hindu. Ajaran seseorang sesungguhnya bertumbuh dalam kesadarannya sendiri dan akan juga ditentukan oleh orang itu sendiri sepanjang hidupnya. Leluhur kita siapa dan mereka menganut ajaran atau pemahaman apa, warisan tradisi, budaya ataupun orang tuanya sendiri bukan yang menentukan kita penganut ajaran Hindu atau tidak. Hanya diri kita sendiri yang menentukan hal ini.
Ajaran Hindu sesungguhnya merupakan sebuah cara hidup terkait dengan kesadaran, dan kedua hal ini tidak diperolehkan dari kelahiran, melainkan akan berkembang dari keinginan sendiri untuk mempelajari diri berdasarkan Keyakinan, Ketekunan dan Kedisiplinan.
Jika Anda ingin mengtahui ajaran apa yang sesungguhnya dianut seseorang, cara terbaiknya adalah melihat cara dia hidup. Berusaha melihat orang bukan dari apa YANG  mereka Katakan atau Tulis, tetapi mengenal mereka dari cara mereka berbicara, cara mereka hidup dan berperilaku. Di situ akan terlihat apakah seseorang menganut ajaran Hindu atau hanya meyakini dirinya terlahir sebagai orang Hindu.


Hindu adalah agama "yg mengajarkan kesadaran"ketika masih tingkat SMA salah seorang guru agama mengatakan. Alam semesta itu ibaratnya bagai seekor sapi yg rela susunya diisap oleh warga alam semesta.itu artinya sbg manusia kita patut menyembahnya. Bukan karena dia sebagai pemberi susu, tetapi yg kita sembah adalah kesadaran. Sebagai pemberi hidup.itulah yg diajarkan oleh keuniversalan Hindu sebagai agama.

Cara Hidup itu, menurut ajaran Hindu, perlu berada dalam harmoni dan selaras dengan aturan abadi alam semesta ini. Membunuh demi khayalan merupakan sebuah cara hidup dalam kegelapan dan ketidak tahuan dan ajaran Hindu menekankan pada mengingatkan bahwa untuk setiap tindakan, akan ada konsekuensinya.



- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI




EKAM SAD VIPRA BAHUDHA VADANTI




EKAM SAD VIPRA BAHUDHA VADANTI
OM Svastyastu 
ORANG BIJAKSANA MENYEBUTKAN SANG SATU EKSISTENSI DENGAN BERBAGAI NAMA
Mantra Rig Veda ini menyebutkan bahwa Sang Satu (Tuhan) memiliki berbagai kekuatan yang diberikan berbagai nama, yakni Agni, Indra, Vayu, Soma, Ashvin, Aditi, Sarasvati, Yama, Matarishvanam, Rudra, Vishnu, Surya, Savitur dan lain sebagainya.
Nama para Deva dari Sang Satu dinyatakan memiliki kekuatan eksistensial maupun psikologis dalam kesadaran manusia. Dengan demikian banyak nama untuk Sang Satu kita dapat juga mengetahui bahwa para Rishi kuno telah mendengar, melihat dan mengalami kekuatan-kekuatan kosmis para Deva yang semuanya dapat mempengaruhi kesadaran manusia. Di sini mulai terungkap sebuah cara rahasia yang digunakan oleh para Rishi kuno sebagai cara untuk mengalami kebenaran eksistensial, bukan hanya meyakiniNya secara psikologis. Nama para Deva merupakan energi dan kekuatan yang dapat dibangkitkan melalui kesadaran. Ada aturannya, urutannya, awalnya dan tujuannya seperti terurai dalam simbolisme makna berganda dalam Rig Veda. Metode ini dan simbolisme Rig Veda akan saya bahas lebih lanjut di lain kesempatan.
Walau Sang Satu disebutkan dipanggil dengan banyak nama yang berbeda-beda ini tidak berarti bahwa semua Agama dan Ajaran memiliki cara atau melalui jalan spiritual yang sama. Selanjutnya pencapaian spiritual seseorang tidak ditentukan oleh filosofi, upacara, etika atau moral melainkan berawal dan berakhir dalam cara kita mengelola kesadaran untuk mencapai diri yang tertinggi.
Seperti seorang insinyur mampu merubah dunia luar dengan metode tertentu, ajaran Veda pula memberikan petunjuk-petunjuk yang mampu merubah diri kita dari dalam. Kini kita memiliki sebuah lautan petunjuk mutiara kesadaran dari para Rishi kuno yang telah mencari, menemukan dan mengalami kebenaranNya dan caranya mencapai pengalaman itu. Para Rishi kuno tidak mengatakan cukup Anda meyakini saja melainkan memberikan formulanya, metodenya, caranya dalam simbolisme untuk mencapai dan mengalaminya sendiri.
Kini tinggal kita menentukan apakah kita ingin sampai di bukit, atau di puncak gunung. Langkah pertamanya adalah siapkan sepatu yang kuat, peralatan lainnya dan latihan mendaki bukit-bukit dulu. Anda akan tahu sendiri kapan saatnya Anda sudah siap untuk mendaki ke puncak gunung yang sangat indah itu.
Om, Santih, Santih, Santih, Om | Sarvam Shantih

Selasa, 22 September 2015

EMPAT KAWITAN



"asal muasal jadi manusia"
1. Sang Pencipta/Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah kawitan kita yg utama. Kawitan berasal dari kata wit yg berarti asal-usul, yang menjadikan semua ini ada. Beliaulah yang penciptakan segala mahkluk di bhur loka, sesuai dengan anugerah bayu sabda idepnya. (1) bayu - tumbuhan, (2) bayu, sabda - hewan, (3) bayu, sabda, idep - manusia. Jadi kita adalah mahluk yg paling sempurna dari yang tidak sempurna. Tumbuhan dan hewan adalah saudara kita lahir bersama dari Sang Pencipta.
2. Bhatare Dalem
Kawitan yg kedua adalah Dalem, Pura Dalem memegang peranan penting. Segalanya adalah atas izinNya. Saat mendak kawitan purusa predana selalu mendak ke Dalem, Begitu juga bagi yang akan mendirikan kawitan, kemimitan, selalu medak ke Dalem.
3. Kemulan Rong Telu
Kawitan selanjutnya adalah Bhatara Hyang Guru, berdasarkan Brahma, Wisnu, Siwa. Dari sinilah kita berasal. Dibawah pelinggih adalah stana Hyang Leluhur yg sudah disucikan. Dari sinilah Beliau akan numitis.
4. Orang Tua
Kawitan terdekat kita adalah orang tua. Disebut kawitan sekala. siapa orang paling hebat di dunia ini, bagi kita hanya mereka, orang tua kita yg paling hebat, karena mereka yg melahirkan kita.

kawit Nike Jero , yening anut ring tutur dalem Kawi yg ada di dese adat pekraman , tri kayangan linggih ide , Yen di keluarga , di kemulan linggih ide , Yen di sekale di meme bape ide Napak .

Wit manuse /MANU ngaran Sanghiang agama, SE ngaran sesane . Mawit saking kemulan madye , betare siwe guru haram mie Tan tios mewaste guru suwadiaya , RI sedek ngerke manuse , ngetel damah/damuh/peluh ,metemahan manuse sewiji .

Senin, 21 September 2015

UNIVERSITAS HIDUP ADA DI TENGAH KUBURAN



Mpu Bharadah & Dyah Wedawati (puteri sulung Mpu Bharadah) adalah orang yang berasil mempelajari ilmu hidup di kuburan,dalam teks Bharadah carita kedua orang ini berasil mencapai moksa di SETRA LEMAH TULIS,secara mistis LEMAH berarti TANAH / TUBUH sedangkan TULIS berarti AKSARA sebutan LEMAH TULIS menunjukan bahwa tubuh ini merupakan kumpulan AKSARA apa itu SETRA ? ada sumber mengatakan SETRA NGARAN BENCINGAH PURA DALEM ( kuburan adalah halaman depan Pura dalem ) maksunya " Pura Dalem " dyang ada di dalam tubuh,setra juga dihubungkan dengan tempat peleburan/pralina ,yang di lebur adalah tubuh sendiri caranya dengan lebih dahulu melakukan pralina aksara dalam tubuh,sebutan Setra Lemah tulis mencakup : tubuh,aksara,pralina dan pura dalem,jadi yang ditekuni oleh Dyah Wedawati an ayahnya adalah ilmu HIDUP yang puncaknya adalah MATI Setra Lemah Tulis dalam tubuh menurut sumbernya terletak di LIDAH,sedangkan Desa Lemah Tulis terletak di JANTUNG,perjalanan dari desa ke setra adalah pendakian dari jantung ke lidah maksudnya mati yang benar adalah tujuan selanjutnya/yang lebih tinggi setelah tercapainya hidup yang benar,ada nama lain yang kuliah di kuburan antara lain: Calonarang,dan pengikutnya:Lenda (bayang bayang),Larung (darah),Waksirsa (bayu) Mahisawedana (ari ari), Gandhi (otot) dan Guyang (air ketuban)mereka belum tamat ketika Calonarang diruwat oleh Mpu Bharadah mereka selanjutnya harus melanjutkan pelajaran Sang mpu,dalam teks PURWAGAMA TATTWA terdapat nama WIKU TAPA WANGKE yang bertapa pada mayat mayat di kuburan dan menguasai ilmu mati

Dalam kedaan tubuh mengalami kematian JIWA kembali tanpa wujud dalam TATTWA di sebut ANANGGA yang artinya tanpa tubuh maka tidak kelihatan dalam bahasa penekun spiritual dan penekun yoga disebut Energi dan tetap bergerak untuk mendapatkan tubuh yang baru maksudnya kita mesti memahami tubuh kita menjaga keseimbangan tubuh lewat 3 nadi utama yakni NADI IDA.NADI PINGGALA,dan NADI SUMSUMNA sehingga aksara dalam tubuh bisa katif didalam yoga disebut cakara Moksa tidak saja terjadi saat mati namun bisa kita alami saat hidup disebut JIWANMUKTI

3 nadi ini merupakan bagian HATA YOGA, HA berarti matahari merupakan simbul Nadi Pinggala lubang hidung kanan,TA merupakan simbul Nadi Ida lubung hidung kiri dan Nadi Sumsumna tulang belakang merupan sendi sen lahir dari yoga untuk tingkat selanjutnya sendi sendi batin disebut raja yoga

Maka saat mengawali suatu kegiatan penekun yoga melaksanaka Nadi Sodham yakni menarik nafas secara bergantian dari lubang hidung kiri dan hidung kanan,caranya dengan menutup salah satu lubang hidung secara bergantian pula,ibu Gung bisa praktekan hal ini dan rasakan hasilnya OM NAMAH SHIVAYA



sejarah lahirnya Drestarata, Pandu dan Widura.





Dikisahkan utk bisa melanjutkan keturunan Baratha maka dimintalah Maharsi Bhyasa utk kumpul dg Dewi Ambika dan Ambalika.
Krn wajah Maharsi yg menyeramkan maka reaksi kedua putri berbeda.
Dewi Ambika yg ketakutan menutup kedua matanya saat kumpul, hal itu mengakibatkan putra yg terlahir yaitu Drestarata buta.
Dewi Ambalika yg ketakutan menjadi pucat pasi saat kumpul sehingga putranya yaitu Pandu terlahir berkulit pucat.
Sedangkan anak dari pelayan mereka dg Maharsi terlahir sempurna, normal dan bijak. Ini dikarenakan dia melakukannya dg penuh keikhlasan dan penuh kasih.
Artinya bagaimanapun kondisi suami istri saat berhubungan akan sangat berpengaruh pd anak mereka.
Jika kita melakukannya dg keikhlasan, penuh kasih, siap secara mental, maka hasilnya adalah terpancar pd anak kita yg terbentuk.
Itu sebabnya sesungguhnya Hindu menyiratkan lakukanlah hubungan suami istri saat kita terikat dlm hubungan yg sah (perkawinan)
Hubungan yg blm sah umumnya akan diliputi rasa kekhawatiran dan ketakutan sehingga anak yg terbentuk akan membawa kekhawatiran itu.
Kita mengenal semua ini sebagai "karma"
Jadi, lakukanlah segala hubungan itu dg keikhlasan dan penuh kasih maka hasilnya adalah keelokan dan kebaikan sbg cermin dari dharma itu sendiri.









Minggu, 20 September 2015

beasiswa untuk belajar dan langsung mendapatkan pekerjaan di hotel - hotel berbintang di Bali



Bagi teman - teman wanita yang tidak mampu dari seluruh Indonesia yang memenuhi syarat - syarat di bawah ini dan ingin mendapatkan beasiswa untuk belajar, ditraining dan langsung mendapatkan pekerjaan di hotel - hotel berbintang d Bali, silahkah melihat link di bawah ini.
Anda akan disekolahkan sambil mendapatkan uang sangu.
Kantor yayasan ini terletal di Jalan. Siligita Nusa Dua.
Daftar Beasiswa Bali WISE
Bergabung di Program Beasiswa Bali WISE Sekarang!
Halo, terimakasih sudah tertarik dengan program beasiswa Bali WISE Skills Education Program. Program Bali Wise dilaksanakan selama 6 bulan. Berikut info lengkapnya:
A. Program Bali WISE
Semester 1: Pendidikan dasar bekerja (3 bulan)
Bahasa Inggris: Kemampuan penting untuk berinteraksi dengan orang asing, baik di bidang perhotelan atau bidang lain (semua sektor)
Pengetahuan dasar-dasar pehotelan: Kemampuan yang wajib dimiliki untuk bekerja di hotel-hotel berkelas
Pengetahuan etika bekerja: Mengajarkan untuk membina hubungan yang baik dengan klien dan juga teman kerja
Dasar-dasar Komputer: Informasi pembelajaran, networking, juga lowongan kerja
Yoga: Tubuh yang sehat = produktifitas dan kreatifitas
Kelas Memasak: Membuka kesempatan bekerja di restoran, cafe, hotel, dll
Seminar dan Workshop.
Semester 2: Pelatihan di Hotel (3 bulan)
F&B Service: Kemampuan untuk melayani konsumen di restoran, cafe, hotel, dll
F&B Product: Membuka peluang bekerja di kitchen hotel sebagai Chef atau Cook Helper
Housekeeping: Kemampuan untuk mempersiapkan kamar sesuai dengan standart hotel bintang lima
Administration: Kemampuan mengelola kantor/organisasi, menerima telepon dari klien, menerima tamu, dll
SPA: Kemampuan untuk berinteraksi dengan tamu dan mengetahui tentang berbagai macam jenis dan teknika pemijatan dan perawatan tubuh
Tour & Travel: Kemampuan untuk melakukan pekerjaan accounting, receptionist, dan pemesanan tiket, serta hal-hal yang berhubungan dengan tour & travel
Seminar membuat CV, Resume, Application Letter, dan Latihan Interview.
B. Fasilitas yang didapatkan selama mengikuti Program Bali Wise
Biaya pelatihan gratis
Beasiswa termasuk tempat tinggal (asrama)
Dapat makan 3x perhari
Seragam
Dapat uang saku perbulan
C. Pelaksanaan dan Persyaratan dan Pendaftaran Beasiswa
Beasiswa Bali WISE dilaksanakan 4 kali dalam 1 tahun, yaitu:
Gelombang 1: Januari – Juli
Gelombang 2: April – Oktober
Gelombang 3: Juli – Januari
Gelombang 4: Oktober – April
Para siswa dapat mulai mendaftar dua bulan sebelum program di laksanakan di setiap gelombangnya. Berikut syarat-syarat pendaftaran yang harus di penuhi:
Perempuan usia 17-24 tahun
Tidak mampu melanjutkan kuliah
Pendidikan minimal SMA/sederajat
Tekun dan bermotivasi tinggi
Tidak mempunyai keahlian khusus
Belum bekerja atau bekerja dengan kondisi kerja buruk/upah minim.
Melengkapi formulir pendaftaran secara Online atau Offline dengan menyertakan KTP, KK, Ijazah. dan Surat Keterangan Tidak Mampu
Mengikuti tes Bahasa Inggris dan Essay yang disediakan pihak Bali Bali Wise

Dewa Dalam ajaran agama Hindu






Dalam ajaran agama Hindu, Dewa (Devanagari: देव) adalah makhluk suci, makhluk supernatural, penghuni surga, malaikat, dan manifestasi dari Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Dalam agama Hindu, musuh para Dewa adalah Asura.
Kata “dewa” (deva) berasal dari kata “div” yang berarti “bersinar”. Dalam bahasa Latin “deus” berarti “dewa” dan “divus” berarti bersifat ketuhanan. Dalam bahasa Inggris istilah Dewa sama dengan “deity”, dalam bahasa Perancis “dieu” dan dalam bahasa Italia “dio”. Dalam bahasa Lithuania, kata yang sama dengan “deva” adalah “dievas”, bahasa Latvia: “dievs”, Prussia: “deiwas”.
Surya (Sanskerta: सूर्य; Surya) adalah nama dewa matahari menurut kepercayaan umat Hindu. Surya juga diadaptasi ke dalam dunia pewayangan sebagai dewa yang menguasai atau mengatur surya atau matahari, dan diberi gelar “Batara“. Menurut kepercayaan Hindu, Surya mengendarai kereta yang ditarik oleh 7 kuda. Ia memeiliki kusir bernama Aruna, saudara Garuda, putra Dewi Winata.
Dewa Surya
merupakan dewa matahari, ia dipuja sebagai;
wajah agni di angkasa (Rgveda X.7.3),
matanya Mitra dan Varuna sebagai dewanya mata (maha melihat),
sebagai pengukur hari (Rgveda I.50.7),
sebagai pencipta segalanya (Rgveda I.170.4),
sebagai planet angkasa (Rgveda X.177.1),
sebagai roda atau simbol perputaran waktu (Rgveda I.175.4),
pemusnah kegelapan,
penyembuh orang sakit, dan
sebagai Purohita (pendeta) bagi para dewa (Rgveda VIII.90.12).
Surya berasal dari kata svar (swah). ia juga disebut dengan Divakara (Atharvaveda IV.10.5). adapun sinar matahari itu diibaratkan kuda-Nya. ia juga dikenal sebagai Dhatr (pencipta)...