Tirta Pengentas atau (Pangetas; Pangentas; Pengetas) adalah tirtha pamuput dalam upacara ngaben yang bertujuan untuk memutuskan ikatan purusa dan pradana(prakerti) sang mati guna dikembalikan kepada sumbernya. Pada pelaksanaan pelebon dengan upacara ngaben yang besar, tali pengikat purusa dan prakerti dilukiskan sebagai naga banda yang berarti naga pengikat yang dalam Lontar Tutur Suksma ada disebutkan bahwa yang dimaksud naga merupakan bayu atau energi yang muncul sebagai akibat menyatunya purusa dan prakerti. Tanpa tirta pangentas itu, ikatan purusa dengan prakerti tak akan bisa diputuskan. Itu sebabnya, tirta pangentas sangatlah prinsipil kehadirannya dalam upacara ngaben. Bila ditinjau dari sisi materialnya, tirta pangentas tak banyak berarti, namun dari sudut spiritual tirta inilah yang menentukan berhasil atau tidaknya upacara ngaben dimaksudkan untuk mencapai tujuannya sehingga seberapa besar pun upacara ngaben dilaksanakan, jika tak memakai tirta pangentas maka upacara ngaben tersebut akan sia-sia. Tirta pengentas yang dibuat khusus sebagaimana disebutkan oleh pemangku dan tirtha pangentas oleh sang pemangku dipergunakan khusus bagi atman sang putus atau orang mati yang juga berguna untuk menunjukkan arah / sasaran perjalanan roh / atma ke alam sunia loka.
Label
- Bali inspiration
- Bali Masa Depan
- basa Bali
- Bersenang-senang dengan devanagari
- Bhagavad Gita
- Cafe Herbal
- Caru
- Dewa Yadnya
- English for kids
- Gamelan
- Hindu bilingual
- Jenis Banten
- Jual Banten
- Karya Ngenteg Linggih
- Macam-macam Banten
- Macam-macam Tebasan
- Manusa Yadnya
- Memukur
- Panca Sembah
- Pitra Yadnya
- pustaka
- Rerainan
- Sampyan
- saMskrtam
- Satua
- Sesayut
- Tetandingan
- Toko OnLiNe jualan onlain
- Upacara upakara
- Uparengga
- Yoga Bali
Minggu, 02 November 2025
FILOSOFI TIRTHA PENGENTAS
Tirta Pengentas atau (Pangetas; Pangentas; Pengetas) adalah tirtha pamuput dalam upacara ngaben yang bertujuan untuk memutuskan ikatan purusa dan pradana(prakerti) sang mati guna dikembalikan kepada sumbernya. Pada pelaksanaan pelebon dengan upacara ngaben yang besar, tali pengikat purusa dan prakerti dilukiskan sebagai naga banda yang berarti naga pengikat yang dalam Lontar Tutur Suksma ada disebutkan bahwa yang dimaksud naga merupakan bayu atau energi yang muncul sebagai akibat menyatunya purusa dan prakerti. Tanpa tirta pangentas itu, ikatan purusa dengan prakerti tak akan bisa diputuskan. Itu sebabnya, tirta pangentas sangatlah prinsipil kehadirannya dalam upacara ngaben. Bila ditinjau dari sisi materialnya, tirta pangentas tak banyak berarti, namun dari sudut spiritual tirta inilah yang menentukan berhasil atau tidaknya upacara ngaben dimaksudkan untuk mencapai tujuannya sehingga seberapa besar pun upacara ngaben dilaksanakan, jika tak memakai tirta pangentas maka upacara ngaben tersebut akan sia-sia. Tirta pengentas yang dibuat khusus sebagaimana disebutkan oleh pemangku dan tirtha pangentas oleh sang pemangku dipergunakan khusus bagi atman sang putus atau orang mati yang juga berguna untuk menunjukkan arah / sasaran perjalanan roh / atma ke alam sunia loka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar