Candi Sumur, juga Candi Pari, dibangun untuk mengenang tempat hilangnya seorang sahabat/adik angkat dari salah satu putra Prabu Brawijaya dan istrinya yang menolak tinggal di keraton Majapahit di kala itu.
Lingga-yoni yang menjadi ciri bahwa Candi Sumur adalah candi yang berlatar agama Hindu, kini tidak ditemukan lagi. Candi ini diperkirakan didirikan pada abad ke-14 Masehi, sezaman dengan Candi Pari.
Candi ini berlokasi di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sekitar 100–200 m sebelah barat daya Candi Pari.
Didirikan pada masa yang sama dengan Candi Pari, keduanya termasuk dalam cagar budaya di Kabupaten Sidoarjo.
Saat ini candi dalam keadaan rusak, tinggal sisa dari bagian dinding sebelah timur dan selatan, beserta lantai dan fondasi bangunan. Candi Sumur ini diperkirakan dibangun bersamaan dengan Candi Pari, dan seperti halnya Candi Pari, Candi Sumur juga terbentuk dari susunan bata merah. Susunan bata pada bangunan candi ini mengarah hadap ke barat.
Pada bangunan candi ini juga tidak ditemukan ukiran atau relief-relief yang menghias dinding atau kaki candi. Bentuk unik hanya terlihat dari susunan anak tangga yang berada di sisi selatan candi. Anak tangga ini cukup "curam" dan tidak memiliki dinding tangga di bagian sisinya, sehingga perlu kehati-hatian bila pengunjung ingin menaikinya dikarenakan bata penyusun anak tangga atau tempat berpijak kaki itu sendiri tidak tersusun rata dan rapi...
Label
- Bali inspiration
- Bali Masa Depan
- basa Bali
- Bersenang-senang dengan devanagari
- Bhagavad Gita
- Cafe Herbal
- Caru
- Dewa Yadnya
- English for kids
- Gamelan
- Hindu bilingual
- Jenis Banten
- Jual Banten
- Karya Ngenteg Linggih
- Macam-macam Banten
- Macam-macam Tebasan
- Manusa Yadnya
- Memukur
- Panca Sembah
- Pitra Yadnya
- pustaka
- Rerainan
- Sampyan
- saMskrtam
- Satua
- Sesayut
- Tetandingan
- Toko OnLiNe jualan onlain
- Upacara upakara
- Uparengga
- Yoga Bali
Jumat, 05 Desember 2025
Candi Sumur, juga Candi Pari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar